Sukses

Entertainment

Happy Salma Dipoligami dengan Olga Lidya di Monolog 3 Perempuan

Fimela.com, Jakarta Inayah Wahid, Olga Lidya, dan Happy Salma mencintai satu lelaki yang sama di monolog 3 Perempuan. Suaminya menjadi seorang pejabat partai dan anggota parlemen. Teater yang digelar di Taman Ismail Marzuki ini merupakan kritik sosial untuk istri pejabat Indonesia.

Tokoh istri tua bernama Wagiyem (Inayah Wahid) putri bungsu mantan presiden Abdurrahman Wahid berkarakter lucu dan satire. "Tokoh Wagiyem itu mewakili banget kalangan perempuan di desa, yang hidupnya susah, miskin, pasrah, tetapi terus ditindas terutama oleh lelaki," kata Inayah Wahid di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (25/9/2015).

Happy Salma berperan sebagai penyanyi dangdut dari kampung yang baru pindah ke kota di pertunjukan teater berjudul '#3Perempuan'. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Olga Lydia memerankan istri kedua bernama Renata. Berkarakter tentang perempuan berkelas dan baik-baik saja, namun memendam kegalauan diakibatkan oleh sang suami yang sudah jarang pulang. "Saya melihat ini seperti cermin kehidupan banyak perempuan kita yang tertipu mentah-mentah oleh ulah para lelaki. Bahkan ada yang tidak sadar telah ditipu, karena itu saya gemes," kata Olga Lydia di tempat yang sama.

Baca Juga: Meski Sibuk, Happy Salma Tidak Mau Jauh dari Anaknya

Happy Salma memerankan Liza Sasya. Seorang penyanyi dangdut yang datang dari kampung untuk sukses di Jakarta. "Dia norak, kepengen hidup di kota besar dengan berkarir sebagai penyanyi. Karena itu dia gampang dibohongi. Modalnya jadi penyanyi mengandalkan goyangannya yang aduhai," sambung Happy Salma.

Selain Olga Lidya, teater '#3Perempuan' juga melibatkan Happy Salma, Inayah Wahid, serta Dewa Budjana. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Selain menampilkan tiga pemeran handal. Pentas #3Perempuanku, Bukan Bunga Bukan Lelaki juga menampilkan gitaris Dewa Budjana sebagai direktur musik pertunjukan ini. "Ini pengalaman pertama saya menggarap musik untuk teater dan semuanya dibawakan live. Saya beruntung bekerja dengan orang-orang hebat dalam tim ini," ujar Budjana.

Dengan pertunjukan ini, diharapkan pentas teater di Indonesia dapat terus maju. "Panggung itu media alternatif untuk berekspresi. Pertunjukan terus maju. Kita semua lewat panggung bisa mengekspresikan apa yang terjadi. Bisa ditonton sebanyak-banyaknya. Teater di luar negeri banyak yang mengantri. Kalo disini mudah-mudahan bisa jadi tuan rumah,

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading