Fimela.com, Jakarta Urutan tangga nada ketiga dan filosofi kasih sayang melatarbelakangi lahirnya nama Milova. Grup vokal yang dihuni oleh tiga penyanyi cantik ini muncul dengan warna berbeda. Anisa Rahma, Raisa Fatma, dan Adinda Purnama tak hanya kompak sebagai saudara kandung, tapi juga rekan untuk berkarya.
Kekompakan menjadi bumbu utama dalam grup yang berada di bawah naungan Lovalogy Entertainment. Sempat mengembangkan karir musik secara terpisah, jiwa mereka kini bersatu dalam Milova.
Tim Bintang.com pun tertarik untuk menggali lebih dalam hal-hal menarik yang tersemat dalam perjalanan karir Milova. Anisa, Tissa, dan Dinda tak segan berbagi cerita seru mereka dalam sebuah sesi wawancara hangat dan eksklusif.
Advertisement
Ingin tahu tentang Milova? Simak hasil interview eksklusif kami bersama tiga dara cantik bersuara merdu ini.
Advertisement
Beda Selera Tetap Kompak
1. Beda Selera Tetap Kompak
Bicara soal selera, berbeda itu biasa. Meski besar dan tumbuh dewasa bersama, nyatanya Anisa, Tissa, dan Dinda punya selera yang tak sama, terutama soal musik.
Tissa yang tampil cantik dengan rambut semi-pendeknya lebih menyukai musik-musik beraroma jazz dan soul. Sementara itu Dinda paling enjoy menikmati genre RnB dan pop modern seperti EDM.
Berbeda dari kedua kakaknya, Anisa Rahma rupanya seorang penggila K-Pop. Karena itu tak heran jika playlist musik di gadget mereka sangat berbeda.
Namun dalam Milova, semua bisa teratasi. "Karena kita bertiga nyanyi sebagai grup, kita sepakat untuk memilih pop sebagai genre Milova," kata Dinda.
Sempat Terpisah, Milova Bersyukur
2. Sempat Terpisah, Milova Bersyukur
Milova bukan tempat pertama ketiga dara cantik ini bernaung. Sebelumnya mereka telah menjajal peruntungan mereka di musik secara terpisah.
Dinda mengawali karirnya sebagai penyanyi solo di tahun 2013. Dalam album Music & Fantasy, ia telah merilis sejumlah single seperti Sabar Ya Sayang dan Just For You featuring Abdul and The Coffee Theory.
Sementara kita tahu Anisa pernah menjadi bagian dari Cherrybelle yang melambungkan namanya di jagat entertainment. Sedangkan Tissa dulu pernah merasakan tergabung dalam sebuah band.
Sempat berkarir sendiri-sendiri, Milova justru bersyukur karena bisa berbagi pengalaman yang beragam. Hal tersebut menjadi bekal bagi mereka untuk membentuk karakter Milova yang sekarang.
Advertisement
Kualitas Vokal Jadi Prioritas
3. Kualitas Vokal Jadi Prioritas
Kondisi pasar musik yang makin sulit membuat Milova harus pintar-pintar membentuk karakter mereka. Dengan konsep trio, mereka tak hanya andalkan penampilan cantik, tapi juga kualitas suara yang mantap.
Berbeda dari girlband atau menyanyi solo, vocal group membutuhkan perpaduan suara yang harmonis. Dengan kelebihan tersebut, Milova ingin memunculkan sesuatu yang beda.
"Kita nggak pengen hanya ikut-ikutan tren musik yang ada. Harmonisasi vokal menjadi kekuatan utama kita," ungkap Tissa kepada Bintang.com.
Bukan sekedar pemanis, kata-kata tersebut mereka buktikan dalam single perdana Harusnya Ada Kamu. Sempat dibawakan secara live, kualitas vokal mereka benar-benar terlihat saat pembagian suara tersaji dengan merdu.
Inspirasi Lagu Harusnya Ada Kamu
4. Inspirasi Lagu Harusnya Ada Kamu
Meski tak menjadi keharusan, seorang penyanyi disebut makin komplit ketika mereka juga menulis lagu. Pernah bersolo karir, rupanya Dinda juga terlibat dalam penulisan lagu Harusnya Ada Kamu.
Bekerjasama dengan Ardo Sebastian selaku produser, Dinda menulis lagu Harusnya Ada Kamu yang sweet sekaligus mellow. Benarkah ini dari pengalaman pribadi? Ini jawaban Dinda.
"Aku kan waktu itu travelling, iseng deh nulis-nulis lirik. Karena mereka berdua (Anisa dan Tissa) nggak ada waktu itu, jadi kepikiran kata-kata harusnya ada mereka berdua nemenin aku di sini," kata Dinda.
Namun Milova berpendapat bahwa pemaknaan terhadap sebuah karya, termasuk lagu kembali kepada para pendengar. Yang jelas, mereka ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk Lovable, sebutan fans Milova.