Fimela.com, Jakarta Menjadi salah satu performer di DWP 2015, musisi yang satu ini berhasil membuat sebuah imej baru. Tak ingin nama besar bandnya ikut dalam project solonya, Kronutz pun tampil berbeda dengan menggunakan topeng. Menurutnya, mengenakan topeng ketika menjadi DJ adalah sebuah kenyamanan tersendiri.
"Gue sebenarnya ikutin gaya karakter komik dan gue mencoba tokoh yang komik ada. Gue pengen musik yang baru ini, orang tahu dari nol. Sehingga orang tahu gue sebagai Kronutz," kata DJ misterius tersebut di Blowfish, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (9/10).
Tampil tertutup dan misterius, ternyata ada banyak orang juga yang tidak mengetahui jika pria di balik topeng adalah Randy, alias Run-D, keyboardist Nidji. Randy pun sengaka membiarkan hal tersebut berjalan karena secara pribadi, di dunia DJ ia ingin dikenal sebagai Kronutz. "Mungkin ada yang tahu, ada juga yang nggak. Tapi tampil begini biar asik aja," ujarnya.
Advertisement
Disinggung tentang karirnya bersama Nidji, Randy alias Kronutz menegaskan masih tetap bersama Giring Dkk. Kesibukannya bersolo karir juga telah mendapatkan lampu hijau dari teman-temannya tersebut.
"Masih (Nidji). Teman-teman lain juga tahu dan dukung. Tapi ga tahu juga bakal bawain lagu musik band gue itu atau nggak," paparnya.
Baca Juga: Kembali Digelar, DWP Klaim Jadi Festival EDM Terbesar se-Asia
Kronutz sendiri merupakan salah satu local heroes alias penampil lokal di Djakarta Warehouse Project (DWP) 2015. Ia pun mengaku sangat senang karena didapuk untuk berbagi panggung dengan DJ kelas dunia seperti Andrew Rayel, Jack U, Duke Dumont, Gabriel & Dresden, What So Not, Armin Van Buuren, Tiesto, Kaskade, Dillon Francis, Porter Robinson, DJ Snake, Jamie Jones, dan lainnya.
"Pastinya excited banget main di sini dan gue bakal bawain remix musik lokal. Bakal nge-remix band-band indie lokal. Band-band misalnya neonomora, dan remix musik Dufan juga. Makanya penasaran kan, datang dan sakisan Kronutz di DWP 2015," tukas Randy.