Bintang. com, Jakarta Banyak orang berlomba-lomba berkolaborasi dengan musisi top dunia, Madonna. Namun rupanya hal itu berbanding terbalik dengan sikap Yannus Sufandi, salah satu juri ajang The Dance Icon Indonesia. Dia mengaku sempat menolak 'pinangan' Madonna guna bekerjasama mengerjakan beberapa projek.
Usut punya usut, rupanya Yannus enggan pindah ke New York yang menjadi persyaratan dari kerjasama itu. Dan selama ini ia mengaku betah menetap di Los Angeles. Apalagi Yannus termasuk pribadi yang haus akan ilmu entertaint. Dia enggan jika harus mengikuti seorang artis dalam waktu yang cukup lama.
Advertisement
"Saya nggak mau karena di Los Angles itu sudah lebih enak. New York kan salju-salju terus, dingin banget. Terus saya juga lebih suka kerja sama artis beberapa kali dan belajar. Setelah itu cari ilmu baru lagi yang lain. Kalau disuruh ikuti lama, malas juga," aku Yannus Sufandi usai mengisi acara The Dance Icon Indonesia, Studio Emtek, Daan Mogot, Jakarta Barat, Minggu (5/4/2015).
Tawaran kerjasama Madona kepada Yannus bukan cuma menjadi dancer saja. Kata Yannus, sebagai brand ambassador salah satu fitnes ternama, Manona menginginkan Yannus menjadi salah satu instrukturnya. "Dia mau buka di seluruh dunia, saya nggak tahu masuk Indonesia atau nggak. Tapi di Eropa itu besar. Saya mau disuruh jadi salah satu instrukturnya juga jadi penari dia," jelasnya.
Sebelumnya, Yannus mengaku juga sempat bekerjasama dengan personel Black Eyed Piece dimana ia didapuk menjadi model brand clothing line. "Dia keluarkan baju, jam tangan. Dia mau keluarkan lagi buat season summer, saya sudah ukur bajunya tapi keburu dapat kerjaan di sini," ungkapnya.
Nama Yannus Sufandi mungkin masih asing di telinga. Setidaknya yang selalu mengikuti ajang The Dance Icon Indonesia tiap pekannya tahu sepak terjang pria berkepala pelontos ini di bidang dance internasional. Selain Madonna, Yannus pernah bekerjasama dengan artis top luar negeri, salah satunya Jenifer Lopez. (Baca Juga: Rihanna dan Jennifer Lopez Akrab di Premiere Home)