Feni Rose: Saya Tetap Seorang Presenter

[Bintang] Feni Rose — Feni Rose memang sudah anjoy sebagai seorang presenter. Meski menjajal dunia film ia masih lebih enjoy sebagai presenter. (Wimbarsana/Bintang.com)

Fimela.com, Jakarta Bagi pecinta tayangan infotainmen, nama Feni Rose pasti sudah tak asing lagi. Perempuan 41 tahun ini telah akrab di telinga salah satu program infotainmen dengan pembawaan khasnya sebagai host.

Namun, kali ini Fenny tak lagi menjadi pembawa acara. Ia didapuk sebagai seorang pemilik radio dalam film Quantum the Movie. "Di Quantum the Movie jadi pemilik radio, di radio ini frekuensinya abis kena petir jadi ada kejadian-kejadian aneh," kata Fenny Rose di acara syukuran film Quantum, kantor Light On Pictures, Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (19/6/2015).

Feni Rose jadi pemenang Panasonic Gobel Awards 2015 untuk katagori Host Infotainment Tervaforit.(Wimbarsana/bintang.com)

Tak ada kesulitan yang berarti ketika Fenny memerankan tokoh seorang wanita pebisnis. Hanya proses reading yang dilakukan sebagai standar dalam melakoni peran dalam sebuah film layar lebar. "Persiapan reading aja paling, enggak harus menirukan suatu tokoh yang ada. Pemilik usaha atau radio adalah pengalaman bisnis, saya juga pernah menjadi penyiar radio, bayangannya mungkin ada," kata Feni pemenang Panasonic Gobel Awards 2015 untuk katagori host infotainment terfavorit.

Apalagi menurutnya seni peran bukan hal baru. Ia mengaku pernah menjadi seorang penari yang memerankan suatu lakon tertentu. "Ini bukan film pertama, dunia seni peran biat saya bukan hal yang asing. Saya dulu penari yang masuk juga ke karakter tertentu, tapi medianya beda," ucap pemilik nama Feni Rosewidyadhari.

Feni Rose dan pemain 'Quantum the Movie'. (Wimbarsana/Bintang.com)

Berperan di film bergenre science mistery ini, Feni Rose hanya mengikut suami. "Saya nurut sama suami, beberapa kali sempet ditawarin main film. Belum jodoh, jadwal ga sinkron, ini PH sendiri, peran cocok dengan diri saya. Perempuan, berusia, ala-ala nge-bossy gimana gitu ya, cocoklah," ucapnya.

Jebolan FISIP Antropologi Universitas Indonesia tahun 1998 ini mengaku tetap akan bertahan sebagai presenter daripada menekuni dunia akting. "Pilihan saya tetap presenter, ini cuma ya coba ah, proses belajar. Dulu pas main sinetron kritiknya tetap kayak presenter. Kalau film gesturenya kayak orang biasa," ujar Feni Rose.