Fimela.com, Jakarta Indra L Bruggman sempat menjadi buruan wartawan setelah ini mengunggah foto dirinya bersama perempuan bercadar yang diduga Soraya Abdullah. Kini ia bicara blak-blakan soal foto yang direspon riuh-rendah di dunia maya itu.
Pemuda bernama lengkap Indra Lesmana Bruggman ini sejak remaja sudah terjun ke dunia entertainmen. Bermodal perawakan indo (Belanda-Sunda) dengan hidung bangir dan kulit bersih, ia relatif lancar mengawali kariernya sebagai foto model. Kariernya di pentas entertainmen pelan-pelan terbuka. Indra kemudian merambah ke panggung sinetron, lalu film layar lebar dan sempat juga dunia tarik suara.
Seiring dengan bermunculannya wajah-wajah baru di dunia entertainmen, Indra yang mengawali debutnya di pentas sinetron lewat sinetron Jinny Oh Jinny dan kemudian melesat, pelan-pelan mulai tergeser. Masa keemasannya sebagai bintang sinetron mahal sudah berlalu. Posisinya digantikan oleh pemain muda seangkatan Aliando Syarief, Randy Martin, Prilly Latuconsina dan lain sebagainya.
Advertisement
“Regenerasi di dunia hiburan khususnya sinetron itu cepat sekali. Sekarang ini memang zamannya Aliando dan kawan-kawan. Orang seangkatan saya sebenarnya masih dapat peran di beberapa sinetron, tapi tidak seperti dulu. Dapatnya paling peran bapak-bapak,” ujar Indra sembari menambahkan saat masa jayanya dahulu usai main satu judul sinetron ia bisa membeli rumah mewah atau mobil idaman.
Indra sempat sempat terkekeh saat pemain baru menyapa dirinya dengan sapaan ‘Om Indra’. “Di lokasi syuting saya pernah disapa ‘Om’, sama pemain baru. Saya bilang jangan panggil ‘Om’ dong, kayaknya gue sudah tua banget ya kalau disapa ‘Om Indra’. Panggil ‘kakak’ saja ya, hehehe,” sambung sembari tergelak.
Itu-lah realitas yang terjadi, meski belum memproklamirkan diri untuk meninggalkan dunia entertainmen, namun pelan-pelan Indra sudah perpaling pada dunia yang melambungkan namanya itu. Kini ia sudah jatuh hati pada dunia bisnis. Putra pasangan Yohana (ayah) dan Mimi (ibu) ini tengah menekuni bisnis busana muslim bersama sang kakak tercinta. Sebelum menekuni bisnis busana, Indra bersama Angel Lelga sempat menjajal bisnis parfum, namun perkembangannya usaha itu tak begitu mengembirakan. Sekarang ia total menekuni bisnis busana muslim.
Lalu apa hubungannya dunia fashion yang tengah ditekuni saat ini dengan Soraya Abdullah? Indra Bruggman memang sempat mengunggah foto dirinya bersama beberapa orang perempuan bercadar. Ia tidak menampik jika dalam salah satu foto yang dia tampilkan di akun @indrabruggman itu ada Soraya Abdullah. Namun di foto yang lain bukan sosok Soraya Abdullah, meski sama-sama bercadar.
Baca juga: Indra L Bruggman Tak Tanggapi Soal Soraya Abdullah
Pertanyaannya dalam kapasitas apa pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 8 Mei 1981 ini berjalan bersama Soraya Abdullah. Lalu siapa lagi perempuan yang berpose mesra dengan dirinya. Tak tanggung-tanggung hidung bangir si perempuan berhijab sampai menempel manja di pipi Indra.
Sejumlah pertanyaan mendasar yang menjadi misteri selama beberapa hari belakangan dijawab oleh Indra L Bruggman saat Edy Suherli, Ruben Silitonga dan fotografer Muhammad Akrom Sukarya yang menyambanginya di pusat perbelanjaan Thamrin City, Kebon Kacang, Jakarta Pusat, Selasa (21/4/2015). Inilah petikan wawancara selengkapnya.
Advertisement
Ungkap Soal Wanita Bercadar
Indra tidak menampik kalau antara dirinya dan Soraya Abdullah punya hubungan. Namun hubungan mereka bukan hubungan spesial, hanya pertemanan biasa. Soalnya sebelum meninggalkan pentas entertainmen Soraya adalah pemain sinetron dan juga model iklan.
Dari dunia entertainmen-lah Indra mengenal Soraya. Pertemanan itu terus berlanjut meski sekarang Soraya sudah meninggalkan sinetron dan fokus pada keluarga dan dakwah. Soraya yang makin intens mendalami ajaran Islam seiring dengan perubahan penampilannya dari yang sebelumnya tak berhijab menjadi berhijab adalah tempat Indra bertanya.
Seperti apa hubungan Anda dengan Soraya Abdullah?
Soraya Abdullah itu teman lama. Saya sudah lama mengenal dia. Jauh sebelum ia memutuskan untuk berhijab seperti sekarang ini. Namanya teman ya kita masih bertemu, dan ngobrol. Tak ada halangan untuk melakukan sillaturahmi meski dia sekarang berhijab.
Baca juga: Soraya Abdullah, Riwayatmu Kini
Jadi foto Anda di akun instagram itu benar Soraya Abdullah?
Ada dua foto yang saya unggah di akun Instagram. Satu foto saya bersama seorang perempuan bercadar sedang berjalan di sebuah pusat perbelanjaan. Tak ada yang aneh dengan foto itu. Ya itu foto Soraya Abdullah. Meski berjalan berdua kami tidak gandengan tangan. Itu pun di tempat yang ramai.
Untuk foto kedua dengan siapa?
Foto itu dengan anggota keluarga saya. Bisa kakak atau adik atau siapa pun. Yang jelas itu bukan Soraya Abdullah untuk foto yang lain (yang dikolase). Bisa diperhatikan dengan detil bentuk mukanya. Meski sama-sama berhijab mereka kan beda. Karena sama-sama berhijab orang mengira itu Soraya Abdullah.
Pose di foto kedua amat mesra, komentar Anda?
Risiko figur publik memang begitu, selalu akan menjadi omongan masyarakat. Saya sudah sadar benar dengan hal seperti itu. Memang orang bertanya-tanya apakah itu Soraya. Kok perempuan menyium lelaki yang bukan muhrimnya. Namun saya jelaskan itu bukan Soraya Abdullah. Karena tidak tahu orang berpikiran macam-macam. Padahal yang mencium saya itu bisa adik, kakak atau anggota keluarga saya. Soalnya ada juga yang bercadar.
Sebelum menggunggah foto itu Anda sudah memperkirakan tidak akan banyak komentar ini dan itu?
Ketika kita melempar sebuah foto di jejaring sosial apa pun namanya memang akan mengundang komentar yang bermacam-macam. Namun saya tidak menyangka akan seheboh ini. Ya itulah risiko seorang figur publik.
Baca juga: Ada Foto Perempuan Mirip Soraya Abdullah bersama Indra L Bruggman
Apa ada hubungan bisnis dengan Soraya Abdullah?
Saya sering bertanya soal ajaran Islam. Dia kan sekarang lebih intens mendalami ajaran Islam. Apalagi saya sedang menekuni bisnis busana muslim, saya juga bertanya pada dia seperti apa sih busana muslim yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Sejauh ini hubungan dengan Soraya masih lanjut?
Ya lanjut, kenapa harus berakhir. Kan tidak ada persoalan apa-apa yang membuat saya harus mengakhiri hubungan dengan dia.
Memilih Busana Muslim
Dulu sekitar sepuluh tahun silam, ketika Indra L Bruggman masih masuk dalam jajaran bintang sinetron berhonor tinggi, penghasilan dari sinetron memang menggiurkan. Indra memberikan ilustrasi seperti ini. “Dulu, baru dapat judul sinetron saja kita sudah bisa beragan-angan beli rumah baru atau mobil idaman. Pas sinetronnya habis bisa beli rumah beneran atau mobil impian. Sekarang boro-boro bisa begitu,” keluh Indra.
Langkah taktis pun diambil pemain film Tiran: Mati di Ranjang (2010) ini. Ketika sinetron sudah tak bisa menjadi sandaran ia pun melirik dunia bisnis. Indra tidak sendirian ia berbisnis bersama kakak tercinta.
Mengapa memilih bisnis busana muslim?
Orang berbisnis pasti mencari untung. Nah ceruk pasar untuk busana muslim itu besar banget. Kalau ditanya mengapa pilih busana muslim karena pasarnya yang menggiurkan. Kalau mau egois sebenarnya saya bisa pilih busana pria dong. Selain dilempar ke pasar, saya juga bisa memakainya. Namun secara bisnis menekuni bisnis busana pria itu tak menarik busana muslim.
Sebelum ini Anda pernah berbisnis parfum, mengapa tidak diseriusi?
Waktu bisnis parfum saya kerja sama dengan partner. Soal konten mereka yang urus, saya lebih banyak di bagian pemasaran. Ternyata tidak bisa seperti itu, kita harus masuk benar ke dalam bisnis yang dimaksud. Seperti busana muslim ini saya benar-benar masuk dan terjun ke dalam. Mulai dari beli bahan, mengontrol potongan, jahitan sampai quality control.
Anda tampaknya serius banget?
Oh ya, makanya saya rela keluar masuk pasar dan tempat belanja bahan baku busana. Dari awal sampai akhir saya perhatikan. Kenapa saya serius karena ini memang bisnis yang menjanjikan.
Apa saja label yang Anda keluarkan?
Sejauh ini ada Ranee Bruggman, Risna Bruggman dan Ummimi Bruggman. Masing-masing label menyasar pasar yang berbeda. Atas, tengah dan bawah. Kita memang tidak menjual dengan harga yang tinggi agar masyarakat bisa menjangkaunya. Paling rendah dengan harga Rp 190.00 dan paling mahal Rp 450.000.
Anda merancang sendiri, dari mana inspirasisnya?
Kita bisa dapat inspirasi dari banyak sumber. Saya bisa melihat busana dari berbagai negara atau daerah. Dari inspirasi itu kita bikin busana muslimnya. Ide yang saya kemukakan itu kemudian direalisasikan oleh penjahit saya.
Anda punya workshop di tempat tertentu atau di rumah saja?
Dulu saya sewa tempat untuk workshop namun sekarang di rumah saja. Pokoknya rumah disulap menjadi tempat kerja. Berantakan enggak apa-apa deh.
Saat ini berapa banyak produksi yang dihasilkan?
Setelah setahun berjalan, dengan 20 orang karyawan, kami sudah bisa menghasilkan seribu potong busana dalam sepekan.
Pemasarannya ke mana saja?
Karena saya lebih banyak memanfaatkan internet, pangsa pasar saya itu luas dan banyak sekali. Sebagian besar memang orang Indonesia. Namun ada juga yang dari Malaysia, Singapura, Brunei bahkan Qatar dan Hong Kong juga ada.
Orang beli baju bikinan Anda karena nama besar sebagai artis atau karena kualitas barang?
Awalnya banyak yang tertarik karena faktor artis. Hal-hal seperti memang sudah biasa. Kalau ada artis mengeluarkan produk tertentu fansnya akan beli. Namun untuk kasus saya, setelah mereka beli ternyata puas. Lalu beli lagi dan lagi. Kalau barang saya enggak bagus logikanya membelinya cuma sekali dong.
Advertisement
Lika-liku Bisnis Busana Muslim
Menjadi produsen busana mutlak dibutuhkan kreatifitas yang tinggi. Salah memilih mode atau trend mode yang diminati publik bisa mengakibatkan kerugian besar. Indra L Bruggman punya trik melakoni bisnis busana muslim yang kian ketat.
Salah satu kiatnya mengadopsi selera publik adalah dengan mengamati profile picture BB (Blackberry) pada distributor yang kerap mengambil busana pada Indra. “Salah satu patokan saya adalah profile picture apa yang dipasang oleh para distributor. Mereka itu kan setiap hari di pasar. Mereka berhadapan dengan pembeli. Informasi dari mereka baik langsung atau tidak langsung akan amat bermanfaat,” kata Indra.
Bisnis busana muslim itu kan sudah banyak yang melakoni. Anda masih berani masuk di ranah yang ramai ini?
Bisnis itu kan selain feeling juga harus yakin. Peluang bisnis busana muslim itu besar banget. Apalagi sekarang minat orang untuk mengenakan busana muslim amat besar. Itu adalah peluang yang tak boleh disia-siakan. Banyak memang yang sudah lebih dulu menekuni bisnis ini. Gak apa-apa, rizki orang kan beda-beda. Itu yang saya yakini benar.
Dan ternyata perputaran modalnya cepat?
Ya begitulah. (Indra tersenyum). Saya memang enggak banyak menyambil untung dari tiap lembar busana yang diproduksi. Dari sedikit itu kalau dikumpulkan lumayan juga. Yang penting barang berkualitas namun harga masih terjangkau.
Sarana promosi Anda media sosial?
Sebagai artis saya banyak penggemar. Kenapa saya sia-siakan mereka. Saya mengenalkan busana lewat akun Twitter dan juga Instagram. Sampai saat ini lenbih dari separuh penjualan kami melalui pemesanan via internet.
Sekarang sudah memberanikan diri buka kios di pusat perbelanjaan seperti ini?
Tempat ini kan grosir busana segala jenis. Selain pemasaran lewat internet, saya juga merasa perlu punya tempat penjualan. Kalau orang penasaran bisa mampir ke sini. Jadi selain melihat di media sosial saya, calon pembeli bisa mampir ke sini.
Anda engga takut rancangan dicontek orang?
Saya tidak bisa mengontorl orang yang menyontek. Orang bisa membedakan kok mana yang asli dan mana yang tiruan. Sebagus-bagus tiruan masih bagus yang asli kan. Saat orang masih sibuk meniru busana saya, kita sudah memproduksi model baru lagi. Begitu seterusnya.
Engga ada upaya untuk mematenkan rancangan?
Ribet urusannya, lagi pula orang yang meniru itu kan cerdik juga. Dia bedain jahitan dan potongannya sedikit aja itu sudah bisa berkelit. Ya sudah biar saja kalau ada yang mau meniru.
Jadi optimis ya bisa bersaing?
Oh ya. Harus optimis.
Antara Bisnis dan Akting
Keseharian Indra L Bruggman saat ini adalah berkutat dengan produksi busana muslim. Kalau dulu aktifitasnya dari lokasi syuting satu ke lokasi syuting lainnya. Sekarang dari rumah, tempat produksi, lalu ke pasar. Begitu seterusnya.
Indra yang dulu membawa koper besar yang berisi kostum, aksesoris, dan perlengkapan lainnya. Kini hanya membawa tas tangan kecil namun meski kecil isinya padat. “Ini isinya uang semua lho,” Indra berseloroh. “Beda banget dengan saat masih aktif syuting sinetron dulu dengan bawaan koper gede,” tambahnya.
Saat ini apakah masih ada tawaran untuk main sinetron?
So far sampai saat ini saya masih laku main sinetron. Satu dua tawaran main sinetron masih ada. Namun sekarang ini waktunya enggak ada lagi. Saya sudah fokus di bisnis ini.
Apa karena honornya tak sebesar waktu dulu saat Anda Berjaya sebagai pemain sinetron?
(Indra terdiam sejenak, sejurus kemudian dia berujar), gimana ya. Soal besar atau kecil itu sebenarnya relatif ya. Jujur untuk saat ini soal honor itu juga menjadi pertimbangan banget. Kita sudah main belum karuan kapan dibayarnya. Saya sampai malu nagihnya. Ya daripada enggak jelas, lebih baik saya menekuni bisnis dulu.
Buat Anda saat ini bisnis lebih menggiurkan dari pada akting, apakah akan benar-benar meninggalkan akting?
Saya memang dibesarkan dari dunia akting. Saya harus berterima kasih pada dunia akting. Kalau tidak lewat sinetron belum tentu orang mengenal saya. Kalau ditanya apakah akan meninggalkan sinetron kayaknya berat ya. Namun kalau absen dulu untuk sementara iya. Saya memang harus fokus dengan bisnis ini.
Apa target Anda ke depan?
Saya ingin bisnis ini berkembang dan bisa memberikan rizki kepada banyak orang. Setelah buka gerai di Thamrin City ini saya akan buka di FX Senayan. Setelah itu akan buka juga di ITC Cempaka Mas. Ya mudah-mudahan semuanya bisa lancar. Doain ya.
Tambah modal dong dengan pinjam di bank? Saya enggak mau ribet. Ya biarlah dari kocek sendiri dulu. Saya takut nanti rumah saya disita atau mobil ditarik kalau macet. Sejauh ini saya modal sendiri aja dulu.