Fimela.com, Jakarta Melansir dari healthline.com, mencukur bulu ketiak dan kaki telah menjadi bagian dari rutinitas kebersihan tubuh yang umum dilakukan, terutama di kalangan perempuan. Praktik ini sering dianggap sebagai cara untuk mendapatkan kulit yang halus, terawat, serta meningkatkan kenyamanan, terutama saat terpapar sinar matahari atau mengenakan pakaian terbuka. Namun, meskipun cukup populer, banyak orang yang belum sepenuhnya menyadari pro dan kontra yang terkait dengan mencukur bulu tubuh.
Beberapa orang memilih untuk mencukur demi alasan estetika, kebersihan, atau kenyamanan, sementara yang lain lebih memilih untuk membiarkan bulu tumbuh karena alasan kesehatan atau kemudahan. Artikel ini akan membahas kedua pilihan tersebut, serta risiko dan efek samping yang bisa muncul dari mencukur bulu ketiak dan kaki. Selain itu, artikel ini juga memberikan tips perawatan yang dapat membantu menjaga kulit tetap sehat dan terhindar dari iritasi.
Advertisement
What's On Fimela
powered by
Advertisement
Pro: Mengapa Banyak Orang Mencukur Bulu Ketiak dan Kaki
Banyak orang memilih untuk mencukur bulu ketiak dan kaki karena alasan kebersihan dan kenyamanan. Tanpa bulu, keringat dapat menguap lebih cepat, dan tidak terperangkap dalam rambut, yang dapat mengurangi bau badan. Mencukur bulu juga memberi sensasi kulit yang lebih halus, terutama di cuaca panas atau saat mengenakan pakaian terbuka. Beberapa orang juga merasa bahwa kulit yang bebas bulu memberi kesan lebih bersih dan terawat. Di sisi lain, tren estetika yang berkembang semakin banyak mempengaruhi keputusan untuk mencukur, baik bagi wanita maupun pria, demi memperoleh penampilan yang lebih rapi.
Namun, berbeda dengan kepercayaan umum, rambut tidak tumbuh lebih tebal setelah dicukur. Warna, kekasaran, dan kecepatan pertumbuhannya tidak terpengaruh oleh pencukuran. Mungkin terasa lebih kasar, karena mencukur membuat ujung rambut menjadi lurus dan tajam (yang mungkin kamu anggap sebagai janggut), tetapi rambut itu sendiri tidak berubah. Selama fase perubahan hormon yang intens (misalnya pubertas atau kehamilan), ketebalan rambut dapat berubah. Androgen, hormon seks pria yang ditemukan pada kedua jenis kelamin selama pubertas, dapat menyebabkan perubahan ketebalan dan tekstur rambut, tetapi pencukuran tidak memengaruhi rambut itu sendiri.
Mencukur juga bisa mengurangi keringat yang terlihat, seperti cincin keringat pada lengan baju, dan mengurangi bau badan. Sebagian besar rambut tubuh bersifat berpori, sehingga dapat menyerap dan menahan keringat. Meskipun begitu, ada banyak pilihan lain selain mencukur yang dapat membantu mengurangi keringat ketiak, seperti penggunaan antiperspiran dan deodoran, serta perubahan diet tertentu seperti minum lebih banyak air dan membatasi konsumsi alkohol serta kafein.
Kontra: Risiko dan Efek Samping dari Mencukur Bulu Ketiak dan Kaki
Meski mencukur bulu tubuh membawa sejumlah manfaat, ada juga risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan. Salah satu masalah utama yang sering muncul adalah iritasi kulit. Mencukur dengan pisau cukur tumpul atau teknik yang salah dapat menyebabkan luka kecil, goresan, atau peradangan pada kulit, terutama di area sensitif seperti ketiak dan kaki. Kulit di area ini cenderung lebih tipis dan lebih mudah teriritasi.
Mencukur juga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam. Rambut yang dicukur bisa tumbuh ke dalam kulit, yang menyebabkan benjolan merah yang menyakitkan atau infeksi folikel rambut. Iritasi akibat pisau cukur yang tumpul atau teknik mencukur yang salah dapat menyebabkan peradangan pada folikel rambut (folikulitis), yang sering muncul dalam bentuk titik-titik merah kecil yang terasa gatal atau terbakar. Dalam beberapa kasus, folikulitis ini dapat menyebabkan keloid, bekas luka gelap dan menonjol pada kulit yang mungkin bersifat permanen.
Selain itu, mencukur dengan pisau cukur yang sudah lama atau tidak bersih dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri. Mencukur tanpa menggunakan pelumas seperti krim atau gel pencukur juga dapat menyebabkan kulit lebih mudah terluka atau iritasi. Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan alat yang bersih dan tajam, serta teknik yang benar saat mencukur.
Tips Perawatan Setelah Mencukur Bulu Ketiak dan Kaki
Jika Sahabat Fimela memutuskan untuk mencukur bulu ketiak dan kaki, ada beberapa langkah perawatan yang penting untuk mengurangi risiko iritasi dan menjaga kulit tetap sehat. Pertama, pastikan Sahabat Fimela menggunakan pisau cukur yang tajam dan bersih. Pisau cukur tumpul dapat menarik rambut dan merusak kulit, menyebabkan luka yang mengarah pada iritasi. Gantilah pisau cukur secara teratur untuk mendapatkan hasil yang lebih halus dan aman.
Setelah mencukur, jangan lupa untuk melembapkan kulit dengan krim atau lotion yang lembut dan bebas alkohol. Ini akan membantu mencegah kulit kering dan iritasi. Selain itu, waktu terbaik untuk mencukur adalah setelah mandi dengan air hangat, karena pori-pori kulit terbuka dan proses mencukur menjadi lebih mudah dan halus.
Hindari mencukur terlalu sering, karena memberi waktu bagi kulit untuk pulih akan membantu mencegah kulit menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi. Pilihlah produk pencukur yang lembut, seperti gel atau sabun pencukur yang bebas dari bahan kimia keras, untuk mengurangi risiko iritasi.
Mencukur bulu ketiak dan kaki memang membawa manfaat dari segi kebersihan dan estetika, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai efek samping yang perlu diperhatikan, seperti iritasi, luka, atau pertumbuhan rambut yang lebih kasar. Namun, dengan memilih alat cukur yang tepat, menggunakan teknik yang benar, dan merawat kulit setelah mencukur, Sahabat Fimela dapat mengurangi risiko-risiko tersebut dan menjaga kulit tetap sehat. Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda, jadi penting untuk mendengarkan kebutuhan tubuh dan memilih metode perawatan yang paling sesuai dengan kondisi kulit dan gaya hidup Sahabat Fimela.