Fimela.com, Jakarta Sudah 70 tahun Bangsa Indonesia lepas dari penjajahan bangsa asing. Sebagai generasi muda, Verrelll Bramasta amat bersyukur atas perjuangan yang sudah dilakukan oleh para pahlawan bangsa sehingga kaum penjajah bisa angkat kaki dari bumi Indonesia, dan kemerdekaan Indonesia bisa diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.
***
Meski kemerdekaan Indonesia sudah dikumandangkan 70 tahun silam, namun pemuda kelahiran Jakata, 11 September 1996 ini masih bisa menyerap semangat perjuangan yang dikobarkan oleh para pejuang dan pahlawan kemerdekaan. “Semangat dan kegigihan para pejuang dan pahlawan kemerdekaan masih bisa saya rasakan sampai saat ini, meski sudah puluhan tahun berlalu. Semangat pantang menyerah, ingin lebih baik dan setara dengan bangsa lain di dunia sampai saat ini masih sangat relevan,” ujarnya.
Advertisement
Meski sudah merdeka, menurut Verrell bangsa ini masih belum terlepas dari beragam persoalan seperti kemiskinan, keterbelakangan dan beragam persoalan sosial lainnya. “Kita memang sudah terlepas dari cengkraman penjajah. Namun kita masih belum lepas dari persoalan kemiskinan, keterbelakangan dan beragam persoalan sosial lainnya. Inilah yang harus diperangi oleh pemerintah dan seluruh elemen bangsa ini,” terang putra sulung dari Venna Melinda dan Ivan Fadilla ini bersemangat.
Verrell beruntung kariernya di pentas hiburan tanah air berjalan mulus. Sejumlah sinetron televisi sudah sudah dibintanginya seperti Aisyah Putri The Series: Jilbab In Love (2014), Bintang di Langit (2014), Penyihir Cantik (2015) dan masih banyak lagi. Ia juga merambah film layar lebar dengan membintangi film yang berjudul LDR yang mengambil setting di Italia dan beberapa daerah di Indonesia.
Tak hanya dunia akting yang dilakoni Verrell, ia juga mengasah potensinya dalam dunia tarik suara melalui tembang bertajuk Aku Cinta Padamu dan sebuah tembang recycle dari Pasto yang bertajuk Aku Pasti Kembali. Menurut Verrell apa yang dilakukannya kini adalah memanfaatkan peluang. “Peluang ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” kata Verrell yang juga menjadi bintang iklan sejumlah produk.
Meski sang bunda menginginkan dirinya fokus pada urusan kuliah. Namun Verrell yakin kalau apa yang dilakukannya kini akan bermanfaat dan sayang kalau dilewatkan begitu saja. Karena kesibukan di dunia entertainmen, dia cuti sejenak dari kampusnya. “Lebih baik aku mengambil cuti dulu dari pada tidak fokus kuliah. Soalnya kalau kuliah tak terbatas usia. Kalau kesempatan untuk berkiprah di dunia entertainmen belum tentu nanti bisa datang kalau aku selesai kuliah baru akan berkiprah,” jelasnya.
Meski sekarang ia melakoni kariernya di dunia entertainmen. Ia bercita-cita menjadi politisi. Buat Verrell dunia entertainmen hanya sementara dan mengisi waktu. Ia sudah punya tujuan dan cita-cita untuk menjadi seorang politisi. Berikut wawancaranya kepada Edy Suherli, Galih W. Satria dan Abraham Tyron dari Bintang.com yang menemuinya di kediamannya di bilangan Cilandak, pada Kamis (13/8/2015). Inilah petikan selengkapnya.
Advertisement
Kenangan HUT Kemerdekaan RI
Momentum peringatan Kemerdekaan RI kerap membuat Verrell Bramasta kangen dengan beragam aktifitas yang digelar untuk memeriahkan hari dimana proklamasi dikumandangkan. Seperti aneka lomba menghadapi jelang HUT RI. Yang paling berkesan baginya adalah lomba makan kerupuk. Kini semuanya tinggal kenangan yang amat manis untuk dikenang.
Seperti apa Anda memaknai kemerdekaan?
Merdeka itu artinya mandiri. Mandiri dari paksaan pihak luar. Bangsa Indonesia sudah 70 tahun merdeka dari penjajahan bangsa asing. Kemerdekaan ini ditandai dengan Proklamasi Kemerdekaan yang dibacakan oleh Soekarno dan didampingi oleh Moh. Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Bapak Proklamator Indonesia kita sudah mendeklarasikan kemerdekaan bangsa ini kepada dunia luar 70 tahun yang lalu. Pertanyaannya apakah bangsa Indonesia saat ini sudah benar-benar merdeka? Secara fisik kita sudah terlepas dari penjajahan bangsa asing, namun kita belum terlepas dari persoalan kemiskinan dan keterbelakangan serta persoalan sosial lainnya. Masih banyak banget masalah-masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh kita semua.
Menurut Anda idealnya bangsa yang sudah merdeka itu seperti apa?
Idealnya bangsa yang merdeka itu menurut aku pembangunan yang dilaksanakan bisa merata. Kalau pun tidak mungkin rata banget, minimal perbedaan antara pembangunan
di kota besar dengan daerah pedesaan tidak terlalu jauh. Kalau sekarang ini di Indonesia, di kota besar bagus banget sedang di pelosok ada yang masih amat terbelakang. Ini pekerjaan rumah yang harus dilaksanakan oleh pemerintah. Bagaimana membuat hasil pembangunan itu merata, bisa juga dinikmati oleh rakyat sampai di pedalaman.
Banyak sosok pahlawan yang sudah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, siapa yang paling Anda kagumi?
Semua pahlawan baik yang kita kenal maupun pahlawan tak dikenal sudah memberikan andil untuk bangsa ini. Dengan segala daya, upaya dan kekuatan yang dimiliki mereka sudah berjuang untuk mengusir kaum penjajah yang bercokol di bumi Indonesia. Aku hormat pada semua pahlawan yang sudah berjuang dengan tenaga, harta bahkan nyawa demi kemerdekaan bangsa ini. Kalau diminta menyebut nama, aku salut banget Bapak Proklamator dan presiden pertama kita Ir. Soekarno.
Mengapa Soekarno?
Soekarno banyak memberikan inspirasi buat aku untuk berjuang bagi bangsa ini. Di masa kepemimpinan Seokarno sebagai Presiden Indonesia, bangsa ini menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa lain. Padahal ketika itu kita baru merdeka, baru lepas dari penjajahan bangsa lain. Dengan semangat dan kekuatannya dia bisa menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika yang masih belum lepas dari penjajahan untuk merdeka. Pemuda Indonesia harus bangga dan meniru Soekarno yang gagah berani. Dengan semangat yang kuat dia bisa
menaklukkan dunia. Itu hebatnya Soekarno.
Apa yang paling dibanggakan dari Indonesia jika bertemu dengan teman dari negara lain?
Banyak sekali yang bisa kita banggakan dari Indonesia. Indonesia ini adalah negara yang majemuk, beragam suku bangsa, budaya, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Namun semuanya bisa melebur menjadi satu yaitu Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke itu ada berapa ratusan suku dan bahasa. Negeri kita ini luas sekali. Kalau di benua lain seperti Eropa, untuk wilayah yang seluas ini sudah terbagi menjadi belasan negara. Keanekaragaman dan keunikan budaya adalah yang paling sering aku banggakan. Selain itu living cost di Indonesia itu murah banget jika dibandingkan dengan di negara lain. Itu juga sering aku banggakan. Bayangkan saja seorang karyawan dengan gaji standar UMR bisa bertahan hidup. Bandingkan dengan gaji karyawan yang sama di negara lain. Itulah Indonesia lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya. Sebagai anak bangsa aku cinta dan bangga dengan bangsa ini.
Di momen 17 Agustus biasanya apa yang dilakukan?
Waktu masih sekolah di SD, SMP dan SMA dulu banyak lomba-lomba yang digelar untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan Indonesia. Itu seru banget. Sayang sekarang aku sudah kuliah dan enggak lagi ikut acara seperti itu.
Kalau masih kecil lomba apa yang paling berkesan?
Yang paling berkesan lomba makan kerupuk. Wah kalau sudah lomba itu pokoknya seru banget. Lombanya simpel tapi seru. Bagaimana kita berusaha menghabiskan kerupuk yang digantung dengan seutas tali. Teman-teman yang menonton memberikan semangat. Waduh bangga banget kalau bisa menghabiskan kerupuk paling cepat.
Dunia Entertainmen Hanya Sementara
Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya. Putra sulung pasangan Venna Melinda dan Ivan Fadilla ini mewarisi bakat besar kedua orang tuanya. Kini selain masih kuliah di sebuah peruguruan tinggi swasta di bilangan Jabodetabek, ia juga menekuni dunia entertainmen. Varrell aktif berkarier sebagai bintang sinetron, bintang iklan dan juga
merambah dunia tarik suara.
Anda sudah menekuni beragam bidang di dunia entertainmen saat ini, mana yang paling menarik minat?
Ini pertanyaan yang paling sulit untuk dijawab. Antara akting, modelling dan menyanyi semua punya kelebihan dan kekurangan. Yang jelas aku menyukai semuanya. Akting aku suka. Karena lewat akting baik di sinetron mau pun film, kita bisa memerankan beragam karakter berbeda. Bahkan karakter yang kita perankan itu jauh sekali dengan karakter aku sehari-hari, itu kan tantangan. Kalau dunia menyanyi enjoy banget. Apalagi kalau sudah menyanyi di hadapan fans. Rasanya happy juga kalau bisa membuat orang bahagia. Untuk bintang iklan, juga bikin happy. Karena kerjanya tidak terlalu lama namun hasilnya lumayan. Jadi sampai saat ini aku suka semua dunia itu.
Bagaimana membagi waktu antara kuliah dan karier?
Ini memang bukan urusan mudah. Apalagi kalau sudah bertemu dengan syuting stripping. Akhirnya harus ada yang dikalahkan. Untuk semester ini aku cuti dulu. Soalnya aktivitas di dunia entertain full banget. Ya sudah aku harus memanfaatkan peluang ini semaksimal mungkin. Kata orang kesempatan itu kan tidak datang dua kali. Aku manfaatkan kesempatan yang muncul sekarang di dunia entertainmen dulu. Soalnya untuk urusan kuliah umur berapa pun masih bisa. Ini bukannya aku menomorduakan pendidikan. Pendidikan tetap utama namun sekarang aku sedang konsentrasi untuk karier.
Seperti apa dukungan orang tua dalam karier Anda sebagai pekerja seni?
Kalau mama dia lebih senang aku berkonsentrasi dulu pada pendidikan. Untuk urusan dunia entertainmen bisa dilakukan setelah kuliah selesai. Namun papa men-support aku untuk memanfaatkan peluang yang ada. Kan sayang kalau peluang ini tidak diambil. Tetapi aku tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikan.
Apa target Anda di dunia entertain?
Dunia entertainmen ini bagi aku bukan tujuan. Karena itu targetnya juga enggak banyak. Ya pokoknya merasakan main sinetron, main film, terus bernyanyi.
Apa cita-cita Anda?
Aku ingin menjadi politisi. Sekarang aku kuliah di jurusan Hubungan Internasional.
Apakah anda terpengaru pada mama dan papa yang juga politisi?
Sepertinya iya. Secara tidak langsung aku kan melihat dan mengamati apa yang mereka lakukan. Mama sudah tahun kedua menjadi anggota DPR RI. Papa juga sempat menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor. Sedikit banyak hal itu berpengaruh pada aku. Sejak di SMP dan SMA aku sering banget ikut kompetisi debat, public speaking dan semacamnya. Ya seperti yang sering dilakukan politisi.
Image politisi itu kan kurang begitu baik di Indonesia, Anda sudah siap dengan hal-hal seperti ini?
Apa pun yang ada di dunia ini ada dua sisi. Sisi baik dan buruk, sisi negatif dan positif. Di dunia entertainmen yang aku jalani sekarang juga begitu. Banyak yang senang, namun banyak juga yang tidak suka. Aku sudah mulai belajar menghadapi dua kutub ini. Nanti ketika aku benar-benar terjun di dunia politik sudah siap dengan komentar dan pendapat orang yang bermacam-macam. Aku akan banyak belajar dari mama dan papa yang sudah lebih dulu berkecimpung di dunia politik.
Hari semakin larut. Tak terasa 100 menit untuk sesi pemotretan dan wawancara khusus dengan Bintang.com pun berlalu. Verrell Bramasta begitu antusias melakoni sesi ini. Dan dia tak sabar ingin melihat hasil pemotretan dan wawancara seputar hari kemerdekaan RI dan soal kariernya di dunia entertainmen.