Fimela.com, Jakarta Salah satu aktor papan atas Indonesia adalah Mathias Muchus. Ia sudah meraih dua Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) dan salah satunya bermain di film LGBT atau bertema LGBT. Muchus pertama meraih Citra di FFI 1988 lewat perannya sebagai Niko di film Istana Kecantikan.
Mathias Muchus berhasil mengalahkan nama-nama besar lainnya seperti Pietrajaya Burnama, Ray Sahetapy dan Deddy Mizwar. Peran yang dibawakan Muchus memang termasuk sulit dan belum banyak dilakoni oleh para aktor Indonesia di masa itu. Niko diceritakan sebagai seorang gay atau homoseksual dan menyembunyikan identitas aslinya dari keluarganya.
Advertisement
Niko pun kebingungan saat diminta orangtuanya dan kakaknya untuk segera menikah. Lewat seorang teman, Niko diperkenalkan pada Siska (Nurul Arifin) yang hamil di luar nikah. Niko pun bersedia menikahi Siska karena orangtuanya ingin segera menimang cucu.
Baca Juga: 'Arisan!' Film LGBT Indonesia Peraih Banyak Penghargaan
Siska sendiri tidak mengetahui kalau Niko seorang gay, yang penting baginya ada pria yang mau bertanggung jawab atas anak yang sedang dikandungnya. Tapi rencana mereka tidak berjalan mulus. Muncul berbagai masalah yang membuat hidup Niko semakin kacau.
Akting Mathias Muchus yang gemilang membuat suami Mira Lesmana ini pantas diganjar penghargaan di FFI 1988. Selain itu, Muchus juga meraih Citra di FFI 2011 sebagai Aktor Pendukung Terbaik lewat aktingnya di film Pengejar Angin.
Namun yang paling dikenang dan dinilai sebagai terobosan baru adalah peran Mathias Muchus sebagai Niko di film Istana Kecantikan. Film bertema LGBT itu bahkan hasil karya dua maestro perfilman Indonesia yaitu Wahyu Sihombing selaku sutradara dan Asrul Sani sebagai penulis skenario.