Fimela.com, Jakarta Terlahir dari keluarga yang concern pada pendidikan tak membuat Karina Salim ragu melakoni dunia hiburan alias dunia entertainmen. Satu catatan yang selalu ia pegang dari keluarga besarnya, meski menekuni dunia seni bukan berarti lalai dengan pendidikan formal. Pendidikan formal dan dunia seni dilakoni seiring sejalan dan harus menjaga nama baik keluarga.
***
Saat melakoni dunia seni ada catatan tidak tertulis dari keluarga Karina selalu ia jadikan panduan. Soalnya kakek; H. Agus Salim, salah seorang pahlawan nasional dan pendiri negeri ini. Sedangkan ayahnya adalah keponakan dari Prof. Dr. Emil Salim pakar ekonomi dan menteri kabinet di era Soeharto.
Advertisement
Menyandang nama besar keluarga seperti Karina memang beban tersendiri. Namun perempuan kelahiran Jakarta, 24 Agustus 1991 ini tidak terbelenggu dengan semua itu. Justru rambu-rambu tidak tertulis itu membuatnya selalu berhati-hati. “Meski aku menekuni dunia entertainmen, tidak semua peran bisa aku ambil. Soalnya aku menyandang nama besar keluarga. Kalau aku terima semua peran hanya demi popularitas dan materi sedangkan nama besar keluarga hancur lebur, buat apa juga,” ujarnya.
Sejak usia lima tahun ia sudah belajar ballet dan dilanjutkan dengan belajar tarik suara. Namun kencendrungan pada ballet lebih terlihat. Hingga kini pencarian pada ballet belum juga berakhir. Nyaris setiap hari ia berlatih ballet. Selain untuk melatih koreografi, banyak manfaat yang bisa ia petik dengan rutin menari ballet. Badan menjadi langsing dan keseimbangan secara fisik dan psikis pun ia dapatkan.
Lihat juga: Karina Salim Banting Setir Jadi Penari Balet
Dari ballet dia merambah dunia akting. Ternyata menurut putri pasangan (alm) Djohan Iskandar Salim dan Lies Kurniasih ini memiliki basic sebagai ballerina membuat kariernya di dunia akting lebih mulus. Ia sukses saat tampil dalam pementasan lakon bertajuk Onrop! Musikal karya sutradara Joko Anwar pada tahun 2010.
Berhasil dalam pementasan teater ia merambah ke dunia film dan iklan. Beberapa film yang sudah ia bintangi antara lain Durable Love, What They Don't Talk About When They Talk About Love, Pintu Harmonika, Kebaya Pengantin dan Mantan Terindah. “Usai bermain dalam film Mantan Terindah aku tergerak untuk mewujudkan cita-cita kecilku untuk menjadi penyanyi. Waktu kecil memang sempat kursus vokal, namun dunia ballet lebih menarik perhatian aku. Mas Yovie banyak memberikan support pada aku untuk serius bernyanyi,” ujar bintang iklan Sunsilk ini.
Meski menekuni dunia entertainmen perempuan berdarah Minangkabau ini tetap memegang komitmen pada keluarganya. “Aku boleh terjun ke dunia entertainmen asal pendidikan formal beres. Dan kalau menerima peran atau job di dunia entertainmen harus yang punya makna bagi aku sendri dan juga bagi publik. Jadi enggak asal terkenal dan jadi fomous aja. Itu yang selalu aku pegang agar nama baik keluarga tetap terjaga,” tegasnya.
Bagaimana kiprah ballerina yang satu ini melanglang ke dunia akting lalu dunia menyanyi? Ia bercerita kepada Edy Suherli, Hasan Mukti Iskandar dan Andy Masela dari Bintang.com dalam sebuah wawancara dan pemotretan khusus di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta Pusat, pada Kamis (17/9/2015). Inilah petikan selengkapnya.
Advertisement
Langsing dan Seimbang
Banyak manfaat yang dirasakan Karina Salim dengan menuki ballet. Selain bisa membuat tubuh sehat juga bisa langsing. Kesimbangan tubuh yang dilatih saat menari ballet juga bisa ia implikasikan dalam kehidupan meski dalam bentuk yang berbeda.
Bagaimana awalnya Anda mendalami ballet?
Sejak usia lima tahun aku sudah belajar ballet di Namarina Dance Academy. Sebentar lagi aku akan menyelesaikan program khusus di sana, tinggal tugas akhir saja. Doakan saja semoga bisa menuntaskan pendidikan ballet aku.
Ballet itu kesannya lucu, centil dan menggemaskan, seperti apa menurut Anda?
Aku belajar ballet juga karen image yang seperti itu. Kayaknya enak kalau bisa menekuni dan mendalami dunia ballet. Ternyata setelah ditekuni tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu ketekukan dan keuletan untuk belajar ballet. Kalau tidak, mana mungkin bisa menari begitu apik dan luwesnya seperti ballerina yang sering kita saksiskan selama ini.
Lihat juga: Karina Salim Terlibat Dalam Drama Musikal Gemuruh
Kalau kita telusuri jarang sekali ada ballerina bobot tubuhnya berlebih, apa ballet juga
bisa membuat seseorang menjadi langsing?
Ballet itu kan seperti menari pada umumnya, namun dalam aktifitasnya ballet itu mirip sekali dengan olah raga. Kalau serius menekuni ballet tubuh memang bisa langsing. Soalnya bergerak dan bergerak terus memang bisa membuang kalori terpakai dan membakar lemak tubuh. Tak hanya langsing namun massa otot juga kencang. Itu termasuk dampak lain yang bisa didapat dengan menekuni ballet.
Apa lagi manfaat menari ballet yang Anda rasakan?
Banyak sekali manfaat ballet. Yang jelas badan kita sehat karena menari ballet itu berkeringat seperti olah raga pada umumnya. Khusus untuk ballet kita diajari soal keseimbangan. Ketika kita harus memutar sambil jinjit satu kaki, itu harus benar-benar seimbang. Kalau tidak, kita bisa jatuh. Berlatih keseimbangan dalam ballet itu, bisa juga kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita bisa jadi lebih balance dalam hidup ini. Kita bisa mengatur energi dan emosi.
Anda menekuni ballet bagaimana dengan pendidikan formal?
Meski aku menekuni ballet dan dunia seni lainnya, pendidikan formal tetap harus kelar. Alhamdulillah S1 aku dalam bidang Bisnis Management dari Universitas Bina Nusantara, Jakarta sudah selesai. Selain itu aku aku juga ambil kursus soal soal di Bursa Efek Indonesia, ini untuk menambah pengetahuan dalam bidang saham. Karena aku juga punya minat di bidang investasi. Jadi tidak hanya mengandalkan usaha salon yang sudah aku jalani sekarang, investasi dalam bidang saham, reksadana, dan lain sebagainya juga bisa juga bisa dicoba.
Ada rencana untuk melanjutkan ke jenjang S2?
Oh ya, aku sedang mencari waktu yang pas untuk meneruskan kuliah S2. Soalnya aku juga ingin menjadi pengajar atau dosen. Pilihanku pada program studi performing art atau meneruskan kuliah di bidang ekonomi. Jadi bisa berbagi ilmu juga melalui dunia pendidikan formal.
Dunia seni ternyata sama sekali tidak memengaruhi Anda untuk mengejar pendidikan formal, apa itu rambu-rambu dari orang tua?
Betul sekali. Saat hendak melakoni dunia entertainmen aku memang diwanti-wanti sama keluarga. Boleh menekuni dunia seni atau entertainmen, namun pendidikan formal tetap harus jalan. Soalnya keluarga dan leluhur kami memang amat concern pada pendidikan. Jadi meski aku menekuni ballet, lalu merambah pada dunia akting dan menyanyi, sekolah, kuliah tetap nomor satu. Saat menerima job dalam di dunia entertainmen pun aku tidak mau hantam kromo. Aku benar-benar menimbang-nimbang apakah peran atau job yang aku ambil ada manfaatnya untuk kehidupan pribadi dan juga publik. Jadi tidak asal terkenal dan popularitas saja.
Merambah Akting dan Menyanyi
Dengan latar belakang sebagai ballerina, membuat Karina Salim begitu percaya diri melakukan ekspansi dalam bidang seni yang lain. Ia melakoni dunia teater dan akting dengan berperan dalam film layar lebar dan pementasan teater. Setelah itu juga mengeksplorasi bakatnya dalam bidang tarik suara.
Setelah menekuni ballet apa lebih gampang dalam berakting?
Ballet itu komplit banget ya. Sepintas orang menilai kalau ballet itu adalah aktifitas seni semata. Namun setelah kita tekuni di dalamnya ada aktifitas olah raga dan olah rasa. Olah raga membuat badan kita sehat, olah rasa membuat kita seimbang antara aktifitas fisik dan emosi. Akting juga punya kemiripan seperti itu. Bagi aku akting itu semakin mudah dan lancar setelah menekuni ballet. Apalagi untuk pertunjukan ballet, kita butuh persiapan sebelum pentas. Begitu juga saat mengikuti pertujukan teater. Jelas banyak manfaatnya menekuni akting yang didahului dengan belajar ballet.
Anda tidak terlalu banyak bermain film, apa pilih-pilih peran?
Buat aku menekuni dunia seni itu bukan sekadar untuk ketenaran, menjadi seorang famous. Namun aktifitas yang aku lakukan juga harus memiliki manfaat bagi pribadi dan juga orang lain. Maksudnya orang lain harus merasakan juga mafaat dari apa yang aku lakukan. Jadi akting yang aku lakukan lebih bermakna. Makanya aku tidak mau hantam kromo, alias semua peran diambil. Enggak apa-apa film yang aku mainkan tidak sebanyak artis lain, namun yang aku mainkan punya makna.
Baca juga: Cerita Karina Salim yang Grogi Jajal Dunia Tarik Suara
Seperti apa kiprah Anda di dunia tarik suara?
Awalnya saat aku main film Mantan Terindah, film itu kan terinspirasi dari lagu yang diciptakan oleh Yovie Widianto. Sejak itu aku berkomunikasi dengan Mas Yovie, dan dan dia memberikan support pada aku untuk serius dengan dunia musik. Saat launching film itu aku diminta menyanyi secara live dengan iringan musik orchestra. Setiap ada promo film aku juga diajak untuk tampil melantunkan soundtrack film itu secara live. Akhirnya aku serius menekuni dunia menyanyi. Salah seorang yang banyak memberikan support buat aku adalah Mas Yovie.
Apa kesulitan saat belajar menyanyi?
Sejak kecil aku sudah kursus vokal dengan almarhum Elfa Secioria. Jadi basic menyanyi itu sudah ada. Namun saat kembali menseriusi dunia menyanyi aku berlatih lagi.
Selanjutnya apa projek Anda dalam musik?
Karya nyata selanjutnya dalam dunia musik adalah bikin single. Untuk tahap awal aku sudah melaunching sebuah single bertajuk Dalam Hati Saja. Lagu ini pernah dipopulerkan oleh group vokal Warna. Aku memilih lagu ini karena aku memang suka dengan Warna dan dengan lagu ini. Awalnya aku ragu apa bisa melantunkan tembang ini. Mas Yovie Widianto yang menciptakan lagu ini meyakinkan aku. Dan akhirnya aku bisa.
Anda lebih tertarik mana antara menyanyi dan menari?
Sebenarnya sejak kecil aku sudah tertarik dengan dunia menyanyi. Bahkan aku sempat bercita-cita menjadi penyanyi. Namun kesempatannya yang belum kesampaian. Aku lebih serius menekuni ballet dan akting. Baru kesempatan belakangan ini kesempatan bernyanyi datang.
Apa target Anda dalam dunia menyanyi ini?
Aku tidak punya target muluk-muluk, seperti saat aku menekuni ballet dan akting. Kiprah aku dalam dunia menyanyi juga harus bermanfaat untuk orang banyak. Semoga aku bisa membuat orang terhibur. Kalau orang suka dengan lagu aku alhamdulillah.
Tak terasa waktu 120 menit untuk sesi wawancara dan pemotretan khusus terlewati. Karina Salim sama sekali tidak merasa letih melakoni semuanya. Semangat yang besar membuatnya memiliki energi lebih saat melakoni setiap aktifitas. Satu hal yang selalu dipegang Karina dalam menekuni dunia entertainmen, yang ia lakukan tak hanya untuk popularitas dan materi. Namun harus ada sisi lain yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi publik.