Fimela.com, Jakarta Pemain: Ryu Seung Ryong, Lee Sung Min, Chun Woo Hee, Lee Joon, Goo Seung Hyun, Jeong Kyeong Ho dan Park Yoon Seok.
Sutradara: Kim Gwang Tae
Skenario: Kim Gwang Tae
Advertisement
Durasi: 119 menit
Sinopsis:
Setelah perang Korea, Woo Ryong (diperankan Ryu Seung Ryong) dan anaknya, Young Nam (diperankan Goo Seung Hyun) melakukan perjalanan ke Seoul. Perjalanan mereka ini untuk mencari dokter yang dapat mengobati Young Nam yang menderita penyakit TBC. Mereka harus melawan rasa takut ketika melewati hutan belantara yang terbilang 'ganas'.
Woo Ryong diam-diam rupanya memiliki bakat terpendam di bidang musik. Ayah satu anak ini piawai memainkan alat musik seruling. Kemampuannya meniup seruling ternyata dapat menjadi hiburan tersendiri bagi Young Nam selama perjalanan.
Di tengah perjalanan, Woo Ryong menemukan sebuah desa terpencil. Desa yang tak bernama itu memiliki masalah besar. Ribuan tikus 'meneror' penduduk desa. Tak hanya merusak, tikus-tikus itu juga menggerogoti organ tubuh penduduk desa. Terbukti dengan telinga seorang anak kecil yang tergerogoti hampir setengahnya karena tikus.
Woo Ryong dan Young Nam sempat dikira komunis oleh penduduk desa. Tak sedikit dari mereka yang mengucilkan keduanya. Namun Woo Ryong berhasil membuat perubahan baru untuk desa itu. Ia berhasil mengusir ribuan tikus dari desa.
Kebaikan hati Woo Ryong ini ternyata tak berbuah manis. Ia justru difitnah oleh pemimpin desa setempat. Jari Woo Ryong pun harus dipotong untuk sanksi atas fitnahan yang diyangkan kepadannya. Sebenarnya, seperti apa bentuk fitnahan itu?
Selepas di usir dari desa, Woo Ryong dan Young Nam mencoba melanjutkan perjalanan ke Seoul. Rupanya, pemimpin desa memiliki niat jahat pada keduanya. Makanan bekal yang diberikan kepada Woo Ryong dan Young Nam mengandung racun. Young Nam pun harus meregang nyawa karena memakan bekal tersebut.
Woo Ryong marah dengan kematian Young Nam yang tragis itu. Ia akhirnya mencoba untuk balas dendam kepada pemimpin dan penduduk desa. Ia 'menarik' lagi semua kebaikan yang pernah ia berikan ke desa tersebut. Seperti apa Woo Ryong membalaskan dendamnya itu?
Review:
Film The Piper hadir dengan konsep berbeda. Film Korea Selatan ini menggabungkan genre horor dan fantasi. Jika ditelisik lagi, genre thriller lah yang lebih mendominasi ketimbang horor dan fantasinya. Dikatakan fantasi karena penonton dibuat berpikir tentang 'keganasan' tikus-tikus yang menyerang desa.
Dari sisi cerita, film The Piper menyuguhkan kisah perjuangan dan kekuatan cinta yang sangat besar. Besarnya rasa cinta ayah dan anak sangat terlihat disini. Keduanya berusaha saling menjaga satu sama lain. Sisi drama yang mengharukan pun ada di film arahan Kim Gwang Tae ini.
Para pemain film The Piper termasuk dalam kategori artis yang diperhitungkan dalam dunia hiburan Korea. Sebut saja Ryu Seung Ryong (pemeran Woo Ryong) yang merupakan salah satu aktor papan atas. Sederet judul film yang dibintanginya sukses duduki puncak box office sepertui Miracle in Cell. Begitupun degan Goo Seung Hyun yang merupakan aktor belia berbakat Korea.
Sutradara Kim Gwang Tae sukses menghidupkan setting tahun 1950-an. Pengambilan angle kamera sangat baik. Efek visual film yang mencekam pun sangat menonjol, sehingga efek thriller sangat terasa di film The Piper. CGI dari gerombolan tikus tidak terlalu terlihat, kesan 'nyata' pun didapat oleh penonton.
Secara keseluruhan, film The Piper sangat cocok dinikmati bagi Anda penggemar drama dan thriller. Menontonnya bersama keluarga bisa menjadi pilihan yang tepat. Pasalnya, kisah perjuangan dan kekuatan cinta antara ayah dan anak sangat kental di film ini. Film The Piper sendiri sudah tayang mulai 26 Agustus 2015 di jajaran Blitzmegaplex.
Foto-foto Adegan:
Trailer film The Piper: