Fimela.com, Jakarta Ada udang di balik batu, istri Krisna Mukti, Devi Nurmayanti menyebut ada misi khusus Krisna rela menikahinya dengan kondisi berbadan dua dari pria lain. Pasalnya saat menikah pada 23 Juni 2014 lalu, Krisna berhasil lolos melenggak ke Senayan. Dengan menikahinya Devi menduga Krisna sengaja mengincar tunjangan keluarga sebagai anggota DPR yang sangat menggiurkan.
Dugaan itu semakin kuat melihat sikap Krisna yang marah lantaran Devi enggan memberikan foto copy kartu penduduknya. Buntutnya, Krisna memilih memberi uang sebesar 2 juta rupiah kepada orang tua Devi ketimbang dirinya yang tengah kesusahan membesarkan sang buah hati.
(Baca juga: Jarang Menafkahi, Alasan Istri Gugat Cerai Krisna Mukti)
Advertisement
"Karena setelah anak aku lahir seminggu, aku enggak terima-terima uangnya. Dia bilang benar kasih uang ke mamah, tapi bukan buat kamu. Karena kamu sudah menyusahkan saya tidak mau kasih foto copy KTP buat data di DPR. Memang aku enggak mau kasih KTP aku buat gaji dia. Sekarang dia terima gaji dari DPR saja aku enggak terima," ungkap Devi saat jumpa pers di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (18/5/2015).
Padahal Devi mengaku tidak pernah memohon ke Krisna untuk menikahinya yang sedang berbadan dua. Justru pihak Krisna yang mendesaknya agar pernikahan itu terlaksana. "Tapi karena pihak Mas Krisna mendesak, aku bilang boleh kita laksanakan tapi dengan satu syarat kita ketemu. Waktu itu aku minta ketemu berdua, ketemulah di Kalibata City," jelasnya.
(Baca juga: Devi Benarkan Sudah Berbadan Dua Saat Dinikahi Krisna Mukti)
Bukan hanya Devi, Afdal Zikri selaku pengacara menambahkan, ada 4 kandidat perempuan yang hendak dijadikan istri oleh Krisna. "Saya enggak tahu kenapa memilih mbak Devi. Tapi pernikahan itu tidak sakinah mawadah warrahmah. Dari dulu sampai sekarang enggak ada hubungan suami istri," tambah Afdal.
Maka dari itu Devi memutuskan mengakhiri pernikahannya dengan Krisna Mukti. Melalui Afdal Zikri, Devi melayangkan gugatan cerai kepada Krisna di Pengadilan Agama Depok Jawa Barat pada 13 Mei 2015 lalu. "Aku merasa mas Krisna semakin terlihat hanya menjalankan visi misinya saja. Itu cuma pencitraan bagi dia. Ya aku mau hidup yang wajar, lebih baik aku sendiri," pungkas Devi Nurmayanti.