Sukses

Entertainment

Film Pendek Karya Lucky Kuswandi Tembus Cannes Critic’s Week

Fimela.com, Jakarta Panitia Critic’s Week Cannes Film Festival 2015 mengumumkan film pendek dan feature yang lolos seleksi penjurian. The Fox Exploits The Tiger’s Might karya sutradara Lucky Kuswandi telah berhasil masuk seleksi untuk berkompetisi di salah satu ajang kompetisi film bergengsi di dunia.

Critic’s Week didirikan pada tahun 1962, beranggotakan jurnalis dan kritikus film yang tergabung dalam Serikat Kritikus Film Prancis (French Union of the Film Critics), yang memiliki fokus untuk mencari sutradara-sutradara baru yang inovatif. Tahun ini panitia menerima 1750 karya film pendek dan 1100 film feature dari seluruh dunia. Tercatat tujuh film panjang dan sepuluh film pendek dikompetisikan dalam Critic’s Week, Cannes Film Festival 2015.

The Fox Exploits The Tiger’s Might karya sutradara Lucky Kuswandi telah berhasil masuk seleksi untuk berkompetisi Cannes Critic’s Week. Foto: Babibutafilm

The Fox Exploits The Tiger’s Might akan menjadi film pendek Indonesia pertama yang berhasil masuk dalam kompetisi ini. Sebelumnya pada tahun 1989, film Tjoet Nja’ Dhien sutradara Eros Djarot, berhasil terseleksi dalam program kompetisi film panjang. The Fox Exploits The Tiger’s Might merupakan salah satu film yang diproduksi Babibutafilm bekerja sama dengan Hivos Asia Hub dan Yayasan Cipta Citra Indonesia.

Babibutafilm bekerja sama dengan Hivos Asia Hub dan Yayasan Cipta Citra Indonesia memproduksi tiga film pendek anyar selama 2014: The Fox Exploits The Tiger’s Might (sutradara Lucky Kuswandi); Kisah Cinta Yang Asu (penulis dan sutradara Yosep Anggi Noen); dan Sendiri Diana Sendiri (penulis dan sutradara Kamila Andini).

Ketiga film ini diproduseri oleh Meiske Taurisia, Edwin, dan Tunggal Pawestri. Kolaborasi ini dibangun sebagai sebuah ajakan yang memperkaya pengalaman kemanusiaan. Kritik yang dituangkan salah satunya istilah SARA; Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan, yang diciptakan Negara pada masa Orde Baru 1974 untuk membatasi perspektif masyarakat akan kemajemukan manusia. Tanpa kita sadari, SARA sedang atau telah mengalami pemutakhiran menjadi SARA(S); SARA plus Seksualitas. Manusia dibuat terlihat makin generik, makin seragam.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading