Sukses

Beauty

Polemik Dokter Detektif, Berikut Langkah dari BPOM

Fimela.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI akan memanggil seorang dokter dan reviewer yang dikenal sebagai “Dokter Detektif” untuk mengklarifikasi tindakannya dalam mengungkap klaim produk skincare yang dianggap berlebihan. Langkah ini dilakukan guna menjawab keresahan masyarakat serta memastikan informasi yang beredar tidak menimbulkan kebingungan terkait keamanan produk kosmetik.

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa tindakan “Dokter Detektif” perlu dipahami lebih dalam karena diduga ada motif lain di balik aktivitasnya. “Kami melihat ada aspek keinginan untuk mengulas produk. Namun, ada kemungkinan motif di luar itu, seperti alasan popularitas atau ekonomi. Hal ini sedang kami dalami,” ujarnya.

Tanggung jawab pengawasan produk kosmetik secara resmi ada pada BPOM

BPOM menegaskan bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tanggung jawab pengawasan produk kosmetik secara resmi ada pada BPOM, bukan pada individu atau pihak lain. “Pengawasan terhadap produk kosmetik adalah wewenang BPOM sebagaimana diamanatkan undang-undang. Kami tidak pernah memberikan mandat kepada pihak di luar lembaga untuk melakukannya,” jelas Taruna.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi publik, BPOM juga berencana mengundang sejumlah influencer kecantikan lainnya untuk berdiskusi pada awal tahun mendatang. Program ini bertujuan memberikan edukasi yang lebih komprehensif kepada masyarakat mengenai pentingnya memilih produk kosmetik yang aman dan telah terdaftar secara resmi. “Kami akan memanggil lebih banyak influencer, tidak hanya satu orang, untuk memastikan edukasi ini lebih luas dan berdampak positif,” tambah Taruna.

Keamanan mengenai produk skincare

Langkah ini diharapkan dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai keamanan produk skincare sekaligus menjawab keresahan yang muncul akibat maraknya informasi yang tidak terverifikasi. “Kami tidak ingin masyarakat bingung atau mendapatkan informasi yang keliru. Hasil dari pemanggilan ini akan menjadi bagian dari program edukasi kami untuk memastikan masyarakat memahami peran BPOM dalam melindungi konsumen,” kata Taruna.

Dalam dialog ini, BPOM juga akan melibatkan beberapa Deputi untuk mengawal proses klarifikasi. Langkah ini bertujuan agar hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat mengenai keamanan produk kosmetik di Indonesia.

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading