Fimela.com, Jakarta Kadang-kadang yang diperlukan untuk menjadi bintang adalah dengan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Begitu pula yang dialami oleh 13 selebriti Hollywood yang akan tim Bintang.com sebutkan di bawah ini.
Beberapa di antara mereka ada yang sebenarnya ingin menjadi atlet, namun nasib berkata lain. Ada pula yang ingin menjadi aktor, kemudian menyerah dan mendapatkan kesempatan lagi dan terkenal.
Baca Juga: 18 Selebriti Hollywood yang Senyumnya 'Dibuat Ulang'
Advertisement
1. Lana Turner. Ketika ia berusia 16 tahun, Lana adalah seorang siswi di Hollywood High School. Suatu hari, bukannya pergi ke kelas mengetiknya, Lana pergi ke Top Hat Malt Shop di sudut McCadden Place dan Sunset Boulevard. Dia membeli minuman bersoda dan dilihat oleh publisher The Hollywood Reporter, William R. Wilkerson. William mengarahkannya ke Zeppo Marx, Marx bersaudara termuda yang menjalankan agensi penyedia bakat dengan saudaranya, Gummo. Lana segera menandatangani kontrak dengan pihak agensi dan diperkenalkan ke Mervyn LeRoy, sutradara yang memberikan peran di They Won’t Forget yang dirilis pada 1937. Kemudian pada tahun yang sama, Lana beralih dari agensi LeRoy ke Metro-Goldwyn-Mayer (MGM) di mana ia dinyatakan oleh Louis B. Mayer sebagai orang yang mempunyai potensi sebagai simbol seks.
2. John Wayne. Ketika namanya masih Marion Mitchell Morrison, John Wayne bermain futbol untuk SMA-nya. Ia masuk dalam tim juara Glendale High School pada tahun 1924. John mendapatkan beasiswa futbol untuk University of Southern California (USC) di mana ia mengambil jurusan pra-hukum. Ketika itu karir futbolnya berhenti setelah tulang selangkanya patah. John kehilangan beasiswa karena ia tidak bisa bermain dan harus drop out. Setelah ia meninggalkan sekolah, John dipekerjakan untuk melakukan pekerjaan sambilan oleh sutradara John Ford karena kebaikan hati pelatih futbol USC-nya, Howard Jones. John akhirnya ditawarkan bagian dan membangun persahabatan dengan John Ford. Persahabatan ini tentu menjadi faktor dalam membawanya berperan sebagai bintang utama dalam sukses besar pertamanya, Stagecoach (1939).
3. Burt Reynolds. Atlet futbol lain yang alih profesi jadi bintang Hollywood, Burt Reynolds memiliki beberapa beasiswa futbol untuk dipilih, salah satunya dari Florida State University. Cita-citanya untuk bermain futbol profesional terganggu ketika ia mengalami cedera lutut pada waktu pertandingan pertama kampusnya. Kemudian tahun itu, ia mengalami kecelakaan mobil yang memperburuk cedera dan harapannya untuk sebuah masa depan di futbal berakhir. Burt mempertimbangkan menjadi seorang polisi seperti ayahnya, tetapi karena rekomendasi ayahnya, ia tinggal di kampus untuk mengejar karir sebagai parole officer (mengawasi orang-orang yang bebas bersyarat). Burt kemudian mengikuti perkuliahan di Palm Beach Junior College di mana ia mengambil kelas teater. Gurunya memproduksi drama dan mendorong Burt untuk mencoba. Burt memperoleh peran utama dan memenangkan Florida State Drama Award pada 1956 untuk penampilannya. Meskipun peran ini tidak melontarkan dia ke ketenaran, ia telah jatuh cinta dengan dunia akting. Tahun 1959 ia mendapat peran dalam serial televisi, Riverboat.
4. Harrison Ford. Di mana beberapa bintang beralih ke akting setelah karir impian asli mereka berakhir, Harrison Ford ‘menemukan’ akting di tahun-tahun akhir kuliahnya di perguruan tinggi. Ia kemudian pindah ke California setelah lulus dengan harapan akan kesuksesan film. Harrison berhasil mendapatkan peran kecil di sana-sini, sebagai seorang aktor dan melakukan voiceover, tapi karirnya tidak ‘lepas landas.’ Harrison memutuskan untuk menyerah dan belajar pertukangan. Dia bekerja sebagai petugas untuk pentas untuk The Doors dan melakukan pekerjaan pertukangan untuk selebriti seperti aktris Sally Kellerman. Pada satu titik, Harrison membuat lemari untuk George Lucas dan tak lama kemudian George memberikan dia peran di American Grafitti. Beberapa tahun kemudian, George meminta Harrison untuk membaca kalimat untuk para aktor yang audisi untuk Star Wars. Meskipun George dikabarkan hanya ingin menggunakan aktor yang pertama kali main film, penampilan Harrison selama audisi membuatnya mendapatkan peran Hans Solo.
5. Sarah Michelle Gellar. Seorang agen pencari bakat menemukan Michelle pada usia empat tahun saat makan di restoran dengan ibunya di New York City. Dia membintangi film pertamanya, Invasion of Privacy bersama Jeff Daniels dan Carol Cane beberapa bulan kemudian. Michelle terus bekerja sebagai pemeran cilik, bersekolah, dan bahkan mengikuti kompetisi skating dan taekwondo sebelum ia lulus dari SMA.
6. Johnny Depp. Cita-cita pertama Johnny Depp adalah menjadi musisi. Dia putus sekolah untuk mengikuti mimpinya, namun beberapa minggu kemudian berpikir lebih jernih dan mencoba untuk mendaftar ulang. Kepala sekolahnya menghalangi upaya itu dan mendorong Johnny untuk fokus pada musik. Johnny melihat keberhasilan dalam sebuah band lokal Florida dan mereka pindah ke Los Angeles dengan harapan sebuah kontrak rekaman. Band ini bubar namun pada tahun 1983 Johnny menikahi saudari dari bassist-nya, Lori Anne Allison. Lori adalah seorang makeup artist dan dia memperkenalkan Johnny kepada Nicholas Cage. Karir musiknya tidak berkembang dan Nicholas menyarankan Johnny mencoba akting. Rupanya itu yang ia butuhkan. Johnny mulai mengikuti audisi dan terkenal ketika membintangi film 21 Jumpstreet.
7. Danny Trejo. Bukan rahasia bahwa Danny Trejo dipenjara beberapa kali sebelum karir aktingnya. Apa yang banyak orang tidak tahu adalah bahwa saat menjalani hukuman di San Quentin, Danny membuat dua keputusan yang akhirnya akan membawanya ke dunia selebriti. Yang pertama adalah untuk bersaing di pertandingan tinju penjara. Ia menjadi juara kelas welterweight dan lightweight di San Quentin. Keputusan kedua yang ia buat adalah untuk mengikuti program dua belas langkah dan mengatasi kecanduan narkoba. Setelah dia dibebaskan, Danny bekerja sebagai konselor narkoba remaja. Seorang remaja yang Danny mentori sedang mengerjakan sebuah film dan khawatir ia akan kesulitan jauh dari narkoba yang tersedia di lokasi syuting. Atas permintaan remaja itu, Danny bergabung dengannya di lokasi syuting untuk mendukungnya.Wajahnya yang khas membuatnya mendapat peran sebagai tambahan dalam adegan penjara. Penulis skenario, Edward Bunker, pernah di San Quentin bersama dengan Danny dan ingat keterampilan tinjunya. Danny ditawari pekerjaan mengajar aktor utama untuk berkelahi. Sutradara terkesan dan menawarkan Danny peran kecil sebagai petinju dalam film.