Fimela.com, Jakarta Yanni Libels meninggal dunia setelah melakukan perjalanan dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Di sana dirinya menghadiri pemakaman ayah salah seorang temannya. Namun, takdir memutus dirinya meninggal usai mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Rabu (25/3) pagi.
Menurut Ervie, sebelum melakukan penerbangan yang dijadwalkan pukul 08.00 WIB, Yanni begadang hingga pukul 01.00 WIB. Namun, jam 04.00 WIB Yanni sudah bangun. Bisa dibilang, waktu 3 jam tentunya tidak cukup dikatakan sebagai istirahat yang ideal bagi seorang manusia.
Advertisement
"Sebelum berangkat (pulang) dia begadang, diajak ngobrol sampai jam 1 dini hari. Pesawatnya (dari Pangkal Pinang) berangkat jam 8 pagi, namun dia sudah bangun jam 4," kata Ervie di rumah duka Jalan H. Muhi XII/50, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Rabu (25/3).
Sebagai seorang istri, Ervie pun mengingatkan Yanni agar menunda keberangkatan karena takut kelelahan. Namun, Yanni menolak. Ia tetap berangkat dengan penerbangan semula.
"Aku bilang apa dimundurin aja berangkatnya, dia bilang, nggak, aku tetap berangkat aja. Dia orangnya on time soalnya," ujarnya.
Kekhawatiran Ervie memang beralasan. Pasalnya, keluarga Yanni memang memiliki riwayat penyakit jantung, dan Yanni pun sering mengeluhkan sakit di bagian dadanya.
"Saya selalu meminta ke dokter, cuma dia takut karena memang ada riwayat sakit jantung dari keluarganya, dari papanya. Ada yang bilang dia ada penyumbatan jantung, tapi dia nggak pernah bilang. Dia cuma bilang, cuma butuh istirahat aja," tukasnya.
Ervie terakhir melakukan komunikasi beberapa saat sebelum suaminya menghembuskan nafas terakhir. "Waktu landing masih komunikasi pukul 09.00 WIB. Aku bilang mau langsung ke mana? Nggak bisa jemput karena ada acara. Aku pulang aja ke rumah. (Yanni bilang) nggak usah kamu jemput anak-anak aja," tandas Ervie. Selamat jalan Yanni Libels...