Fimela.com, Jakarta Galak dan tega, kata yang menggambarkan sosok Teguh Karya dalam berkarya. Dia tak segan-segan memarahi anak didiknya yang dinilai setengah hati dalam berakting. Aktor seniorSlamet Rahardjo pun merasakannya. Dia mengaku pernah disebut Teguh sebagai aktor tauco kala membintangi film berjudul Ranjang Pengantin di tahun 1975.
Slamet mengatakan, saat itu pengambilan gambar dilakukan di kawasan Monas. Diplot sebagai pemuda yang mengidap penyakit TBC, Slamet dituntut beradegan berjalan layaknya orang pesakitan. Sedangkan Teguh mengambil gambar dari kejauhan.
Advertisement
Baca Juga
"Jalan sudah jauh kok enggak dicut. Pas saya tengok ternyata mobil film sudah enggak ada. Kru film semuanya juga sudah enggak ada, kosong,” kenang Slamet Rahardjo di Sanggar Populer, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (4/11/2015). “Bukan masalah apa, saya kan pakai kostum dan enggak bawa dompet. Akhirnya saya pulang ke sini (sanggar) jalan kaki. Di sini dia lagi enak-enakkan sambil merokok," lanjut Slamet Rahardjo.
Merasa telah dilecehkan, waktu itu Slamet mengaku marah sejadi-jadinya. Namun rupanya, sikap itu merupakan cerminan rasa kecewa Teguh Karya melihat ketidakseriusan Slamet dalam berakting di film itu. Padahal dia yakin Slamet memiliki potensi besar di dunia akting.
"Saya bilang, 'lo kalau jengkel sama gue jangan kayak gitu dong'. Dia itu tega. Tapi apa misi di balik itu? Dia bilang, 'jangan main-main, ini profesimu. Dasar aktor tauco'. Aku dibilang tauco," kata Slamet Rahardjo. Ya, tauco yang bertansformasi menjadi aktor bersinar di negeri ini.
Terbukti, Slamet Rahardjo didapuk menjadi pemeran utama pria terbaik di Festival Film Indonesia untuk perannya di film tersebut. Hal itu jadi salah satu bukti kejeniusan Teguh Karya dalam mengasah seorang pemain. Mendiang Teguh Karya sendiri baru saja dinobatkan sebagai ikon Festival Film Indonesia (FFI) 2015.