Fimela.com, Jakarta Sinetron Tukang Bubur Naik Haji (TBNH) saat ini sudah memasuki episode ke 1700. Sebagai salah seorang pemain, Andi Arsyil mengaku sangat bangga. Apalagi hubungan kekeluargaan antara sesama pemain sangat erat. Meski kadang merasa lelah, namun Andi tak pernah merasakan kejenuhan.
"Bukan jenuh tapi kadang-kadang lelah aja, istilahnya energinya lagi lowbat. Kalau terlalu capek, ya langsung cari tempat tidur, istirahat. Karena kita kan butuh konsentrasi tinggi. Mana bisa berakting kalau lagi capek bisa enggak konsentrasi," kata Andi Arsyil di bilangan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (4/8).
Advertisement
Menurut Andi, tak hanya uang yang dicari oleh para pemain sinetron TBNH. Namun kebersamaan dan kekeluargaan dalam hal beribadah juga harus ditonjolkan. Maka keberkahan pekerjaan pun akan didapatkan.
"Makanya cari pekerjaan jangan prospeknya ke uang saja. Kita punya grup sama pemain dan sama siapa aja yang mau beramal. Kalau prospek kesenangan ibadah, kita bisa dapat hikmah yang diambil. Bisa membawakan keberkahan pada penontonnya juga," tutur Andi.
Selain tergabung dalam grup yang konsen terhadap kegiatan beramal, ada rahasia dari para pemain maupun kru TBNH agar bisa bertahan sampai sekarang. Salah satunya, cerita sinetron yang sederhana dan sangat dekat dengan masalah kehidupan sehari-hari.
"Saling menguatkan dari penulisnya. Cerita (TBNH) sangat sederhana. Tidak bergenre. Semua masuk dari kalangan atas sampai bawah, banyak yang bisa diambil. Kekeluargaannya. Semakin membuat berkah kita semua," tandas Andi Arsyil.