Fimela.com, Jakarta Pemain: Ronny P . Tjandra, Anthony Xie, Ineke Valentina, Rezca Syam, Putri Ariani, Elkie Kwee
Sutradara: David Poernomo
Produser Ekskutif: Harisman Harris, Darmawan Tjokro, Priadi Ekatama, Mia
Advertisement
Rumah Produksi: Rexinema
Sinopsis:
Beberapa abad lalu, ada sebuah legenda di Tiongkok yang masih dipercaya sampai saat ini. Legenda tersebut mengisahkan tentang pria malang bernama Chen Jun yang tinggal di desa Yong Tai di wilayah Wu Tong.
Seiring bertambahnya usia Chen Jun, tubuhnya malah semakin menyusut. Menyusut terus sampai sebesar anak balita sehingga membuatnya sulit berjalan. Chen Jun diurus oleh tetangganya bermarga Xian. Keluarga Xian membuat sebuah keranjang sebagai alat untuk membawanya ke mana-mana. Penduduk desa menyebutnya Cai Lan Gong (Kakek Keranjang Sayur). Keluarga Xian dari generasi ke generasi mengurus si Kakek, sampai si Kakek meninggal di usia 444 tahun. Dan keranjang bekas si Kakek dipercaya memiliki kekuatan gaib
An Yi (Vien Febrina) tinggal di desa Yong Tai. Kecantikannya yang tidak pernah pudar membuat para penduduk yakin bahwa An Yi adalah penyihir jahat. Mereka memutuskan untuk membunuhnya dengan cara digantung di gapura desa. Tapi saat kritis, muncullah Shifu Xian Min (Elkie Kwee), seorang pendekar dan ahli masalah spiritual, yang mengatakan bahwa wanita penyihir ini harus mati dengan cara dibakar. An Yi mati dengan cara yang mengenaskan. Arwah An Yi yang penasaran, segera dikuasai Xian Min dan dimasukkan ke dalam keranjang.
Keranjang berisi arwah tersebut dikuasai dan diwariskan secara turun temurun dan terbawa sampai ke Indonesia. Sekarang keranjang tersebut dipelihara oleh Xian atau yang dipanggil A Kung (Ronny P.Tjandra). Tapi A Kung tidak bisa mewariskan keranjang Cai Lan Gong kepada putrinya Yin Ma (Ika Kartika), karena Yin Ma telah menikah sebelum berusia 21 tahun. A Kung berniat menurunkan ilmunya untuk menjaga Cai Lan Gong kepada cucu perempuannya Aileen (Ineke Valentina).
Dengan dibantu olh asistennya, Chandra (Anthony Xie), A Kung melaksanakan upacara Xuan Wo, untuk memohon restu kakek buyutnya.
Sekali dalam setahun, pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan Cina, arwah An Yi harus dikeluarkan dari keranjang. Dan itu momen yang tepat untuk menurunkan kekuasaan memelihara Cai Lan Gong pada Aileen. Tapi upacara tersebut gagal total karena Chandra yang bekerja-sama dengan Shifu Pei (Burhan Salim) menyabotase upacara sehingga A Kung terluka dan harus dirawat di rumah-sakit.
Sementara itu Chandra bersama Aileen dan ditemani oleh seorang fotografer cantik Mary (Putri Ariani) dan temannya, Rama (Rezca Syam) berupaya mencari jalan untuk meredam arwah An Yi yang murka. Tapi rupanya Chandra memiliki rencana lain sehingga situasi semakin tidak terkendali.
Baca Juga: Cai Lan Gong Ungkap Asal Mula Kehidupan Jailangkung
Review:
Film ini memiliki premis yang berbeda dengan film horor Indonesia, karena memasukkan legenda China sebagai bagian cerita. Selain itu, film ini juga menggunakan bahasa China dalam dialog. Karena itu sensasi nonton film Cai Lan Gong akan terasa seperti nonton film Hongkong di beberapa adegan.
Cerita film Cai Lan Gong bisa dibilang kuat dan runut, sehingga mudah diikuti. Sayangkang puncak konflik film ini kurang menggigit sehingga lebih terasa drama daripada horor. Perasaan mencekam kurang didapat.
Jika Anda menemukan gambar yang kurang maksimal, Anda harus tahu ini adalah film feature pertama yang disyuting dengan kamera smartphone. Sebenarnya kualitas kamera cukup untuk membuat gambar berkualitas, namun karena harus disesuaikan dengan layar bioskop maka terjadi penurunan kualitas. Hal ini mungkin bisa membuat Anda sedikit kurang nyaman.
Usaha kru untuk membangun karakter China patut diacungi jempol. Meskipun syuting di Indonesia, namun dari segi kostum dan setting tempat nampak kru film ini berupaya maksimal. Karena itulah muncul sensasi nonton film Hongkong disini.
Foto Adegan:
Trailer: