Fimela.com, Jakarta Setahun sekali, umat Islam merayakan Idul Adha yang juga dikenal sebagai Lebaran Haji. Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima. Setiap muslim yang mampu baik secara lahir maupun batin wajib memenuhi panggilan haji.
Dalam ibadah haji banyak pengalaman yang didapat. perjuangan untuk melakukan ibadah haji juga menjadi inspirasi banyak muslim. Tak heran jika beberapa film maker menjadikan haji sebagai inspirasi. Berikut 6 film tentang haji yang bisa membuat Anda ingin segera ke Mekah.
Baca Juga: Menengok 25 Potret Mengagumkan Ibadah Haji di Tahun 1953 (Part 1)
Advertisement
1. Haji Backpacker
Film ini mengisahkan kehidupan Mada (Abimana Aryasatya) yang dibesarkan dilingkungan muslim taat. Hatinya hancur ketika pernikahannya dengan Sophia (Dewi Sandra) dibatalkan. Ia tak sanggup menanggung malu di hadapan penghulu dan tamu undangan, setelah mengetahui Sophia kabur menjelang acara ijab kabul.
Mada kemudian memutuskan pergi sejauh mungkin dari rumahnya. Ia berkelana ke negeri orang tanpa ada tujuan jelas. Sejak saat itu pula, ia berhenti menjalankan salat. Bahkan, ketika mendengar ayahnya meninggal dunia di tanah suci Mekkah saat menunaikan ibadah haji, ia menolak ajakan sang kakak untuk melakukan salat ghaib.
Rasa Marah pada Allah membuatnya berubah 180 derajat. Dia bersenang-senang meninggalkan Allah. Perjalanan sebagai backpacker keliling berbagai negara hingga sampai ke Arab mengubah hatinya. Sepanjang perjalanan kasih Allah menaungi hatinya hingga sanggup berhaji.
2. Emak Ingin Naik Haji
Film ini bercerita tentang tokoh Emak (Aty Cancer Zein), seorang wanita berusia lanjut usia yang sangat ingin menunaikan ibadah haji. Sayangnya, Emak tidak memiliki biaya untuk mewujudkan keinginannya.
Kehidupan Emak sehari-hari hanya bergantung pada hasil jualan kue.
Walaupun Emak tahu bahwa pergi haji adalah salah satu hal yang mungkin sulit diraih, Emak tidak putus asa, dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein (Reza Rahadian) melihat kegigihan Emak, berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan Emak.
Tapi, keterbatasannya sebagai penjual lukisan keliling, serta masalah-masalah yang diwarisinya dari perkawinannya yang gagal, menyebabkan Zein hampir-hampir putus asa dan nekat. Sementara, tetangga Emak yang kaya raya sudah beberapa kali menunaikan haji, apalagi pergi umroh. Film yang disutradarai oleh Aditya Gumay ini tak cuma sukses membuat penonton terharu, tapi juga sukses di beberapa film festival.
3. Sang Pencerah
Film sang Pencerah sebenarnya tidak menggambarkan adegan haji secara khusus. Film ini mengangkat kisah perjuangan pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan. Beberapa 2 adegan menunjukkan bagaimana Ahmad Dahlan naik haji.
Adegan pertama adalah saat, Darwis muda (Muhammad Ihsan Tarore) naik haji dengan kereta lantas kapal. Sepulang dari Mekah, Drwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan (Lukman Sardi). Setelah belajar di Mekah, Ahmad Dahlan mulai gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat, Syirik dan Bid'ah.
Dengan sebuah kompas, dia menunjukkan arah kiblat di Masjid Besar Kauman yang selama ini diyakini ke barat ternyata bukan menghadap ke Ka'bah di Mekah, melainkan ke Afrika. Usul itu kontan membuat para kiai, termasuk penghulu Masjid Agung Kauman, Kyai Penghulu Cholil Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo), meradang. Ahmad Dahlan, anak muda yang lima tahun menimba ilmu di Kota Mekah, dianggap membangkang aturan yang sudah berjalan selama berabad-abad lampau.
Setelah mendirikan Muhammadiyah, Ahmad Dahlan kembali naik haji. Lewat film ini kita bisa tahu bagaimana sulitnya orang Indonesia naik haji pada masa lalu. Setelah sampai Mekah mereka tak ingin segera pulang karena ingin menimba ilmu sebanyak-banyaknya.
4. Di Bawah Lindungan Ka'bah
Sejatinya film ini lebih mengarah ke drama romantis. Sisi religi menjadi bagian penguat film yang disutradarai Hanny R. Saputra ini. Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Buya Hamka yang berjudul sama pada tahun 1978.
Hamid dan Zainab berasal dari dua keluarga dengan tingkat sosial yang berbeda. Hamid berasal dari keluarga miskin dan Zainab berasal dari keluarga kaya. Hamid mendapat dukungan dana sekolah dari ayah Zainab dan ibunya bekerja di rumah keluarga Zainab. Pertemuan demi pertemuan membuat keduanya saling jatuh cinta. Namun karena perbedaan ekonomi dan dibayangi utang budi, Ibu Hamid melarang anaknya untuk berharap memiliki Zainab.
Hamid terusir dari kampungnya karena dianggp tidak sopan menyentuh Zainab. Dia akhirnya berkelana hingga sampai ke Mekkah dan menunaikan ibadah haji seperti yang diimpikannya. Sementara Zainab tetap menjaga setia janjinya untuk menikah hanya dengan orang yang ia cintai. Di Mekkah, Hamid terus beribadah hingga akhirnya meninggal di hadapan Ka'bah setelah mengetahui Zainab meninggal.
5. Le Grand Voyage
Le Grand Voyage adalah sebuah film berbahasa Perancis tentang perjalan seorang ayah dan anaknya menuju Mekah untuk menunaikan ibadah Haji. Banyak hal menarik di film ini. Pertama film ini diambil dari sudut pandang yang berbeda, Ayah tak pernah memaksakan anaknya untuk beribadah. Anaknya hanya melihat ketika ayahnya beribadah.
Film ini termasuk road movie. Sepanjang film kita diajak mengenal berbagai daerah sepanjang 5.000 km dari Perancis hingga Arab saudi. Anda bisa melihat keindahan alam dari benua Eropa hingga Asia di film ini.
Sepanjang perjalanan anak dan ayah ini sering bertengkar, tapi kemudin mereka mulai ngobrol dan memahami satu sama lain. Hampir di akhir film, suasana riuh para musafir yang ingin berhaji membuat haru. Ending film ini lebih haru lagi, Anda harus menontonnya sendiri.
6. The Message
Film The Message ini merupakan ringkasan perjalanan panjang kehidupan Rasulullah Muhammad SAW mulai dari turunnya wahyu untuk pertama kalinya sampai dengan haji terakhir beliau. Beberapa peristiwa penting dalam sejarah kenabian ada di dalam film ini antara lain hijrah ke Habasyah, usaha pembunuhan Rasulullah, hijrah ke Madinah, perang Badr, perang Uhud, perjanjian Hudaibiyah, dan penaklukan kembali kota Makkah oleh kaum Muslimin.
Dimulai dari adegan penaklukkan Mekah yang menjadi klimaks film ini, Anda akan kesulitan menahan rasa haru. Ketika Bilal mengumandangkan azan di atas kabah, perang seketika berhenti. Sisi dramatis film ini dikerjakan dengan sangat baik.
Film ini pun ditutup dengan khutbah terakhir Rasulullah. Inilah adegan haji yang dimunculkan di film ini. Sedihnya, adegan ini adalah adegan haji wada alias haji perpisahan. Setelah berjuang sekian tahun hingga bisa berhaji, Nabi Muhammad justru memberikan kuhutbah terakhir.