Fimela.com, Jakarta Setelah kecelakaan yang terjadi pada Minggu (26/4/2015) R membawa kendaraannya ke sebuah bengkel di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. Awalnya ia meminta Ridho untuk bisa meminjamkan kendaraan pengganti baginya. Soalnya kendaraan itu amat vital dan digunakan untuk aktifitas sehari-hari sebagai seorang dokter.
Namun hal itu diutaran R kalau Ridho Rhoma mampu, kalau tidak dia tidak akan memaksakan kehendak. “Sehari-hari saya memang menggunakan mobil itu untuk kegiatan. Kalau enggak ada kendaraan seperti sekarang memang agak repot. Makanya saya minta Ridho meminjamkan kendaraan pengganti. Jenisnya apa saja yang penting layak,” ujar R saat dihubungi Minggu (26/5/2015) malam.
Advertisement
Namun, lanjut R kalau Ridho tidak bisa dia tidak akan memaksakan kehendak. “Ya kalau Ridhonya tidak mampu mau dikata apa. Yang penting kalau dia mengatakan akan bertanggungjawab dengan perbuatannya saya akan menunggu realisasi pernyataan itu,” katanya.
Saat ditanya apakah saat kejadian dia mendapati Ridho dalam keadaan mabuk, R menampik. “Untuk mengetahui apakah seseorang mabuk itu kan jelas. Bisa dilihat dari ucapannya, trus bau mulutnya dan yang lainnya. Saya kan dokter, jadi tahu soal itu,” ujar R.
R memang sejauh ini tidak ingin persoalan ini berlarut-larut, itu juga yang menjadi alasan mengapa dia tidak melaporkan laka lantas ini kepada pihak yang berwajib. “Saya pengennya kekeluargaan saja. Persoalan ini kalau dibawa ke aparat akan panjang. Makanya setelah kejadian saya memang tidak lapor ke polisi,” ungkap R.
Sebagaimana diberitakan Bintang.com sebelumnya, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil sedan nopol B 1240 ZAA dan mobil sedan nopol DD 227 RH terjadi dini hari tadi, Minggu (26/5) sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu R pemilik mobil yang ditabrak oleh Ridho akan pulang ke rumahnya usai menghadiri sebuah acara. Sebelum pulang ia mampir makan di bilangan jalan Dr.Satrio Jakarta Selatan. Ketika itulah mobil yang ditumpangi Ridho Irama menabrak mobil milik R yang sedang diparkir di pinggir jalan.