Fimela.com, Jakarta Sebagai duta anti narkoba, Bimbim Slank menyadari betul akan jahatnya narkoba bagi generasi muda Indonesia. Apalagi pria pemilik nama asli Bimo Setiawan Almachzumi ini mengaku banyak kehilangan teman lantaran terjerat dalam narkoba.
Tak ayal Bimbim menganggap narkoba layaknya kejahatan luar biasa setelah korupsi dan terorisme. Menurutnya, semua kalangan rentan termakan rayuan narkoba.
Advertisement
"Narkoba sudah jadi bencana nasional, darurat banget. Dari hulu sampai hilir banyak yang pakai narkoba. Makanya ini sudah jadi kejahatan luar biasa selain korupsi dan teroris," ucap Bimbim di Markas Slank, Gang Potlot, Jakarta Selatan, Selasa (17/3/2015).
Berdasarkan hasil penelitian tahun 2014, yang dilansir awal tahun 2015, tercatat 33 jiwa tewas setiap harinya karena narkoba. Bahkan negara menelan kerugian di sektor ekonomi sekitar 63,1 triliun karena barang haram itu.
Sadar akan kejamnya narkoba, Bimbim bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) mengajak para pemakai untuk melapor. Sebagaimana diatur dalam Undang Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Tidak dituntut pidana dan gratis. Tahun ini BNN menargetkan 100 ribu pengguna, sudah ada anggarannya. Disamping memberantas pengedarnya juga mencegah dan merehabilitasi penggunanya yang cukup besar," jelas Kepala BNN, Komjen Pol Anang Iskandar.
Bimbim Slank memang menunjukkan kesuksesannya bermetamorfosis menjadi pribadi yang lebih baik. Sudah 15 tahun terakhir Bimbim Slank dan para punggawa Slank bebas dari jerat lingkar narkoba.