Fimela.com, Jakarta Dari sekian banyak artis film di Indonesia saat ini, nama Chelsea Islan termasuk yang terdepan. Pemilik nama lengkap Chelsea Elizabeth Islan ini angkat nama lewat perannya di sejumlah film dan sinetron komedi. Chelsea yang lahir di Washington DC, Amerika Serikat, 2 Juni 1995 ini mengawali debutnya di dunia akting lewat film Refrain (2013).
Ini merupakan debut Chelsea Islan di film layar lebar. Film ini menampilkan Afgan dan Maudy Ayunda sebagai pemeran utama. Di film arahan Fajar Nugros ini sosok Chelsea Islan sudah mulai menarik perhatian meskipun ia bukan pemeran utama di film ini. Setelah film Refrain, Chelsea Islan kembali mendapat tawaran berakting. Film keduanya adalah Street Society. Di film Street Society inilah untuk pertama kalinya Chelsea Islan menjadi pemeran utama.
Advertisement
Ia dipasangkan dengan Marcel Chandrawinata. Film bergenre aksi otomotif ini menampilkan aksi balap mobil-mobil mewah yang dikendarai oleh sekelompok anak-anak muda. Marcel berperan sebagai Rio salah satu dari pembalap yang memiliki talenta luar biasa. Sejak berkenalan dengan Karina (diperankan Chelsea), seorang DJ cantik dan berbakat, telah mengubah hidup Rio menjadi seorang pemuda yang memutuskan untuk berhenti dari Street Racing.
Chelsea memang sengaja mengambil peran yang berbeda dari film pertamanya. Kalau Refrain bercerita tentang persahabatan, sedangkan Street Society lebih bergenre eksyen dan bercerita tentang komunitas anak-anak klub mobil yang hobi balapan. “Aku memang sengaja ingin memerankan karakter berbeda di tiap film, agar lebih variatif sekaligus mengasah kemampuan akting,” tutur Chelsea Islan.
Baca Juga: Pengalaman Pertama Chelsea Islan Main Film Komedi, Geli
Meski begitu, Chelsea mengaku sempat grogi saat menjalani syuting film perdananya. Aktris cantik ini bahkan sempat takut salah dialog di depan kamera. “Untungnya, aku pernah ikut ekskul teater di sekolah, jadi banyak ilmu dari teater ikut membantu ketika syuting,” ungkap Chelsea Islan. “Untuk film kedua rasanya sudah tidak segugup film pertama. Mungkin karena sudah ada gambaran bagaimana berakting di depan kamera, jadinya bawannya lebih santai dan lepas,” lanjut Chelsea Islan.
Chelsea Islan kembali menjadi pemeran utama di film ketiganya ini. Ia berperan sebagai Merry Riana yang dikirim orangtuanya untuk kuliah dan tinggal di Singapura karena kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Di film yang diangkat dari kisah nyata ini, akting gemilang Chelsea Islam dipuji oleh orang yang diperankannya, Merry Riana, yang sudah sukses menjadi pengusaha dan motivator.
Chelsea Islan kembali menjadi pemeran utama di film Dibalik 98. Uniknya, seperti Merry Riana, film ini juga berlatar peristiwa politik di tahun 1998. Kali ini Chelsea berperan sebagai mahasiswi dan dipasangkan dengan Boy William. Film yang disutradarai Lukman Sardi ini bercerita runtuhnya pemerintahan Orde Baru dengan pendekatan dari sisi kemanusiaan bukan politis.
Di film yang dirilis pada Januari 2015 ini Chelsea Islan rela membuat kulitnya lebih hitam karena berperan sebagai mahasiswi yang melakukan demonstrasi sambil berorasi. Film tentang pahlawan nasional sekaligus Guru Bangsa, HOS Tjokromanito, menjadi film kelima Chelsea Islan. Dalam film yang disutradarai Garin Nugroho ini Chelsea menjadi pemeran pendukung.
Advertisement
1
Film Chelsea selanjutnya adalah Love You...Love You Not yang diadaptasi dari film Thailand bertajuk I Fine Thank You, Love You. Dalam film yang disutradarai itu Chelsea memerankan tokoh Miss Amira, seorang guru Bahasa Inggris. Ia mengaku tak mengalami kesulitan menjalani perannya sebagai guru. "Aku sendiri enggak merasa ada kesulitan sama sekali dalam memerankan sosok guru Bahasa Inggris. Aku pernah punya pengalaman mengajar bahasa Inggris di panti asuhan waktu masih SMP,” terang Chelsea Islan. Ia pun menggunakan pengalamannya itu untuk di film Love You...Love You Not.
"Intinya, film ini adalah film yang fun, fresh, entertaining, dan mendidik juga karena film ini juga mengajarkan mengenai bahasa Inggris," ucap Chelsea. Film drama komedi tersebut rencananya akan diputar di bioskop-bioskop pada 13 Agustus nanti. Selain Chelsea, film produksi MVP Pictures itu juga dibintangi oleh Hamish Daud, Miller Khan, Fico, dan Kemal Palevi. Film Chelsea selanjutnya adalah 3 Srikandi yang disutradarai oleh Iman Brotoseno.
"Peran aku menjadi atlet panahan. Film ini kisah nyata, biopik. Orang-orang yang kami perankan di film ini masih hidup. Mereka ini atlet Indonesia pertama yang meraih medali di Olimpiade ,” ungkap Chelsea Islan. Untuk memantapkan aktingnya, Chelsea mengaku harus berlatih panahan selama dua bulan bersama rekan mainnya, Bunga Citra Lestari dan Tara Basro. Ketiganya dilatih oleh pelatih panahan profesional yang sudah malang melintang di ajang panahan dalam negeri maupun luar negeri.
"Biar kami bisa bener-bener siap untuk film ini. Karena kan film ini bukan film drama, bukan film biasa jadi harus menghayati peran. Saya juga harus memberikan penonton wawasan baru lagi tentang panahan. Dari film ini kita ingin berikan kesan baru. Bahwa archery suatu hal membanggakan untuk Indonesia," jelas Chelsea.
Namun, Chelsea masih enggan menyebutkan secara detail mengenai perannya dan siapa saja yang terlibat dalam film 3 Srikandi. "Mungkin masih rahasia. Mohon maaf ya. Yang jelas, dari film ini kita ingin berikan kesan baru, yaitu olahraga panahan adalah suatu hal membanggakan untuk Indonesia," ucapnya sambil tersenyum. Selain di layar lebar, Chelsea Islan juga membintangi sinetron komedi-situasi (sitkom) Tetangga Masa Gitu? yang tayang di Net.
Baca Juga: Jadi Guru Muda, Chelsea Islan Harus Tampil Menyenangkan
Sitkom yang sudah memasuki musim ketiga itu dibintangi juga oleh Deva Mahenra, Sophia Latjuba da Dwi Sasono. Bukan hanya menjadi aktris. Chelsea Islan ternyata juga pernah menjadi sutradara. Meski bukan film atau sinetron, Chelsea pernah berpengalaman menyutradarai film pendek. Tepat di usianya yang ke 16 tahun, Chelsea mencoba menjadi seorang sutradara junior untuk sebuah film pendek, dan ia berhasil menyelesaikan film tersebut.
Film pendek kedua dari Chelsea Islan adalah tentang psikopat. Ia menjadi penulis naskah dan sutradara. Kini, Chelsea ingin mencoba kembali kemampuannya menjadi seorang sutradara. Ia pun mengaku sudah mempersiapkan sebuah cerita. "Ke depannya aku ingin angkat tentang Indonesia. Masih brainstroming juga, tentang anak yang bangga terhadap Indonesia, aku udah nulis ceritanya dari tahun lalu tapi masih dalam tahap pengembangan. Mudah-mudahan bisa terwujud,” harap Chelsea.
Di luar akting, Chelsea juga cukup laris menjadi model dan bintang iklan. Dengan karir yang makin bersinar, apa lagi impian yang ingin dicapai seorang Chelsea Islan?
Chelsea ingin yang membuat dirinya tidak cepat merasa puas dan akan terus belajar, baik mendalami karakter yang diperankannya atau menjadi sutradara. Dan salah satu mimpinya adalah bisa go-internasional seperti sudah diukir sejumlah aktor Indonesia lainnya.
“Salah satu impian aku adalah bisa berperan di film produksi Hollywood dan membawa nama Indonesia. Seperti dulu aku pernah diwawancara TV Australia berkat peran saya di film Dibalik 98. ABC. Aku merasa bangga dan mudah-mudahan bisa membawa industri film Indonesia ke dunia,” pungkas Chelsea Islan.