Fimela.com, Jakarta Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Bagaimana pun pengalamannya Sigi Wimala mengikuti lomba marathon, pernah alami cedera juga. Sekujur tubuhnya merasakan sakit akibat menempuh lari jarak jauh. Maklum, saat itu Sigi belum tahu teknik berlari dengan baik dan benar. Hanya bermodalkan hobi aktris kelahiran 21 Januari 1983 ini nekad ikut marathon.
Karena itu kata Sigi, persiapan matang sangat dibutuhkan bagi ingin mengikuti lomba marathon. Setidaknya 3-5 bulan sebelum lomba persiapan fisik harus sudah dilakukan. Hal itu dilakukan agar tidak mengalami cedera saat menempuh jarak tempuh lari marathon terbilang sangat jauh.
Baca juga: Sigi Wimala Siap Taklukkan 21 KM Bali
Advertisement
"Waktu terakhir marathon aku pakai pelatih yang mengajarkan cara lari yang benar. Sebelumnya enggak pakai pelatih, asal lari saja dan cedera, punggung bawah, lutut sakit, tulang kering sakit. Kita kan harus hati-hati. Kita enggak tahu kondisi badan seperti apa, dan lari itu ada tekniknya biar aman," kata Sigi Wimala saat dijumpai secara khusus oleh Bintang.com di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/5/2015).
Mengetahui cara mendarat saat langkah kaki berlari menjadi salah satu teknik penting bagi calon pelari marathon. Menurut Sigi banyak orang yang tidak tahu tentang hal itu. Begitu pun melatih otot perut dan punggung yang berfungsi menopang beban tubuh saat sedang berlari.
"Banyak orang enggak tahu kalo kita lari mendarat pakai tumit, karena isinya syaraf semua. Kalau sprinter kan mendarat di ujung kaki. Terus otot perut dan punggung harus kuat biar bisa menopang beban tubuh kita," paparnya.
Dalam waktu dekat ini Sigi Wimala akan kembali beraksi menaklukkan jarak tempuh 21 kilometer di Bali Marathon. Sebagai pribadi yang mencintai lari, asal memiliki waktu luang dan rezeki, Sigi mengaku akan terus mengikuti marathon. Sebelumnya ia sempat mengikuti marathon kelas internasional di Hongkong, Singapura dan San Fransisco.