Fimela.com, Jakarta Rasa nasionalisme bisa dibangkitkan melalui banyak cara. Salah satunya melalui film. Tak harus film tentang kepahlawanan, film bertema olahraga di bawah ini juga bisa membuatmu lebih mencintai Indonesia.
1. Garuda di Dadaku
Film ini mengisahkan kehidupan Bayu (Emir Mahira), yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar. Dia memiliki satu mimpi: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri (Aldo Tansani), sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu.
Bukan perkara mudah bagi Emir untuk mendapatkan izin bermain sepakbola dari ibu dan kakeknya. Liku-liku mendapatkan izin inilah yang akan membuatmu terharu. Karena di Indonesia, cerita tersebut sama dengan kebanyakan orangtua di Indonesia yang sulit merestui anaknya berkarir di sepakbola.
Advertisement
2. Garuda di Dadaku 2
Bayu (Emir Mahira), yang sekarang sudah menjadi anggota sepakbola timnas U-15, ingin membuktikan dirinya mampu membawa timnya menjuarai kompetisi junior tingkat ASEAN di Jakarta. Dengan dukungan sahabatnya, Heri (Aldo Tansani), berikut teman sekelas yang memikat hatinya, Anya (Monica Sayangbati), dan pelatih timnas dengan teknik unik, Pak Wisnu (Rio Dewanto), Bayu memimpin teman-temannya berjuang keras untuk mencapai kemenangan.
3. Hatrick
Setiap tahun turnamen Underground Futsal bertaraf internasional berlangsung tanpa pernah diketahui khalayak. Bu Bos, janda pimpinan mafia, berambisi meneruskan cita-cita suaminya memiliki tim futsal. Toro, pelatih futsal ternama, diminta membentuk tim. Samuel, Halil, Alung, Anand, Markus berlatih di tempat khusus. Mereka dijaga pengawal bersenjata, mata juga harus tertutup setiap kali menuju kamp latihan. Meskipun cuma turnamen underground nama Indonesia dipertaruhkan di film ini.
4. King
Keluar dari tema sepakbola, film King mengisahkan Tedjo (Mamiek Prakoso) yang memiliki anak bernama Guntur (Rangga Raditya) yang tak lain adalah julukan untuk pebulutangkis legendaris Indonesia, Lim Swie King. Sang ayah amat berharap Guntur yang kerap disapa King bisa jadi atlet bulutangkis ternama di Indonesia. Perjuangan Guntur dibantu rekannya Raden (Lucky Martin) memadukan unsur khas film olahraga dengan komedi. Salah satu nilai lebihnya ada pada peran brilian Mamiek Prakoso yang akhirnya diganjar nominasi Piala Citra untuk Kategori Pemeran Pembantu Pria.
5. Cahaya dari Timur: Beta Maluku
Film ini diangkat dari kisah nyata mantan pemain timnas, Sani Tawainella (Chico Jericho) yang bertekad mengalihkan perhatian anak-anak Maluku dari konflik berdarah dengan sepak bola. Sani bersama rekannya, Hari Lestaluhu (Aufa Assegaf) mendirikan klub sepak bola untuk pemuda di kampungnya. Namun, perpecahan terjadi jelang turnamen berlangsung. Tim Sani dan Hari akhirnya sama-sama bertemu di final. Kendati kalah, Sani diminta untuk jadi pelatih perwakilan tim Maluku di Jakarta dan konflik kembali terjadi saat dia menyatukan para pemain dari latar belakang berbeda. Adegan demi adegan yang ditata rapi membuat Cahaya dari Timur: Beta Maluku dinobatkan sebagai Film Terbaik Festival Film Indonesia dan sukses menggondol dua Piala Citra.
6. Garuda 19
Film Garuda 19 mengangkat tema perjalanan pelatih tim nasional (timnas) Indonesia sepak bola usia 19 tahun (U-19) menjuarai Piala AFF tahun 2013 di bawah gemblengan pelatih Indra Sjafri. Indra Sjafri dan timnya merekrut bibit pesepakbola muda berbakat seperti Yazid (assal Konawe Selatan), Sahrul (asal Ngawi), dan Yabes (asal Alor, NTT) yang talentanya terasah berkat kondisi alam tempat tinggal mereka. Pengambilan gambar dilakukan di Jakarta, Yogyakarta, Solo, Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara), dan Alor (Nusa Tenggara Timur). Pemda Konawe Selatan dan Alor mendukung dan mengapresiasi film ini. Saat tim pembuat film, berpindah-pindah lokasi, penduduk setempat dan pemda sangat membantu prosesnya sekaligus mampu menjaga suasana sangat tenang.
7. 3 Srikandi
Film 3 Srikandi memang belum tayang di bioskop. Syuting film ini juga baru saja berakhir. Namun tema yang unik tentang oelhraga panahan bisa membangkitkan nasionalisme kita. Kisah tiga srikandi atlet panahan Indonesia yang memenangi olympiade Seoul 1988 ini dibintangi Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan, Tara Basro, dan Reza Rahadian. Film ini bercerita tentang tiga atlet panahan wanita hebat asal Indonesia yang berhasil meraih medali di ajang Olimpiade ke-24, yang diselenggarakan di Seoul Korea Selatan pada 17 September hingga 2 Oktober 1988.
Baca Juga: 6 Film Pahlawan Kemerdekaan untuk Peringati 17 Agustus