Fimela.com, Jakarta Fadly dan grup band PADI bagaikan 2 mata koin yang tidak dapat terpisahkan. Saking melekatnya, Fadly tetap saja diikuti nama PADI meski band yang dikawalnya bersama Yoyo, Rindra, Piyu dan Ari itu sudah cukup lama vakum dari industri musik. Begitu pun saat ia memperkenalkan identitas barunya sebagai vokalis Musikimia. Kondisi ini juga berlaku bagi personel PADI lainnya.
Tidak mempermasalahkan band mana yang dilekatkan pada namanya, bagi Fadly, hal ini merupakan perjalannya dalam bermusik. Persis seperti Maynard Keenan, salah satu teladannya dalam bermusik yang telah membesarkan bermacam-macam band.
Advertisement
"Saya suka disebut Fadly PADI/ Musikimia. Itu seru. Jadi kayak Maynard Keenan, vokalis yang saya jadikan salah satu teladan. Dia punya Band Tool yang dibesarkannya. Terus A Perfect Circle band dan band Puscifer. Tapi dia tak masalahkan disebut Maynard 'Tool' atau Maynard 'Puscifer'," ungkap Fadly saat dijumpai di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/11/2015).
Bukan hanya namanya saja yang melekat, karakter suara Fadly pun seolah menjadi hak paten milik band sebelumnya. Sebab tak sedikit hits yang ditelurkan PADI lewat suara Fadly. Wajar saja jika kehadiran Musikia mengingatkan kita pada PADI. Ditambah lagi mayoritas personelnya juga berasal dari band PADI.
Fadly mengatakan, berganti identitas tak mengharuskannya mengubah karakter vokalnya. Setidaknya keterlibatan 5 co produser yang terdiri dari Gugun (GBS), Eben (Burgerkill), Bondan Prakoso, Nikita Dompas (Andien & Potret), dan Stevie Item (Deadsquad & Andra and the Backbone) memberi warna pada album terbaru Musikimia berjudul Intersisi.
"Ya enggak ada masalah. Saya tidak sedang melawan takdir. Di sini enggak harus suara seperti Pantera gitu, mengalir saja. Tetapi karakter dari 5 co-produser juga bikin punya warna," tandas Fadly, vokalis PADI/ Musikimia.