Fimela.com, Jakarta Legacy Pictures dan Dapur Film mengambil langkah berani dengan menfilmkan Kartini. Bukan perkara mudah tentu untuk membangun set era tahun 1800-an. Tapi ada alasan kuat untuk melakukan hal tersebut.
Dari riset yang dilakukan team produksi film Kartini, ada empat hal yang membuat Kartini menjadi figur panutan. "Pertama, kegemarannya membaca. Kartini juga terbuka wawasannya karena sering bepergian keluar dari kadipaten. Sebelum menerima lamaran pria tua pilihan ayahnya, dia membuat siasat mendirikan sekolah dan kesadarannya untuk tidak “selfish” atau hanya memikirkan diri sendiri," ujar Robert Ronny, Produser film 'Kartini' beberapa waktu lalu.
Advertisement
Tokoh pahlawan emansipasi wanita ini yang memperjuangkan kesetaraan dan kemandirian lewat pendidikan. Dengan kesadaran tentang pentingnya ketrampilan membaca dan menulis, serta kecintaannya kepada kanak-kanak, Kartini menjadi simbol bahwa perubahan pun bisa digerakkan oleh seorang perempuan.
"Banyak yang bertanya pada saya buat apa memfilmkan Kartini. Justru saya antusias sekali saat berbincang dengan Hanung Bramantyo tentang Kartini. Negeri ini membutuhkan lebih banyak sosok yang menginspirasi. Ide tentang kesetaraan dan kemandirian dalam hidup Kartini itulah yang akan diangkat oleh Legacy Pictures ke layar lebar," Jelas Robert Ronny.
Hanung menambahkan perempuan Indonesia sampai sekarang belum bisa bebas. "Itu sebabnya film ini masih relevan sampai sekarang. Kenapa kartini, karena kalau dikaitkan dengan perempuan Kartini yang muncul. Pertanyaannya, ngertikah siapa itu Kartini? Karena itu saya pengin menyimpulkan Kartini versi saya," kata Hanung Bramantyo. Sosok Kartini akan diperankan oleh Dian Sastrowardoyo.