Fimela.com, Jakarta Sebuah single anyar berjudul Kehabisan Waktu siap menjadi pendongkrak nama band Lyla di blantika musik tanah air. Saat ini, mereka telah berganti label, tentunya single ini menjadi penanda kebangkitan mereka dengan warna yang lebih segar, yang masih terus bisa dinikmati anak muda.
Tentang lagu yang diciptakan oleh sang gitaris, Fare ini, Lyla masih mengangkat tema cinta. Namun, lagu yang bersumber dari pengalaman lama salah satu personil band pelantun Magic ini memiliki cita rasa cinta berbeda.
Baca Juga: Transformasi Musik Lyla, Makin Renyah dengan Sound Modern
Advertisement
"Meski tetap cinta sebagai tema yang diangkat, namun sudut pandang dari kami berbeda dari lagu cinta biasanya," kata Naga di Common People, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (6/7).
Single ini bernuansa pop ballad. Dalam proses produksinya, Lyla menggandeng Stephan Santoso selalu produser. Stephan sendiri bukanlah orang baru di industri musik tanah air. Ia merupakan salah satu gitaris sekaligus music engineer terbaik di Indonesia.
Demi mendapatkan rasa maksimal, Naga, Fare, Dennis, Dharma, dan Difin pun harus bolak-balik ke dapur rekaman. Diakui Fare, proses rekaman lagu ini memang berjalan begitu alot. Tak biasanya mereka menghabiskan waktu 2 minggu hanya untuk sebuah lagu.
"Ini single yang paling alot, karena harus bolak-balik studio sekitar dua minggu, biasanya cuma tiga hari itu bisa 8 lagu," ujar Fare. Tak bertepuk sebelah tangan. Dengan penggarapan yang serius dan maksimal, lagu ini pun mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat, khususnya para penggemar band pelantun Jantung Hati.
"Alhamdulillah respon dari Lyla Community (LC) bagus banget dan mereka juga mungkin rindu sama kita, karena jarak antara single terakhir itu sekitar 8 bulan, jadi sempat jadi trending topic juga di medsos. Bersyukur ya tentunya," tutur Naga Lyla.