Fimela.com, Jakarta Indonesia memiliki segudang anak muda yang sangat berbakat di bidang musik dan salah satunya Calvin Jeremy yang kini tengah disibukkan dengan berbagai agenda bermusik. Pelantun Sumpahku ini memang identik dengan tembang cinta yang manis yang ia bawakan dengan suara merdu dan diiringi oleh instrumen yang mengalun indah. Tak hanya itu, Calvin juga tergabung dalam sebuah project bertajuk The Freaks.
Kecintaannya terhadap dunia musik ia tunjukkan dengan melahirkan karya-karya yang tidak hanya saat bersolo karier namun juga ikut terlibat dalam sebuah kolaborasi. Calvin Jeremy didaulat untuk menjadi salah satu musisi muda Indonesia yang bergabung dalam project kolaborasi The Freaks bersama Teuku Rassya, Aliando dan Nikita Willy.
Baca juga: Project Baru The Freaks, Nikita Willy 'Pacari' Calvin Jeremy
Advertisement
Sedang sibuk apa akhir-akhir ini?
"Sekarang ini sedang disibukkan dengan project kolaborasi album dengan title album The Freaks. Ada Nikita Willy, Aliando, Rassya dan ada gue, Calvin Jeremy yang rencananya akan masih ada promo hingga tahun ini berakhir. Di samping itu, gue juga sedang menyiapkan album terbaru, album ketiga yang rencananya akan rilis awal tahun depan".
Sudah sampai mana project The Freaks?
"Ini sudah sampai persiapan single kedua, lagi promo single kedua. Single pertamanya kemarin Jatuh Cinta Tak Ada Logika, sudah buat video klip dan sudah jadi bisa ditonton juga. Sekarang masuk ke single kedua, Bahagia dengan Cinta, video klipnya sudah selesai. Rencananya akan ada beberapa concert ke depannya".
Bagaimana perasaannya saaat pertama diajak bergabung
"Perasaannya, agak bingung sebenarnya, harus berkolaborasi dengan temen-temen yang latar belakangnya yang mungkin mereka pernah bermusik sebelumnya, tapi latar belakangnya dari dunia akting. Dan gue sendiri yang pure musician jadi tahu seluk beluknya, dengan prosesnya juga pasti cara bersikapnya antara musician dan actress, actor agak berbeda tapi ya, coba dijalanin aja karena gue ngerasa diusia yang masih muda ini akan ada banyak journey ke depannya. Perasaannya yang tadi campur aduk, cukup senang karena bisa ketemu teman-teman baru, pengalaman-pengalaman baru pastinya".
Apa saja yang ingin ditonjolkan dari The Freaks?
"Yang pengen ditonjolin dari kita berempat ini melalui album The Freaks adalah empat anak muda yang memiliki keunikan masing-masing, latar belakang yang berbeda bisa tergabung dalam satu project album kolaborasi dan menyanyikannya dengan maksimal. Jadi ada 8 lagu total, kita ada yang berkolaborasi bertiga, gue, Rassya, Nikita Willy. Ada yang berempat ada Rassya, Nikita Willy, Aliando dan Calvin Jeremy ada di dua single pertama. Ada juga kolaborasi sama Aliando dan 4 lagu sisanya masing-masing dari kita. Jadi yang mau ditonjolin adalah person kita melalui music masing-masing".
Apakah ada kesulitan untuk kolaborasi?
"Mungkin karena latar belakang yang berbeda, jadi treatmentnya berbeda. Kalau misalnya seorang aktor atau aktris kan mereka adalah ikon. Kemana pun mereka pergi, mereka sebagai aktris. Tapi kalau musician seperti lebih santai, exclusive in a good way. Jadi ada perbedaan pasti dari treatmentnya, cara pandang, tapi justru itu yang jadi menarik karena ada berbagai pengalaman dan latar belakang yang dipersatukan dan menjadi sesuatu yang fun".
Apakah ada pengalaman yang menarik dan mengejutkan selama bersama The Freaks?
"Yang membuat gue akan terkejut dan sedikit shock adalah single pertama Jatuh Cinta Tak Ada Logika video klipnya dituding meniru sebuah grup di Korea. Betapa fans-fansnya saling berperang dan mencaci maki tapi untungnya waktu itu sosial media gue Instagram lagi diprotect, jadi gue ga kebagian bagian itu. Cuma mengejutkan karena ada banyak pengalaman baru di mana, pada saat ini kita anak-anak muda Indonesia bikin sebuah video klip dan ternyata kita sebagai pelaku seni di sini kaya kecolongan juga".
Advertisement
Ciptakan Musik yang Dapat Dinikmati Semua Usia
Selain menjalankan project bersama The Freaks, Calvin Jeremy kini juga tengah mempersiapkan album terbarunya. Ada yang menarik dari konsep yang Calvin Jeremy tawarkan di album yang akan menjadi album ketiganya ini. Ia ingin menekankan musiknya dapat dinikmati oleh semua umur baik dari kaum muda hingga dewasa.
Tak hanya itu, Calvin Jeremy juga mengaku bahwa di album terbaru, ia mantap mengetahui apa yang ia inginkan. Hal ini dikarenakan telah berjalannya waktu dan banyak pengalaman yang telah ia lewati semakin membuat pelantun tembang Berdua ini tahu arahnya bermusik.
Seperti apakah konsep album ketiga ini?
"Album ketiga ini cita-cita gue itu selalu satu, pada saat yang nanti nikmatin musik gue mereka setel lagunya saat mereka sekeluarga pergi, dua-duanya bisa nikmatin. Di satu sisi, orangtuanya bisa nikmatin juga, oh ini kayak zaman dulu tapi dikemas dengan kekinian. Jadi, ideologi awalnya adalah musiknya itu mau menekankan musinya bisa dinikmati semua umur baik yang muda mau pun yang sudah lebih dewasa. Yang kedua musiknya adalah musik yang pop, kenapa pop karena pada saat memainkan musik pop ada selangkah lebih mudah untuk orang lebih cepat menerimanya baik secara musik maupun lirik-liriknya. Tema yang di angkat pasti adalah mengenai cinta".
Apa saja perbedaan yang paling terlihat di antara album pertama, kedua dan ketiga?
"Calvin Jeremy sebagai seorang musisi itu udah tahu maunya apa. Gue pengen sebagai seorang musisi yang diliat seperti ini, pada saat album pertama masih mencari-cari gue senengnya musik yang seperti ini tapi apa ya, kadang mungkin kaya John Mayer, di album kedua lebih jazzy pop kaya Jamie Cullum mungkin masih ada esensi ingin menjadi seperti dia, tapi di album ketiga ini, ya karena sudah berjalannya waktu dan pengalaman sudah tahu mau seperti ini, gue mau orang mengerti musiknya, dan juga ingin menjadi seorang musisi yang ini".
Baca juga: Klip Baru, Nikita Willy Mesra Dengan Calvin Jeremy
Apa harapannya untuk album terbaru ini?
"Harapannya pasti bisa diterima semua orang a.k.a meledak, penjualannya bagus. Gue ga mau munafik juga, karena dalam bermusik itu membuat satu album karena gw singer dan songwriter, gue nulis lagunya jadi ada pengalaman-pengalaman yang istilahnya diolah dan dijual di situ. Jadi, kadang terlalu menyakitkan apabila pengalaman patah hati dibuat sebuah lagu dan orang mendownload secara gratis. Sebelumnya, pasti itu bisa menginspirasi mereka semua dan akan sangat menyenangkan banget kalau misalnya nanti di next albumnya pada saat gue concert yang dateng anaknya bersama orangtua. Dan mereka semua menyanyi, tersenyum dan pulang dengan senyum".
Bagaimana mengatur waktu dan penyelesaian album terbaru?
"Mungkin harus ada priority, apalagi kalau misalnya sekarang ini Calvin Jeremy lagi menjalankan project album kolaborasi dengan The Freaks tapi di satu sisi, juga ada CNJ Management, mempersiapkan album ketiga. Jadi, buat gue sendiri selain memang ada manager dan orang management di belakangnya paling pusing ngurusin jadwalnya tapi dari gue sendiri harus tahu prioritynya yang mana. Seperti yang selalu gue bilang pada saat orang nanya The Freaks ini akan menjadi kelanjutan atau seterusnya buat gue yang menjadi priority adalah Calvin Jeremy as a solo artist".
Banyak Terinfluence dari Musisi Besar Dunia
Karier Calvin Jeremy di dunia musik tidak terlepas dari kecintaannya pada musisi dunia yang juga menginspirasi dirinya. Musisi dunia tersebut di antaranya The Beatles, George Benson, Stevie Wonder, George Duke, John Mayer dan Jamie Cullum. Deretan nama musisi besar ini juga membuat Calvin Jeremy untuk terus melangkah dalam dunia musik.
Calvin Jeremy akan membuat album yang dapat di nikmati banyak orang maka dari itu, ia harus dapat memastikan album barunya ideal untuk didengar saat sehari-hari. Ternyata, saat ini Calvin juga memiliki musisi idola yang sangat ia sukai yaitu salah satu anggota The Beatles, Paul McCartney.
Seberapa besar pengaruh musisi dunia favorit untuk album Calvin Jeremy?
"Salah satunya tadi ada The Beatles, George Benson, Stevie Wonder, George Duke, yang kekinian John Mayer, Jamie Cullum itu menginspirasi untuk terus melangkah dalam bermusik. Istilahnya mereka ada di posisi mereka itu melalui banyak perjalanan karir musik. Jadi, ga yang langsung ada di posisi mereka sekarang ini juga ada yang mempengaruhi adalah ga cuma dari sekedar musisi-musisi tapi dari pengalaman Calvin Jeremy dalam bermusik sendiri pada saat gue mau membuat sebuah album itu artinya album itu akan dinikmati banyak orang, ga cuma albumnya buat gue. Jadi, apa yang bagus buat gue kadang gue harus kayak memastikan apakah itu juga bagus buat mereka, apakah itu ideal buat mereka untuk mereka dengerin pada saat lagi sehari-hari gini".
Dari sebanyak itu musisi idola, siapakah yang paling jadi favorit?
"Yang saya liat kalau dari luar negeri itu ada Paul McCartney, karena di usia yang ke-74 dia masih bermusik di saat temennnya yang hidup sekarang udah santai-santai aja di masih terus bermusik. Kemarin gue nonton dia live di YouTube itu di Jepang dia main selama 2 jam, 30 lagu di usia yang segitu main 30 lagu. Sementara kita yang muda-muda paling 10 lagu, 12 lagu mentok-mentok, 15 lagu udah capek. Jadi belakang yang menginspirasi gue banget, someone that I really really look up to".
Baca juga: Calvin Jeremy Prioritaskan Karier Solo
Kalau dari dalam negeri, siapa yang paling favorit?
"Dari dalam negeri, ada banyak nama yang menginspirasi tapi belakangan ini menginspirasi seorang Calvin Jeremy itu Jamie Aditya. Karena dia baru mengeluarkan album terbaru tapi gue baru denger album terbarunya dan wah, gue sebagai musisi di satu sisi terinspirasi, di satu sisi merasa malu berarti gue masih jauh banget bermusiknya".
Apakah ada kepikiran untuk mix genre yang lain, selain pop?
"Boleh sih, kebetulan belakangan gue di CNJ Management ada beberapa talent selain Calvin Jeremy, ada Brianna, Jamie Aditya, Edward Akbar, kepikiran kalau ga di album ini, di album berikutnya bisa kolaborasi karena empat orang ini memiliki genre musik yang berbeda-beda. Calvin Jeremy musiknya sweet pop, di satu sisi mungkin bisa kolaborasi dengan Jamie Aditya yang soulful banget dan dengan magicnya dia. Akan sangat memungkinkan banget untuk cross genre".