Fimela.com, Jakarta Aktor Ferry Salim ikut angkat bicara mengenai tindak kriminal yang terjadi pada anak di bawah umur. Kasus Engeline di Bali yang terjadi membuat mata publik terbelalak, kemudian baru-baru ini lagi-lagi kasus pembunuhan terhadap anak terulang, di mana bocah berusia 9 tahun ditemukan tak bernyawa dalam sebuah kardus.
"Kok tega yah sampai kayak begitu. Miris bangat liatnya, prihatin, saya kan juga punya anak," ujar Ferry Salim ditemui Bintang.com di Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (8/10/2015).
Baca juga: Ferry Salim Ajari Anak Berjuang di Dunia Entertainmen
Advertisement
Ia sangat mengecam pelaku tindak kekerasan terhadap anak, apalagi tindak pelecehan seksual bahkan pembunuhan. Ferry Salim mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta memerangi kejahatan terhadap di bawah anak umur dengan sebuah campaign.
"Ini menjadi perhatian khusus ya, kita harus memerangi ini, saya pun mengajak orang lain untuk mengatakan pada mereka kalau 'every child is our child'. Anak-anak harus dilindungi dari kekerasan apapun," tegas Ferry Salim.
Lebih lanjut, Ferry menambahkan, anak-anak kecil harus menjadi prioritas utama agar tindak kejahatan terhadap anak di bawah umur tidak terulang kembali. Ia berharap, masyarakat bisa awareness terhadap kejadian-kejadian kekerasan yang menimpa anak di bawah umur yang kerap terjadi di Indonesia.
"Saya juga kan orangtua, punya anak kecil juga. Yuk mari, di luar sana juga banyak orangtua yang khawatir.terhadap keselamatan anak-anaknya. Kita harus take action secepatnya," tambah Ferry Salim.
Baca juga: Raline Shah Mengutuk Tindak Kekerasan terhadap Anak
Tidak hanya itu, demi campaign "every child is our child", Ferry juga sempat membahas kejahatan terhadap anak di bawah umur dengan lembaga UNICEF tentang Children Protection harus segera diinformasikan secara luas, baik di Indonesia maupun dunia. "Saya juga membahas hal ini dengan Unicef, semoga Children Protection bisa dikampanyekan secara luas. Ini (kejahatan terhadap anak di bawah umur) sudah sangat meresahkan," tandas Ferry Salim.