Fimela.com, Jakarta Ayushita bukan lagi cewek tomboy dan cuek pada penampilan seperti yang selama ini dikenal publik. Pelan-pelan ia mengalami metamarposa. Kini perempuan bernama lengkap Ayushita Widyartoeti Nugraha ini menjelma menjadi perempuan anggun nan sensual.
Lalu ke mana sisi tomboy seorang Ayushita yang dulu begitu melekat pada dirinya? Ternyata masih ada. Perempuan kelahiran Jakarta, 9 Juni 1989 ini tak mau terkotak pada sebuah gaya tertentu dalam berbusana, seperti gaya feminin atau tomboy. Cukup drescode dan keadaan saja yang bisa membuatnya berubah menjadi seorang lady, ratu, atau cewek centil.
“Kalau harus selalu tampil seperti seorang lady terus-menerus kayaknya enggak seru deh. Sekali-sekali aku juga mau bebas mengenakan model busana biasa atau yang agak maskulin seperti kemeja dengan paduan celana pendek. Orang menganggap itu penampilan yang tomboy. It’s oke, buat aku enggak ada masalah,” ujarnya di sela-sela sesi pemotretan khusus dengan Bintang.com di Apartment Taman Rasunah, bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, pekan silam.
Advertisement
Sejak balita Ayu sudah bersentuhan dengan dunia entertainmen. Ayu kecil yang menggemaskan sudah kerap diminta memintangi iklan. Kegemarannya bernyanyi membuat ia kerap mewakili sekolahnya mengikuti kejuaraan. Namun dunia akting-lah ternyata melambungkan namanya. Pamornya sebagai penyanyi baru mencuat saat lolos audisi Bukan Bintang Biasa (BBB) yang digagas pasangan musisi Melly Goeslaw dan Anto Hoed. Bersama sahabatnya Raffi Ahmad, Laudya Cynthia Bella, Dimas Beck dan Chelsea Olivia, mereka merambah dunia musik.
Meski berkutat dengan dunia entertainmen tak membuat Ayushita menyampingkan pendidikan. Ia berhasil menyandang gelar sarjana dalam bidang performing art di sebuah perguruan tinggi swasta di ibukota.
Lihat juga: Ayushita - Biografi Selebriti
Ayu berceloteh soal fashion yang ia sukai, profesinya sebagai penyanyi dan tentang kariernya di dunia entertainmen tanah air kini. Inilah petikan wawancara selengkapnya dengan Hasan Sauki dan Edy Suherli dan kamerawan Abraham Tyson dari Bintang.com.
Advertisement
Tak Mau Terpaku pada Sebuah Gaya
Ayushita termasuk pribadi yang bebas dalam berbusana. Ia mengakui tak mau terfokus pada satu kiblat fashion saja. Ia lebih senang memadupadankan antara satu gaya dengan gaya yang lain alias mix and macth. Soalnya dari sana jelas Ayu akan muncul keunikan yang tak terkira.
Satu lagi yang paling menentukan bagi Ayu dalam berbusana; kenyamanan dan kepantasan. Ia sadar benar busana yang bagus dan cocok untuk orang lain belum tentu cocok untuk dirinya. Ayu juga tak mau terseret pada trend mode yang dibentuk oleh industri busana. “Aku tak mau jadi korban trend mode yang selalu berubah dalam kurun waktu tertentu,” tegasnya.
Seperti apa konsep fashion yang Anda dijalankan sekarang ini?
Orang di luar sana sering melabeli aku seperti ini dan itu. Banyak banget yang bilang aku ini tomboy atau apa lah istilah mereka. Namun aku sendiri tak peduli dengan stigma yang mereka lekatkan untuk diriku. Karena aku termasuk orang yang termasuk bebas dalam berbusana.
Bebas yang Anda maksud itu seperti apa?
Aku termasuk orang yang berbusana sesuai mood. Ya sesuai keinginan aku. Hari ini aku moodnya apa, ya itu busana yang akan aku kenakan. Hanya dresscode dan situasi yang bisa mengubah mood aku dalam berbusana. Kalau aku diundang dalam sebuah acara yang mencantumkan dresscode tentu, aku akan berusaha mematuhi. Kalau enggak kita bisa saltum dan jadi pusat perhatian orang banyak.
Apa lagi?
Situasi dan kondisi sebuah acara yang akan aku hadiri juga bisa megubah aku dalam berbusana, misalnya event gala dinner di sebuah ballroom hotel. Biasanya kita menggunakan gaun malam yang anggun dong.
Jadi Anda tak berkiblat pada satu pusat mode tertentu, seperti Jepang dengan harajuku style-nya misalnya?
Aku ini type orang yang open minded dalam berbusana. Aku orangnya suka mix and macth pakaian. Dan aku tak mau memaksakan diri dengan busana dari negara tertentu. Jangan salah lho busana yang diproduksi di dalam negeri juga bagus-bagus. Tinggal bagaimana kejelian kita memadupadankan saja.
Selain itu apa lagi yang Anda pertimbangkan dalam menentukan busana?
Yang paling penting adalah soal kenyamanan. Itu nomor satu buat aku. Boleh aja orang bilang busana ini bagus. Atau busana itu keren, namun kalaau enggak nyaman buat aku ya enggak akan aku pake. Setelah nyaman soal kepantasan. Kita kan budaya Timurnya masih kuat sekali, belum tentu sebuah busana cocok digunakan. Harus bisa lihat setuasi dan kondisi. Kalau dua sisi itu sudah terpenuhi aku yakin orang akan memberikan apresiasi saat kita mengenakan sebuah busana. Jangan salah lho busana yang dibuat rumah mode asal Paris, Milan, London atau New York yang butiknya ada di pusat perbelanjaan elite di Jakarta belum tentu cocok untuk badan aku. Soalnya busana yang mereka buat itu biasanya untuk konsumen bule. Lha body kita kayak begini. Makanya aku lebih suka padupadan sendiri.
Jadi apa dong nama gaya berbusana Anda ini?
Aku enggak mau dikotak-kotakkan sebagai penganut busana model A atau model B. Ya gaya yang aku terapnya yang gaya aku sendiri. Orang lain belum tentu cocok dengan busana yang aku pakai. Pesan aku buat pembaca ya be your self deh. Pede aja dengan gaya kita sendiri.
Siapa yang paling menginspirasi Anda dalam berbusana?
Kakakku sendiri, namanya Karina. Ia adalah insppirasi utama aku dalam berbusana. Aku sering banget minta saran ini dan itu untuk urusan busana. Kayaknya kalau enggak nanya sama kakak enggak afdol deh. Dan saran yang ia berikan untuk aku memang benar. Dia bilang yang penting adalah nyaman dulu.
Terperangkap pada Image Tomboy
Sejatinya Ayushita tak seperti image tomboy yang selama ini melekat padanya. Semua itu karena peran yang dia terima dalam sebuah film perdananya Perisai Merah. Di film yang sutradarai oleh Lasya F Sutantyo itu Ayu mendapat peran seorang cewek tomboy. Karakter yang ia perankan dalam film itu ternyata begitu melekat.
Seiring dengan bertambahnya usia ia makin matang dalam memilih busana yang akan dikenakan. Image tomboy yang selama ini melekat, perlahan-lahan mulai terkikis. Tak percaya, perhatikan foto-foto yang dihasilkan dalam sesi pemotretan kali ini. Anda akan berdecak kagum dengan penampilan Ayu yang mature dan sensual.
Lihat juga: Ayushita Exclusive Shoot for Bintang.com
Anda sendiri sebenarnya merasa tomboy apa engga?
Benar kata orang, kesan pertama itu memang bisa berkesan banget. Gara-gara aku dapat peran di film pertama yang memerankan karakter cewek tomboy, image itu akhirnya melekat pada diriku hingga sekarang. Sebenarnya aku enggak setomboy seperti yang dilihat orang di film atau sinetron yang aku mainkan. Apalagi setelah SMA dan kuliah. Aku sudah mulai sadar busana. Aku sudah mulai tampil cantik. Pokoknya tampil dengan gaya cewek banget deh. Dan itu sudah sering banget terapkan dalam berbusana.
Jadi Anda sendiri enggak ambil pusing dengan penilaian orang?
Publik yang menilai atau mengira aku ini orangnya tomboy enggak bisa disalahkan. Soalnya mereka hanya bisa menyaksikan aku di televisi atau layar lebar. Silahkan saja orang berpendapat seperti itu. Publik atau orang tertentu kadang-kadang mudah sekali menyimpulkan. Aku misalnya sering menggunakan lipstic warna gelap. Orang kemudian menilai aku ini gayanya gothic. Lalu aku sering berambut pendek dibilang tomboy. Menurut enggak juga, hal-hal seperti itu tidak bisa menjadi alat untuk menilai seseorang. Ingat mendiang Lady Diana kan, bertahun-tahun dia berambut pendek. Apakah dia tomboy? Enggak kan?
Apakah Anda benar-benar meninggalkan gaya tomboy yang selama ini melekat?
Enggak juga. Soalnya kalau aku harus selalu tampil seperti lady terus-terusan capek juga. Yang harus tampil apik dan cewek banget. Kadang-kadang aku juga masih suka mengenakan kemeja dan celana pendek. Ya seperti busana cewek-cewek yang dibilang tomboy itu.
Pernah punya pengalaman unik saat berpenampilan dengan gaya tomboy?
Ada enaknya dong?
Dari satu sisi iya. Bisa membuat wartawan terkecoh. Kayaknya nikmat juga kalau lepas dari berondongan wartawan. Kadang-kadang aku berpikir apa wajah aku seperti bunglon banget ya.
Advertisement
Antara Musik dan Akting
Dunia musik dan akting buat Ayushita sama-sama asyik. Dan lewat dua dunia inilah namanya melambung seantero negeri. Ia begitu menikmati kariernya sebagai seorang penyanyi dan juga sebagai aktris. Ayu paling susah menjawab kalau ditanya mana yang akan dipilih antara musik atau akting. “Jujur aku akan pilih dua-duanya,” tukasnya.
Bergabungnya Ayu dalam kelompok Bukan Bintang Biasa (BBB) adalah salah satu tonggak karier Ayu sebagai seorang penyanyi. Selain BBB, ia juga bersolo karier. Tahun lalu Ayu merelese album yang bertajuk Good Morning Sugar.
Anda masih bergabung dengan kelompok BBB?
Masih dong, cuma belakangan ini kami memang sibuk dengan karier masing-masing. Raffi, Dimas, Laudia dan Chelsea sibuk dengan karier aktingnya masing-masing. Tapi kami tetap komunikasi. Tapi BBB masih ada walau publik jarang melihat kami perform.
Selain BBB Anda juga bikin album sendiri?
Aku yakin semua punya pasti pengen punya album sendiri. Aku juga begitu. Tahun lalu aku sudah berhasil menelorkan sebuah album yang bertajuk Good Morning Sugar. Album ini seperti bayi aku sendiri. Selain menyanyi aku juga sebagai produser di album ini. Dan alhamdulillah album ini sudah mengantarkan aku menjadi seorang sarjana. Soalnya di kampus aku itu untuk tugas akhir bisa memilih skripsi atau sebuah proyek besar seperti album. Dan aku memilih membuat album. Lewat album ini juga aku membuktikan kepada publik kalau aku juga bisa tampil menjadi penyanyi solo.
Anda belakangan ini lebih banyak terjun sebagai aktris dibandingkan menyanyi?
Aku akui kemarin salah memilih partner dalam mempromosikan album Good Morning Sugar. Tapi sudahlah aku tak mau menyesali semua yang sudah terjadi. Biarlah itu menjadi pelajaran agar ke depan tidak terulang. Sekarang memang aku lebih banyak proyek mengerjakan aktifitas sebagai aktris. Sekarang aku main dalam sitkom berjudul The East yang tayang di NET. Menyanyi hanya sesekali saja. Jadi sekarang aku have fun akting dulu. Aku masih mencari orang yang tepat untuk mempromosikan baby aku (album Good Morning Sugar) ini. Pokoknya aku tetap keep going bersama Good Morning Sugar. It’s my baby. Ke depanaku pengen banget lebih banyak orang yang bisa mendengarkan lagu-lagu di dalam album ini.
Lihat juga: 6 Fakta Yang Kamu Harus Tahu Tentang Ayushita