Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang mengatakan bahwa berhenti merokok merupakan pekerjaan yang sangat susah, apalagi untuk pecandu. Namun, pendapat lain dilontarkan oleh Denny Cagur. Baginya, berhasil atau tidak seseorang berhenti merokok tergantung pada mindset-nya.
"Itu sebenarnya tentang mindset, kalau udah pengen ya udah berhenti. Kalau mau berhenti ya udah berhenti, otak kan kita yang ngontrol," kata Denny Cagur di acara Press Conference Program Baru April & Konser Hari Musik Nasional, Menara Bank Mega, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (24/4/2015).
(Baca juga: Denny Cagur Jadikan Olahraga Sebagai Gaya Hidup)
Advertisement
Denny mencontohkan dirinya yang berhenti merokok setelah selama 15 tahun menghirup asap tembakau tersebut. Ia menampik jika untuk berhenti merokok harus dengan pancingan atau pengganti.
"Kalau mau behenti ga usah pakai apa-apa. Gue dulu 15 tahun ngerokok. Sekarang bisa kok karena udah mindset gak mau lagi," lanjutnya.
Denny sedikit berkisah tentang awal mula dirinya meyakinkan hati untuk tak lagi memasukkan nikotin ke dalam paru-parunya. "Awalnya gue serak sampai 9 bulan. Suara gue gak normal, serak dan itu gue kan sehari 5 acara. Gue ngerasain tenggorokan gue over banget pemakaian," ucapnya.
Ditambah lagi ketika ia memiliki pengalaman merokok di luar negeri yang membuatnya semakin sadar akan bahaya asap rokok bagi kesehatan.
"Saat itu waktu gue ke Singapura dan Hong Kong gue masih ngerokok, itu di pinggir jalan, gue mojok sama yang jaga taman dan tukang sapu di sana," ujar Denny Cagur yang juga sangat mementingkan keluarga ketimbang pekerjaan.
(Baca juga: Denny Cagur Utamakan Keluarga Ketimbang Pekerjaan)
"Gara-gara itu gue mikir, di luar kok kayaknya ngerokok gini (tersisihkan). Dari situ gue mau berhenti deh. Esokannya gue full berhenti ngerokok. Hasilnya makan lebih enak, lidah lebih sensitif," ucap Denny Cagur.