Fimela.com, Jakarta Rasa iba menjadi alasan Krisna Mukti bersedia menikahi Devi Nurmayanti. Pasalnya saat itu Devi yang merupakan keponakan dari manajer Krisna, Astrid, sudah berbadan dua. Namun tidak semua pernyataan yang dilontarkan Krisna di media dibenarkan Devi. Keputusan untuk menikah sudah menjadi kesepakan bersama.
"Memang kita menikah bukan layaknya pernikahan umum. Awalnya aku menolak. Aku pun tidak meminta, memohon atau mengemis. Mas Krisna tadinya memang mau nolong aku untuk jadi bapak dari anak aku. Aku menolak waktu itu, tidak langsung mengiyakan," papar Devi saat jumpa pers di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (18/5/2015).
Advertisement
Sebelum pernikahan itu terjadi, sambung Afdal, kliennya dan Krisna sempat melakukan pertemuan untuk saling mengenal. Di situ baik Devi maupun Krisna membongkar pribadi masing-masing. Bahkan biaya pernikahan pun ditanggung oleh keluarga Devi.
"Itu juga karena Devi minta ketemu ke Astrid. Jadi pada saat pertemuan itulah adanya pernikahan. Yang disampaikan mbak Devi adalah kondisi dia saat itu. Mas Krisna juga menceritakan kondisinya. Semua urusan memang diurus mbak Devi. Semua biaya diurus sama keluarga, kalau enggak salah 3 juta. Sampai terjadi akad dan syukuran total 10 juta ditanggung keluarga. Kita tidak melihat inisiatif," papar Afdal.
Sebelumnya Krisna sempat mengklarifikasi pernikahannya dengan Devi. Diakui Krisna, saat itu ia ingin menolong Devi yang hamil oleh lelaki yang tidak mau bertanggung jawab.
Jumpa pers yang digelar Devi menjadi rentetan gugatan cerai yang dilayangkannya atas Krisna Mukti. Melalui kuasa hukumnya, Devi mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Depok pada 13 Mei 2015 lalu.