Fimela.com, Jakarta Jumat (22/5/2015) besok, tujuh hari wafatnya aktor ternama Didi Petet. Didi meninggal dunia pada Jumat (15/5/2015), akibat penyakit asam lambung tinggi. Banyak kenangan yang masih terpatri di kalbu para sahabatnya. Mereka di antaranya Slamet Rahardjo Djarot, Mathias Muchus, Nurul Arifin, Nungky Kusumastuti.
Slamet Rahardjo mengenang, Didi merupakan sosok yang tak pernah menjelek-jelekkan orang. Ia selalu membicarakan hal-hal terkini. Ia juga sosok penyelesai masalah.
(Baca juga: Slamet Rahardjo Djarot : Didi Petet Tak Pernah Menjelekan Orang)
Advertisement
Sementara rekan satu alumni di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Mathias Muchus menilai Didi Petet pribadi yang menyenangkan. Ia telah bersahabat selama 33 tahun. Di mata Mathias, Didi sosok yang bijak. Ia bisa bergaul di semua lapisan masyarakat.
Lain halnya dengan politisi Nurul Arifin, ia menganggap Didi Petet sebagai aktor multitalenta. Selain sebagai aktor andal, ia juga guru yang baik. Nurul masih ingat ketika diajarkan Didi Petet bagaimana cara menghilangkan dialek sundanya yang sangat kental.
(Baca juga: Nurul Arifin : Selain Aktor, Didi Petet Seorang Multitalenta)
Selain Nurul, Nungky Kusumastuti juga mengenang Didi sebagai pribadi yang baik hati. Ia selalu memberikan dukungan terhadapnya saat melanjutkan studi dan saat mengikuti festival-festival internasional. Dukungan tersebut diberikan, baik lewat telepon maupun melalui pesan singkat.
Didi Petet bernama asli Didi Widiatmoko. Ia lahir di Surabaya pada 12 Juli 1956. Almarhum Harry Roesli jadi pembuka jalan Didi ke panggung teater. Ia terkenal lewat film Catatan si Boy bersama Ongky Alexander.