Sukses

Beauty

Alasan di Balik Kualitas Air Berpengaruh pada Kesehatan Kulit

Fimela.com, Jakarta Air adalah elemen penting dalam kehidupan manusia. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tubuh, air juga memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan kulit. Kulit, sebagai lapisan pelindung terluar tubuh, sering kali bersentuhan langsung dengan air, baik saat mandi, mencuci wajah, atau melalui air yang kita minum. Namun, tidak semua jenis air memiliki dampak yang sama terhadap kulit.

Beberapa orang mungkin mengalami kulit kering, iritasi, atau bahkan jerawat yang sulit dikendalikan meskipun telah menggunakan produk perawatan kulit yang tepat. Salah satu penyebab tersembunyi yang sering diabaikan adalah kualitas air yang digunakan sehari-hari. Air yang terkontaminasi atau mengandung mineral tertentu dapat memperburuk kondisi kulit, bahkan pada individu yang tidak memiliki riwayat masalah kulit sebelumnya.

Berikut pembahasan lebih dalam mengapa kualitas air dapat memengaruhi kesehatan kulitmu dan langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatifnya.

1. Kandungan Mineral dalam Air: Dampak dari Air Keras

Air keras adalah jenis air yang mengandung konsentrasi mineral tinggi, seperti kalsium dan magnesium. Meskipun mineral ini penting untuk tubuh, keberadaannya dalam air yang digunakan untuk mandi atau mencuci wajah dapat berdampak buruk pada kulit. Pengaruh air keras terhdap kulit antara lain, kulit menjadi kering dikarenakan kandungan kalsium dan magnesium dapat menghilangkan minyak alami dari kulit, sehingga menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik. Tak hanya itu, air dengan mineral tinggi juga menyebabkan pori-pori kulit tersumbat, karena mineral ini dapat bercampur dengan produk sabun atau pembersih wajah, sehingga meninggalkan residu yang menyumbat pori-pori. Bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, air keras dapat memicu kemerahan atau rasa gatal.

Solusinya, mulailah gunakan filter air pada keran rumah atau gunakan produk pembersih wajah yang dirancang untuk mengatasi dampak air keras.

 

2. Polusi dalam Air: Risiko Kontaminasi Bahan Kimia Berbahaya

Air yang tercemar oleh polusi lingkungan atau bahan kimia seperti klorin, logam berat, dan pestisida dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan kulit. Adapun risiko yang akan kamu hadapi mulai dari, jerawat dan ruam yang disebabkan oleh logam berat seperti timbal dan merkuri menyumbat pori-pori dan memicu jerawat. Lalu, kerusakan kolagen dari reaksi bahan kimia seperti klorin yang merusak kolagen pada kulit, menyebabkan penuaan dini. Serta, peningkatan risiko infeksi, dari air yang terkontaminasi bakteri atau mikroorganisme lain dapat meningkatkan risiko infeksi kulit.

Oleh karena itu, pastikan air yang digunakan untuk mandi dan mencuci wajah bersih dan aman dengan melakukan tes kualitas air secara berkala atau menggunakan filter air yang mampu menghilangkan bahan kimia berbahaya.

3. Air yang Tidak Cukup Bersih: Pemicu Masalah Kulit

Air yang tidak bersih, seperti yang sering ditemukan di daerah dengan sanitasi buruk, dapat menjadi sumber utama iritasi dan infeksi kulit. Masalah yang bisa timbul akibat air yang tidak bersih antara lain, infeksi jamur atau bakteri dari air kotor dapat membawa mikroorganisme yang menyebabkan infeksi kulit, seperti dermatitis atau impetigo. Lalu, alergi kulit dari zat beracun dalam air kotor yang mampu memicu reaksi alergi, seperti gatal-gatal atau pembengkakan. Serta luka lambat sembuh, dimana kulit yang terpapar air kotor cenderung sulit pulih jika terluka karena risiko infeksi lebih tinggi.

Oleh karena itu untuk solusinya, kamu bisa biasakan untuk gunakan air yang telah diolah atau direbus terlebih dahulu, terutama untuk mencuci area wajah atau tubuh yang sensitif.

4. Kurangnya Kadar Mineral Baik: Dampak dari Air Lunak Berlebihan

Air lunak, meskipun dianggap lebih baik untuk kulit dibandingkan air keras, juga memiliki kelemahan. Air lunak mengandung sedikit atau bahkan tidak ada mineral yang sebenarnya bermanfaat untuk kulit. Namun bagaimna air lunak ini memengaruhi kulit kita? Jawabannya adalah karena tidak ada mineral untuk membantu menghilangkan minyak alami dari kulit, penggunaan air lunak secara berlebihan dapat menyebabkan kulit berminyak. Tak hanya itu, mineral tertentu, seperti zinc, dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Kekurangan mineral ini dalam air lunak dapat membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan lingkungan.

Solusinya, gunakan air lunak dengan bijak, dan lengkapi perawatan kulit Anda dengan produk yang mengandung mineral bermanfaat.

5. Kurangnya Konsumsi Air Berkualitas Tinggi untuk Hidrasi dari Dalam

Kualitas air minum juga memengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan. Air yang mengandung kontaminan atau mineral dalam jumlah tidak seimbang dapat berdampak pada hidrasi kulit. Efek yang didapat dari mengonsumsi air buruk pada kulit antara lain, kulit yang kusam, karena kekurangan air bersih. Lalu, peningkatan risiko berjerawat, karena meminum air yang tidak bersih dapat memengaruhi keseimbangan pH tubuh, yang dapat memicu jerawat. Serta, menyebabkan berkurangnya elastisitas kulit, sebab dehidrasi akibat air minum yang tidak memadai dapat mengurangi elastisitas kulit, mempercepat munculnya kerutan.

Untuk solusinya, kamu bisa konsumsi air putih bersih yang kaya akan mineral alami, seperti air alkali, untuk membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam.

Mulailah dengan memastikan air yang kamu gunakan bersih dan aman, baik untuk konsumsi maupun untuk perawatan tubuh. Dengan begitu, kulitmu akan tetap sehat, bercahaya, dan terlindungi dari masalah-masalah yang tidak perlu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading