Fimela.com, Jakarta Sosok Pak Raden yang mencintai anak-anak menginspirasi salah satu pimpinan Komnas Anak Indonesia. Dialami betul oleh Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto. Diakui olehnya kalau Pak Raden ialah guru pertama yang mengajarkan dia untuk sama-sama peduli kepada anak bangsa Indonesia.
"Tadi malam dapat kabar dari anak kembar anggota nakula sadewa. Saya masih ada acara sampai jam 12. Saya harusnya pergi ke Surabaya jadi saya sempat kan ke sini karena dia adalah guru pertama saya. Terutama prihal mencintai anak. Saya bertemu pertama kali dengan beliau saat perjalanan ke jepang tahun 1997," kata Kak Seto di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/10/2015).
Advertisement
Ajaran yang paling membekas dalam ingatan Kak Seto ialah membuat acara anak-anak yang mendidik. Kepergian pak Raden untuk selamanya membuat dunia seni di Indonesia berduka karena telah pergi sosok teladan yang konsisten dan peduli pada anak Indonesia.
"Membuat acara untuk anak-anak di sana dan belajar medongeng lalu bagimana konsisten kepada dunia anak-anak. Jadi merasa kehilangan karena beliau salah satu tokoh pencinta anak yang konsisten. Dengan karyanya dari cerita bergambar dan mendongeng isinya membangun karakter, cinta tanah air, hormat kepada orang tua, rajin belajar," lanjut kak Seto.
Selama ini, Pak Raden selalu tidak pernah mengeluh kalau dirinya sakit. Bahkan setiap di acara yang dibintangi oleh beliau. Pemilik nama lengkap Suyadi itu selalu mengatakan kalau dirinya sehat. Kini Pak Raden telah meninggalkan kita semua, Kak Seto berharap pihak terkait dapat memberikan penghargaan untuk para tokoh kebudayaan.
"Saya tidak mendengar Pak Raden sakit. Pertemuan terakhir ada acara di peluncuran buku beliau (sehat). Semoga kementrian kebudyaan menghargai tokoh budaya. Ada ketimpangan dengan artis yang main film. Dia salah satu tokoh budaya juga melalui pendidikan," ungkap Kak Seto.