Fimela.com, Jakarta Gibran Rakabuming Raka makin menjadi buah bibir seiring rencana pernikahannya dengan Puteri Solo 2009, Selvi Ananda, pada Juni 2015. Putra sulung Presiden Jokowi itu baru dikenal masyarakat saat bapaknya mulai sering disorot banyak media, baik cetak dan elektronik, pada saat kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Berbeda dengan ayahnya yang fokus pada dunia politik, Gibran justru lebih memilih menjadi pengusaha di bidang kuliner. Sebagai pengusaha muda, Gibran mungkin bisa dicontoh, betapa kerja keras dan terobosan-terobosan sangat dinbutuhkan jika ingin berbisnis. Seperti dikatakan desainer Tuty Adib, “Mas Gibran sosok enerjik. Dia sedikit bicara, banyak bekerja.”
Advertisement
Gibran Rakabuming Raka lahir pada 1 Oktober 1988. Ia menghabiskan masa kecilnya di Solo, Jawa Tengah. Lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Jokowi mengirim Gibran ke Singapura hingga lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Orchid Park Secondary School, Singapura, pada 2002. Setelah lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS), ia melanjutkan studi ke University of Technology Insearch, Sydney, pada 2007.
(Baca juga: Gibran Rakabuming Lebih Suka Berbisnis daripada Ikut Jokowi)
Sejak kuliah ia sudah tertarik untuk bisnis katering, tapi tak mendapat tanggapan positif. Seiring waktu berjalan, Gibran tetap teguh pada pendiriannya untuk mendirikan usaha katering. Akhirnya, ia berhasil mendirikan usaha tersebut di Solo setelah selesai kuliah. Ia menamakannya Chilli Pari.
(Baca juga: Menu Manis dari Anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka)
Awal usaha, Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo itu hanya menerima pesanan kecil-kecilan, tapi berkat berbagai terobosan dan inovasi, ia berhasil menyediakan katering pernikahan untuk banyak orang.
(Baca juga: Gibran Rakabuming Raka, Anak Jokowi yang Tak Malu Jual Martabak)
Ia menolak nama besar ayahnya untuk mendongkrak usahanya, baik saat menjabat Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga presiden sekalipun. Dengan fokus usaha, Gibran Rakabuming Raka berupaya menatap masa depan. Terlebih, ia ingin menunjukkan kepada masyarakat, ia bisa lepas dari bayang-bayang Jokowi