Fimela.com, Jakarta Setiap mendapatkan ilmu baru, Dewi Sandra tak pernah luput untuk menulisnya di akun Instagram ataupun Twitter. Sekilas, apa yang dilakukan Dewi layaknya sedang bertausiah di sosial media.
Baca Juga: Kisah Metamorfosa Dewi Sandra
Namun Dewi membantah anggapan itu. Diakuinya, hal itu dilakukan karena sifatnya yang memang pelupa, persis seperti tokoh ikan Dori di film animasi 'Finding Nemo'. Media sosial pun menjadi salah satu caranya untuk mengingat semua.
Advertisement
"Apapun yang saya tulis di sosial media itu untuk pribadi saya sendiri agar enggak lupa. Kenal tokoh kartun 'Finding Nemo', tokoh Dori? Nah itu. Saya sangat mudah lupa. Makanya saya suka nulis, sharing, ya mudah-mudahan ada manfaatnya," aku Dewi Sandra saat dijumpai di perayaan hut Wardah, Hall Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015).
Salah satunya adalah tausiah Umi Pipik Dian Irawati yang menurutnya sangat menohok di hati. Kata Dewi, ada kalimat penting untuk ditulis di akun sosial media sebagai pengingatnya. Yakni, 'Jangan merasa pintar tapi juga harus pinter merasa'.
"Saya pikir oh iya, manusia enggak boleh merasa paling benar, karena yang dianggap benar belum tentu sama di mata orang lain. Kita juga harus berempati sama orang lain. Saya suka menulis hal-hal positif yang bisa mengingatkan saya ke arah yang lebih baik di Instagram ataupun Twitter," urainya.
Dewi Sandra tak peduli dengan anggapan masyarakat terhadap kebiasaannya itu. Dia sadar setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda-beda. "Kalau bicara sosmed, semua orangg bisa berkomentar, ada yang memberi dukungan dan mengingatkan, itu enggak masalah. Saya lebih suka yang positif," tandasnya.