Fimela.com, Jakarta Definisi usia cuma angka jadi istilah yang tepat untuk menggambarkan pesona Marsha Timothy. Bagaimana tidak? Aktris cantik berusia 45 tahun itu punya wajah awet muda layaknya gadis berusia 25 tahunan. Padahal diakui Marsha Timothy bahwa dirinya termasuk yang terlambat melakukan perawatan.
"Aku tuh termasuk yang telat yang paham beginian. Kalau facial sudah mulai dari 20an tapi kalau treatmeant yang lebih advance baru di usia 40an," kata Marsha Timothy dalam sebuah acara.
Meski ia memiliki wajah yang awet muda, Marsha Timothy mengaku menyesal baru melakukan perawatan di klinik kecantikan di usia 40an.
Advertisement
"Sebaiknya, dari usia 20an udah mulai perawatan," kata Marsha Timothy lagi.
Perawatan pico laser jadi perawatan yang rutin dilakukan Marsha Timothy setidaknya satu bulan sekali. Pico laser sendiri banyak diandalkan untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi akibat dark spot maupun bekas jerawat. Setelah perawatan pico laser, Marsha Timothy rutin mengaplikasikan pelembap dan sunscreen untuk mencegah munculnya pigmentasi berlebih.
Advertisement
Perawatan kulit yang dilakukan Marsha Timothy
Selain Pico Laser, Marsha Timothy juga lakukan perawatan Exion yang menggabungkan teknologi microneedling dan Radio Frequency yang terintegrasi dengan Aesthetic Intelligence. Perawatan ini menstimulus fibroblast sehingga meningkatkan produksi kolagen, elastin, dan hyaluronic acid.
Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE menjelaskan perawatan Exion berbeda dari skin booster yang memasukkan cairan ke dalam kulit, yang dapat memberikan tampilan awet muda namun hanya sementara. Perawatan ini akan menstimulus lapisan kulit yang memproduksi kolagen, elastin, hyaluronic acid sehingga wajah tampil awet muda lebih lama.
Deretan perawatan yang dilakukan Marsha Timothy merupakan bagian dari Hyper Personalization Therapi yang diusung oleh Dermalogia. Menggunakan AI Based Skin Analyzer sebagai alat diagnostik, sehingga dapat mengenali masalah kulit dengan lebih presisi. Dengan demikian, perawatan atau terapi yang dilakukan bisa sesuai dengan jenis dan masalah kulit masing-masing.
"Hal ini juga bisa menghemat budget terapi, karena kita tidak memilih terapi yang tidak dibutuhkan,” ungkap dr. Arini.
Hyper Personalization Therapy
Membawa konsep yang baru, Dermalogia tidak hanya sekadar memberikan perawatan melainkan juga memberikan edukasi terhadap pasien akan masalah kulit yang dialami dan bagaimana pencegahannya.
"Karena tidak berguna kalau dokter melakukan terapi, tapi hal-hal yang memicu masalah kulitnya tidak ditangani, tentunya akan kambuh terus masalahnya,” jelas dr. Arini, penggagas Aesthetic Intelligence di Dermalogia.
Marsha Timothy pun menjadi pasien Dermalogia yang menggunakan Hyper Personalization Therapy ini untuk merawat kulitnya secara menyeluruh. Selain perawatan di klinik, Marsha Timothy juga menjaga pola makan dan tidur untuk menjaga kualitas tubuh secara menyeluruh, termasuk kulit.
Alhasil, kini Marsha Timothy memiliki skin age layaknya perempuan berusia 30an setelah melakukan perawatan yang tepat kurang dari setahun. Sebelumnya, Marsha Timothy memiliki skin age 54 tahun sebelum melakukan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan kulitnya.