Vicky Prasetyo Sebut Raffi Ahmad Cs Populasi Penting

Fimela.com, Jakarta Sejak gagal melangsungkan pernikahannya dengan pedangdut Zaskia Gotik, nama Vicky Prasetyo mulai dikenal masyarakat. Ketenaran Vicky makin meluas lewat gaya bicaranya yang unik di setiap menjalani sesi wawancara dengan media. Bahasanya terkesan absurd dan memuat geli orang mendengarkannya. Termasuk ketika dia mengatakan Raffi Ahmad dkk., adalah populasi penting.

Mungkin hanya dirinya dan Tuhan yang tahu maksud dari pembicaraannya yang sebenarnya. Siapa sangka, gaya bicara Vicky itu menarik perhatian produser program lawakan Pesbukers. Ia melengkapi penampilan Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, Nagita Slavina, Oppie Kumis, Sapri atau pun Ruben Onsu.

Baca juga:

Karena kata-katanya yang unik dan nyleneh itu pihak Pesbuker medaulatnya menjadi narator. "Di sini dia (Vicky) sebagai narator. Ya yang kita jual itu," kata Yudi, Eksekutif Produser Pesbukers saat bincang-bincang dengan para pemainnya di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/5/2015).

Vicky pun mengungkapkan kebahagiaanya bisa bergabung di program Pesbukers bersama artis-artis papan atas tanah air. Vicky sadar usianya di panggung hiburan baru seumur jagung dan masih perlu belajar banyak dari para seniornya. Vicky tak mengaku tak menyangka mendapat kesempatan bermain di Pesbukers.

"Kita tidak pernah bisa membaca apa yang akan disuguhkan di dalam hidup kita. Kita tidak bisa membaca baik dalam temporari waktu yang cepat atau lambat. Ini jadi sebuah prestasi bisa berada di komunitas ini, satu kebanggaan. Mereka ini bagian populasi yang tidak bisa dihindari. Saya menjadi seseorang yang membelakangi kodrat apabila tak mensyukuri berhadapan dengan pemain sebesar mereka. Apalah artinya saya," papar Vicky dengan gaya bicaranya yang unik.

Gaya bicara pria satu ini membuat kita terpingkal-pingkal atau bahkan kesal. Salah satunya Ruben Onsu yang terlihat pusing mendengar penuturan Vicky yang berputar-putar. Entah selalu begitu atau tidak, Vicky Prasetyo mengaku punya kebebasan hak dalam gaya berbicara. "Saya kan hidup di atas tanah merdeka. Enggak ada yang bisa membatasi," tandasnya.