Sukses

Beauty

Ciri-ciri Jerawat Breakout yang Wajib Diketahui, Bagaimana Langkah Tepat untuk Mengatasinya?

Fimela.com, Jakarta Mengenali ciri-ciri jerawat breakout sangat penting untuk perawatan kulit yang lebih maksimal. Seperti yang banyak diketahui, jerawat adalah salah satu masalah kulit yang umum dialami perempuan Indonesia. Sekilas, benjolan kecil ini mungkin tampak sepele. Tapi kalau muncul dalam jumlah banyak di area wajah, tentunya bisa mengganggu penampilan. Belum lagi kalau menyisakan bekas jerawat seperti kulit kemerahan hingga noda hitam yang susah banget dihilangkan.

Secara umum, kulit yang berjerawat membutuhkan penanganan khusus agar tidak semakin parah. Lalu, apa saja sih ciri-ciri jerawat breakout yang harus diketahui dan cara tepat untuk menangani kondisi ini? Gali lebih jauh lewat artikel berikut, Sahabat Fimela!

Apa yang Dimaksud Jerawat Breakout?

Jerawat breakout adalah kondisi kulit di mana munculnya jerawat secara tiba-tiba dalam jumlah banyak di wajah. Biasanya, benjolan yang muncul akan lebih meradang dan tampak jelas jika dibandingkan dengan jerawat biasa. Kondisi ini bisa muncul karena beragam faktor, mulai dari ketidakseimbangan kulit, perubahan hormon, hingga tidak cocok menggunakan produk tertentu. Karena efeknya lebih dari sekadar jerawat biasa, breakout bisa sangat mengganggu karena muncul dalam jumlah dan intensitas yang lebih dari biasanya.

Salah satu ciri-ciri jerawat breakout yang paling terasa adalah kulit jadi lebih sensitif dan meradang. Kondisi tersebut disebabkan karena jerawat tumbuh pada kondisi kulit yang mengalami gangguan serius. Jadi, penting memahami pemicu serta ciri-ciri jerawat breakout agar dapat menangani dengan tepat dan mencegahnya menjadi lebih parah.

Penyebab Munculnya Jerawat Breakout

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan jerawat breakout, mulai dari ketidakcocokan produk skincare, stres, hingga perubahan hormon. Beberapa bahan aktif dalam produk perawatan kulit bisa memicu reaksi negatif pada kulit yang sensitif, menyebabkan munculnya jerawat. Begitu pula dengan kondisi stres yang memicu produksi hormon kortisol. Hormon ini kemudian mempengaruhi kelenjar minyak pada kulit dan menyebabkan pori-pori tersumbat.

Nggak hanya itu saja, kondisi perubahan hormon seperti yang terjadi pada masa pubertas, menstruasi hingga kehamilan juga bisa memicu terjaidnya breakout. Ketidakseimbangan hormon dapat meningkatkan produksi minyak alami di kulit. Jika terus menumpuk bisa menjadi penyebab jerawat breakout.

Faktor lingkungan dan kebiasaan seperti pola makan yang buruk, tidur tidak teratur, serta kurang menjaga kebersihan wajah, turut mempengaruhi kondisi kulit sehingga lebih rentan mengalami breakout.

Mengenal Ciri-ciri Jerawat Breakout

Untuk memudahkan penanganan, berikut ini beberapa ciri-ciri jerawat breakout yang wajib diketahui:

1. Muncul Saat Stres, Tidak Cocok Skincare, Perubahan Hormon, atau Iritasi

Salah satu tanda jerawat breakout adalah kemunculannya yang kerap kali dipicu oleh faktor-faktor eksternal maupun internal seperti stres, ketidakcocokan produk perawatan, atau perubahan hormon. Saat berada di bawah tekanan atau stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Hormon ini dapat meningkatkan produksi minyak di wajah, yang berujung pada pori-pori tersumbat dan munculnya jerawat yang meradang.

Selain stres, perubahan skincare atau penggunaan produk yang tidak cocok juga bisa langsung membuat kulit bereaksi negatif. Kandungan yang terlalu kuat atau tidak sesuai dengan jenis kulit bisa menyebabkan iritasi, sehingga memicu breakout. Begitu juga dengan perubahan hormon yang menyebabkan ketidakseimbangan produksi minyak, menjadikan kulit lebih rentan terhadap jerawat.

2. Gejala yang Muncul Biasanya Cukup Parah dan Bisa Meninggalkan Bekas pada Wajah

Ciri-ciri jerawat breakout lain biasanya muncul dalam kondisi lebih parah dibandingkan jerawat biasa. Ukurannya juga lebih besar, tampak kemerahan, hingga terasa nyeri. Kondisi tersebut biasanya meninggalkan bekas luka jerawat yang membandel dan sulit dihilangkan, terutama jika tidak ditangani dengan tepat. Bekas yang terlihat pada kulit bisa berupa noda hitam atau jaringan parut yang bikin kulit tidak rata.

Karena sifatnya yang cenderung meradang, jerawat breakout juga lebih lama sembuh dan rentan terhadap infeksi jika sering disentuh atau dipencet. Oleh sebab itu, penting untuk tidak memencet benjolan yang muncul agar tidak meninggalkan bekas yang lebih parah.

3. Bisa Muncul di Seluruh Area Kulit Wajah

Tidak seperti jerawat biasa yang kadang muncul di area tertentu saja, jerawat breakout bisa muncul di seluruh area wajah. Kamu bisa menemukannya di area pipi, dahi, dagu, hingga sekitar hidung. Hal ini terjadi karena kondisi kulit yang memang sedang tidak seimbang, sehingga memicu produksi minyak berlebih di berbagai area.

Ketidakseimbangan ini membuat seluruh wajah rentan terhadap jerawat breakout, terutama pada area yang memiliki lebih banyak kelenjar minyak. Inilah sebabnya saat mengalami breakout, seluruh wajah bisa tampak lebih berminyak dan jerawat muncul di banyak tempat.

4. Durasi Munculnya Jerawat Bisa Lama, Bahkan Berbulan-bulan

Tanda jerawat breakout lainnya adalah durasi kemunculannya. Jika jerawat biasanya hanya bertahan beberapa hari, jerawat breakout bisa bertahan dalam waktu yang lebih lama. Bahkan, bisa sampai berbulan-bulan kalau nggak ditangani dengan benar.

Kondisi ini tentu sangat mengganggu, apalagi jika muncul di area yang terlihat jelas seperti wajah. Breakout yang berlangsung lama ini menandakan bahwa kulit memerlukan perawatan yang intensif untuk bisa kembali pulih.

Karena itu, jika jerawat muncul dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit agar bisa mendapatkan penanganan yang sesuai. Penanganan dini akan membantu mempercepat proses penyembuhan serta mencegah timbulnya bekas jerawat yang sulit dihilangkan.

Kalau muncul breakout di wajah, ternyata bisa jadi tanda adanya masalah kulit yang lebih serius. Misalnya saja reaksi alergi, peradangan kulit, atau bahkan tanda awal dari kondisi seperti dermatitis atau rosacea. Breakout yang parah tidak boleh diabaikan, karena bisa menjadi tanda bahwa kulit membutuhkan perhatian khusus atau perawatan dari profesional.

Jika breakout terjadi secara terus-menerus, bisa menjadi indikasi bahwa kulit tidak cocok dengan produk yang sedang digunakan atau ada faktor internal yang mempengaruhi kondisi kulit, seperti masalah hormonal.

Tips Mengatasi Jerawat Breakout yang Mengganggu Penampilan

Biar jerawat breakout nggak terus-menerus bikin dilema, berikut ini beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasinya di rumah. Perawatan yang tepat adalah kunci kondisinya nggak semakin parah.

1. Bersihkan Wajah dengan Teratur dan Gunakan Teknik yang Tepat

Membersihkan wajah secara teratur adalah langkah pertama yang penting untuk mencegah dan mengatasi jerawat. Pilih pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulit, terutama jika kulit cenderung berminyak atau sensitif. Cuci wajah dua kali sehari yaitu pagi dan malam, dengan gerakan memijat lembut agar kotoran dan minyak berlebih terangkat tanpa menyebabkan iritasi.

Selain frekuensi, teknik mencuci wajah juga berpengaruh. Hindari menggosok terlalu keras karena bisa merusak lapisan kulit dan menyebabkan inflamasi dan memperparah jerawat. Cuci wajah dengan air hangat, bukan air panas, karena suhu panas dapat membuat kulit semakin kering dan memperburuk produksi minyak.

2. Hindari Menyentuh atau Memencet Jerawat

Hentikan kebiasaan memencet jerawat karena perpindahan bakteri dari tangan ke wajah bisa membuat kondisinya semakin parah. Selain itu, memencet jerawat juga berisiko meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.

Jika jerawat terasa gatal atau mengganggu, cobalah mengalihkan perhatian atau gunakan produk khusus yang bisa membantu menenangkan kulit. Ingat bahwa memencet jerawat hanya memberikan solusi instan yang biasanya diikuti dengan masalah jangka panjang seperti luka atau bekas jerawat.

3. Gunakan Obat Totol Jerawat dengan Kandungan yang Tepat

Produk obat totol jerawat bisa jadi pilihan efektif untuk mengatasi jerawat yang muncul. Pilih yang memiliki formula asam salisilat, benzoyl peroxide, atau sulfur, karena bahan-bahan ini dapat membantu mengecilkan jerawat sekaligus mengurangi inflamasi.

Penggunaan obat totol jerawat juga sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Gunakan hanya pada area yang berjerawat dan hindari mengoleskan terlalu banyak karena bisa menyebabkan iritasi. Cukup oleskan pada malam hari sebelum tidur agar produk bekerja maksimal saat kulit beristirahat.

4. Jaga Kelembapan Kulit dengan Skincare Khusus Kulit Berjerawat

Kulit berjerawat tetap membutuhkan kelembapan untuk menjaga keseimbangan alaminya. Jadi, jangan skip penggunaan pelembap. Pilih produk ringan yang diformulasikan khusus untuk kulit berminyak atau berjerawat agar tidak menyumbat pori-pori.

Produk yang satu ini berperan menyeimbangkan minyak alami kulit dan mencegah produksi minyak berlebih yang bisa memicu jerawat baru. Gunakan secara rutin terutama setelah membersihkan wajah untuk menjaga kulit tetap terhidrasi tanpa meninggalkan kesan berminyak.

5. Minimalisir Penggunaan Makeup

Penggunaan makeup yang berlebihan bisa menyumbat pori-pori dan memperparah kondisi jerawat. Jika memungkinkan, hindari penggunaan foundation atau produk makeup berat lainnya selama mengalami breakout. Biarkan kulit ‘bernapas’ agar proses pemulihannya bisa berlangsung lebih cepat.

Jika harus menggunakan makeup, pilih produk yang non-comedogenic dan khusus untuk kulit berjerawat. Jangan lupa membersihkan makeup hingga tuntas sebelum tidur agar sisa produk yang menempel tidak menyumbat pori-pori yang memperparah kondisi jerawat.

6. Perawatan dengan Masker Lidah Buaya

Lidah buaya terkenal dengan sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang sangat baik untuk menenangkan kulit yang berjerawat. Masker lidah buaya dapat membantu meredakan kemerahan sekaligus memberi kelembapan ekstra. Cukup oleskan gel lidah buaya alami pada wajah dan biarkan selama 15-20 menit sebelum dibilas dengan air hangat.

Perawatan ini aman dilakukan setiap hari, terutama jika jerawat sedang meradang. Selain meredakan jerawat, lidah buaya juga dapat membuat kulit terasa lebih segar dan lembut.

7. Jaga Pola Makan Sehat, Hindari Makanan Pemicu Jerawat

Pola makan yang sehat berperan besar dalam menjaga kondisi kulit. Hindari makanan yang tinggi gula, gorengan, dan produk olahan susu, karena bahan-bahan tersebut kerap dikaitkan dengan jerawat. Perbanyak konsumsi sayuran, buah, dan makanan yang kaya akan omega-3 seperti ikan untuk mendukung kesehatan kulit dari dalam.

Minum air yang cukup juga sangat penting agar tubuh terhidrasi dengan baik dan racun-racun dalam tubuh dapat dikeluarkan dengan optimal. Pola makan yang sehat tidak hanya membantu merawat kulit, tetapi juga meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

8. Konsultasikan ke Dokter Kulit jika Kondisinya Tak Kunjung Membaik

Jika jerawat breakout tidak kunjung membaik atau bahkan semakin parah, mungkin saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Jadi, kamu bisa menemukan perawatan yang lebih sesuai, entah itu dengan obat-obatak oral, topikal, hingga prosedur medis seperti laser atau chemical peeling.

Konsultasi dengan dokter kulit juga bisa membantu menemukan penyebab spesifik dari jerawat yang dialami. Terkadang, jerawat yang sulit diatasi memerlukan perhatian medis agar tidak meninggalkan bekas permanen atau menimbulkan masalah kulit lainnya.

Dengan mengenali ciri-ciri jerawat breakout dan langkah penanganan yang tepat, kamu bisa menerapkan strategi yang tepat untuk menjaga kesehatan kulit dan membuatnya tampak glowing setiap waktu. Selamat mencoba ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading