Fimela.com, Jakarta Sebuah album berjudul d'Rumah Harmoni berhasil digelontorkan oleh sederet musisi papan atas tanah air. Mereka diantaranya Bimbim, Kaka, Ivanka, Ridho dari Slank, Oppie Andaresta, Didit Saad, Indra Q, Krisdayanti, Dira Sugandi, J Flow, Gede Robi 'Navicula' dan lainnya.
Album yang berisi 7 lagu ini menawarkan sudut pemikiran tentang Indonesian Dream, Revolusi Mental, Cinta Tanah Air, dan Persatuan Indonesia. Namun, meski temanya terkesan berat, tiap lagu dan lirik dibuat lugas, aktual dan komunikatif.
"Karena emang harus bisa mudah diserap dan dicerna oleh seluruh lapisan masyarakat. Kami merasa harus terus ikut mengawal dan menjaga perubahan ini dengan memberikan sugesti yang luwes melalui lagu," ujar Bimbim di Markas Slank, Jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan (11/3).
Advertisement
Proses produksi album boleh dibilang cepat. Pertemuan awal dilakukan pada Oktober 2014. Dengan total 7 pertemuan di studio, dalam jangka waktu 10 hari, diantara ketatnya jadwal masing-masing para musisi pendukung, akhirnya album bisa dirampungkan. Namun, karena suatu hal, peluncuran album secara utuh baru bisa dilakukan pada Maret.
Meski bertema nasionalisme nan aktual, namun Bimbim menggarisbawahi bahwa isi di album ini bukan memihak kepada siapapun. Ia mengingkari kaitan politis dalam album yang berisi lagu Salam 3 Jari, Hijrah (Revolusi Mental), Indonesia Wow, WOI..., Rumah Harmoni, Parlemen Jalanan, dan Raya Indonesia.
"Ini murni hasil ngobrol bareng Oppie (Andaresta) bareng anak-anak musik. Rumah harmoni adalah tempat diskusi soal musik asal bisa menghargai perbedaan aja. Ini isinya ya utopia, jauh dari unsur politik. Jadi ini buat persatuan kami sesama musisi," tuturnya.
Menurut Oppie dan Bimbim, Rumah Harmoni bisa menjadi cikal bakal bersatunya musisi untuk mengawal negeri ke arah yang lebih baik dan bermartabat. Menurut mereka, masih banyak hal yang tersumbat dan tidak mengalir pada tempatnya di negeri ini.
"Ini cikal bakal union anak band, selain diskusi kita berkumpul bisa menjadi persatuan. Insya allah semua anak-anak band bisa berkumpul. Mumpung ada badan ekonomi kreatif ya kita push dan kita todong," ucap Bimbim.
"Kami tak mau menambah polusi. Kami hanya mengunyah dan mencerna dahulu sebelum dimuntahkan. Dan album ini hanya mampu mengekspresikan sebagian," tandas Oppie.