Fimela.com, Jakarta Dewasa ini, sudah banyak film Indonesia yang diangkat dari novel best seller. Salah satunya novel Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rosa. Setidaknya, sudah ada 11 rumah produksi (Production House/PH) meminta Helvy untuk menfilmkan novelnya yang rilis 1997 silam itu.
"Ada 11 Production House (PH) yang meminta untuk memfilmkan cerita ini. Saya senang, cuma ada beberapa hal yang menyebabkan sampai saya sepakat produksi sendiri. Saya bersama teman dari Indo Broadcast untuk memproduksi sendiri," tutur Helvy penulis sekaligus produser film KMGP di kawasan Bintaro, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Advertisement
Helvy pun menceritakan sedikit tentang novel yang ditulisnya. Diakuinya, novel ini sangat sarat akan pesan moral. Dalam filmnya nanti, penulis yang merupakan saudara kandung dari Asma Nadia itu akan mengemas cerita semenarik dan seringan mungkin agar anak muda dapat dengan mudah mengamil hikmah film.
Baca Juga: Maxima Pictures Filmkan Novel Sabtu Bersama Bapak
"Ini film yang bicara tentang hijrah bahwa seaeorang bisa berubah ke arah yang lebih baik. Yang kedua adalah Islam itu indah, Islam itu cinta. Dan yang kita ingin sampaikan pada film ini adalah sisi humanity bahwa sudah saatnya anak muda enggak diam saja tapi bagaimana kepedulian bisa ada pada mereka," tutur Helvy.
"Ketika Mas Gagah Pergi Insha Allah mendidik. Karena saya melihat anak-anak sekarang mengerikan. Gampang marah, saya ingin banyak yang menonton setidaknya agar bisa menjadi contoh," sambung Helvy.
Rencananya, film akan mengambil judul yang sama seperti novelnya. Sederet bintang muda dan inspiratif juga turut membintangi film Ketika Mas Gagah Pergi seperti Hamas Syahid (Gagah), Aquino Umar (Gita Ayu Pratiwi), Masaji Wijayanto (Yudi) dan Izzah Ajrina (Nadia).