Sukses

Beauty

Hiperpigmentasi Kulit Wajah adalah Masalah yang Sering Bikin Minder, Intip Penyebab dan Cara Mengatasinya

Fimela.com, Jakarta Hiperpigmentasi kulit wajah adalah salah satu masalah kulit yang cukup sering dialami oleh perempuan Indonesia. Biarpun umumnya dialami oleh mereka yang berusia 30 tahun ke atas, tapi secara umum kondisi tersebut bisa terjadi pada siapa saja. Bagi yang mengalami skin problem yang satu ini seringnya dibuat minder karena warna kulit yang nggak merata dapat membuat penampilan terlihat kurang maksimal.

Mengingat hiperpigmentasi kulit wajah adalah masalah yang nggak boleh disepelekan, penting untuk mulai mencari tahu tips dan perawatan yang tepat supaya kondisinya nggak semakin parah. Sebelum terlambat, yuk saatnya cari tahu tips mengatasi hiperpigmentasi yang sangat penting untuk mengembalikan kilau glowing alami kulit. Yuk, intip lebih jauh lewat informasi berikut ini, Sahabat Fimela!

Hiperpigmantasi Kulit Wajah adalah Kondisi yang Nggak Bisa Disepelekan, Kenapa?

Hiperpigmentasi kulit wajah adalah kondisi di mana kulit mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap dibandingkan warna kulit sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata kita. Hiperpigmentasi bisa muncul dalam bentuk bercak atau noda yang tersebar di berbagai area wajah. Masalah ini sering kali menimbulkan ketidaknyamanan dan memengaruhi rasa percaya diri seseorang.

Secara umum, hiperpigmentasi kulit wajah adalah kondisi yang tidak berbahaya, tapi nggak boleh disepelekan. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab dan cara mengatasi hiperpigmentasi agar kita bisa menjaga kesehatan kulit dengan baik.

Faktor Penyebab Hiperpigmentasi Kulit Wajah

Sebelum mencari tahu lebih lanjut tentang cara mengatasinya, penting untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan kondisi kulit yang satu ini. Secara umum, hiperpigmentasi kulit wajah adalah masalah yang bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Kupas lebih dalam satu per satu, yuk!

1. Paparan Sinar Matahari

Paparan sinar matahari adalah salah satu penyebab utama hiperpigmentasi. Sinar UV yang berlebihan dapat merangsang produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit kita. Melanin sendiri berfungsi sebagai pelindung alami kulit dari sinar UV, namun jika produksinya berlebihan dapat menyebabkan munculnya bercak-bercak gelap di wajah.

Dilansir dari Mayo Clinic, perlindungan terhadap sinar UV sangat penting untuk mencegah hiperpigmentasi. Menggunakan sunscreen dengan SPF yang tepat setiap hari bisa membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

2. Perubahan Hormon

Perubahan hormon juga bisa menjadi penyebab hiperpigmentasi. Kondisi ini sering terjadi pada perempuan hamil atau yang menggunakan kontrasepsi hormonal. Biasanya perubahan hormon ini memicu melasma, salah satu bentuk hiperpigmentasi.

Dilansir dari Healthline, hormon estrogen dan progesteron dapat merangsang produksi melanin. Oleh karena itu, perempuan yang mengalami perubahan hormonal lebih rentan terhadap hiperpigmentasi.

3. Bekas Jerawat

Bekas jerawat atau post-inflammatory hyperpigmentation (PIH) adalah faktor lain yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi. Setelah jerawat sembuh, kulit bisa meninggalkan bekas gelap yang sulit hilang.

Dikutip dari WebMD, PIH terjadi karena peradangan di kulit yang merangsang produksi melanin. Bekas jerawat ini bisa lebih gelap jika tidak dirawat dengan baik dan sering terpapar sinar matahari.

4. Faktor Genetik

Genetik juga memainkan peran penting dalam munculnya hiperpigmentasi. Jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah hiperpigmentasi, kemungkinan besar kamu juga bisa mengalaminya.

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk menghasilkan lebih banyak melanin, yang membuat mereka lebih rentan terhadap hiperpigmentasi.

5. Penggunaan Produk Kosmetik

Penggunaan produk kosmetik yang tidak cocok atau mengandung bahan kimia keras juga bisa menyebabkan hiperpigmentasi. Beberapa bahan seperti parfum dan pewarna tertentu dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UV dan merangsang produksi melanin berlebih.

Menurut Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, penting untuk memilih produk kosmetik yang lembut dan bebas dari bahan kimia keras untuk mencegah iritasi dan hiperpigmentasi.

4 Jenis Hiperpigmentasi yang Biasa Dialami

Hiperpigmentasi yang terjadi pada kulit ternyata ada cukup banyak jenisnya. Beberapa tipe ini yang umumnya dialami dan nggak hanya menyerang kulit wajah saja, tapi juga kulit bagian tubuh lainnya.

1. Melasma: Melasma seringkali muncul sebagai bercak-bercak gelap pada wajah, terutama pada pipi, hidung, dahi, dan dagu. Kondisi ini seringkali dipicu oleh perubahan hormonal, seperti kehamilan atau penggunaan pil KB.

2. Lentigo: Lentigo, atau yang sering disebut dengan bintik matahari, adalah bercak-bercak gelap yang muncul akibat paparan sinar UV. Lentigo biasanya muncul pada area yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, tangan, dan lengan.

3. Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi: Kondisi ini terjadi setelah kulit mengalami peradangan, seperti jerawat, luka, atau prosedur kecantikan. Bekas peradangan tersebut meninggalkan noda gelap pada kulit.

4. Hiperpigmentasi Akibat Obat-obatan: Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan hiperpigmentasi sebagai efek samping. Contohnya adalah obat-obatan kemoterapi, antibiotik, dan obat hormonal.

Cara Mengatasi Hiperpigmentasi Kulit Wajah

Mengingat hiperpigmentasi kulit wajah adalah salah satu problem yang sering bikin nggak percaya diri, penting untuk memahami cara penanganan yang tepat supaya kondisinya nggak semakin parah. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan jika kamu mengalami kondisi hiperpigmentasi:

1. Jaga Kelembapan Kulit untuk Meningkatkan Regenerasi Sel

Menjaga kelembapan kulit adalah kunci untuk meningkatkan regenerasi sel dan mengatasi hiperpigmentasi. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan lebih mudah beregenerasi dan memperbaiki kerusakan. Gunakan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit, terutama yang mengandung hyaluronic acid, glycerin, atau ceramide untuk menjaga kelembapan.

Dengan menjaga kulit tetap lembap, artinya membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah munculnya noda hitam baru. Pelembap juga berfungsi sebagai pelindung kulit dari iritasi dan kerusakan lebih lanjut. Gunakan pelembap setiap pagi dan malam hari untuk hasil yang optimal.

2. Gunakan Sunscreen Sebelum Keluar Rumah

Paparan sinar matahari adalah salah satu penyebab utama hiperpigmentasi. Oleh karena itu, menggunakan sunscreen setiap hari adalah langkah penting dalam mengatasi kondisi ini. Pilihlah produk dengan SPF minimal 30 yang dapat melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.

Aplikasikan sunscreen setidaknya 15 menit sebelum keluar rumah dan ulangi setiap dua jam, terutama jika berkeringat atau berenang. Sunscreen tidak hanya mencegah hiperpigmentasi bertambah parah tetapi juga melindungi kulit dari risiko kanker kulit dan penuaan dini. Jadi, jangan pernah lewatkan langkah ini dalam rutinitas perawatan kulit setiap hari.

3. Gunakan Skincare dengan Kandungan Pencerah yang Aman untuk Kulit

Produk skincare yang mengandung bahan pencerah aman seperti vitamin C, niacinamide, dan arbutin dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi. Vitamin C adalah antioksidan yang efektif untuk mencerahkan kulit dan mengurangi produksi melanin. Semenetara itu, niacinamide bekerja dengan menghambat transfer melanin ke sel kulit. Khusus untuk arbutin, zat ini bekerjamenghambat enzim yang bertanggung jawab untuk produksi melanin.

Gunakan produk yang mengandung bahan-bahan ini secara rutin untuk melihat hasil yang signifikan. Pastikan produk yang dipilih aman dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Konsultasikan dengan dokter kulit jika memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap bahan tertentu.

4. Eksfoliasi Kulit Secara Rutin

Eksfoliasi adalah proses mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit untuk membantu meratakan warna kulit dan mengurangi hiperpigmentasi. Biasanya jenis eksfoliator yang digunakan adalah produk dengan kandungan AHA (alpha hydroxy acid) atau BHA (beta hydroxy acid). Keduanya merupakan chemical exfoliator yang sangat efektif membantu pengelupasan sel kulit mati yang menumpuk dan merangsang regenerasi sel kulit baru.

Lakukan eksfoliasi 1-2 kali seminggu untuk menghindari iritasi. Selain mempercepat regenerasi kulit, rutinitas skincare ini dapat membuat produk skincare lainnya lebih efektif diserap oleh kulit. Jangan lupa untuk selalu menggunakan pelembap setelah eksfoliasi untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan lembut.

5. Manfaatkan Krim Retinoid

Krim retinoid merupakan produk turunan vitamin A. Bahan yang satu ini dikenal efektif dalam mengatasi hiperpigmentasi. Retinoid bekerja dengan mempercepat pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen yang membantu meratakan warna kulit dan mengurangi noda hitam.

Mulailah dengan produk retinoid konsentrasi rendah dan gunakan di malam hari, karena bahan ini dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Selalu gunakan sunscreen di pagi hari untuk melindungi kulit. Retinoid dapat menyebabkan iritasi pada awal penggunaan, jadi konsultasikan dengan dokter kulit sebelum memulai perawatan ini.

6. Perawatan dengan Masker Wajah dari Bahan Alami

Hiperpigmentasi kulit wajah adalah masalah kulit yang membuat warna kulit jadi tidak merata. Untuk mengatasinya, kamu bisa menerapkan perawatan wajah dengan masker dari bahan alami yang dapat membantu mencerahkan kulit seperti lemon, madu, dan yoghurt.

Lemon dikenal sebagai buah yang memiliki kandungan asam sitrat untuk mencerahkan kulit, sementara itu madu memiliki sifat anti-inflamasi dan melembapkan. Nah, yoghurt sendiri mengandung asam laktat yang membantu mengangkat sel kulit mati.

Buatlah masker dengan mencampurkan satu sendok makan yoghurt dengan beberapa tetes lemon dan satu sendok teh madu. Aplikasikan pada wajah dan biarkan selama 15-20 menit sebelum dibilas. Gunakan masker ini 1-2 kali seminggu untuk hasil yang optimal. Selain membantu mengatasi hiperpigmentasi, masker alami juga memberikan nutrisi tambahan yang dibutuhkan kulit.

7. Treatment di Klinik Kecantikan

Kalau perawatan di rumah tidak memberikan hasil yang sesuai harapan, treatment di klinik kecantikan bisa jadi salah satu solusinya. Namun, jangan hanya tergiur oleh klinik kecantikan yang menawarkan harga murah saja. Pertimbangkan juga kualitas treatment yang diberikan hingga keamanannya. Jangan sampai perawatan wajah menimbulkan efek samping yang malah menjadi masalah kulit baru.

Ada beberapa jenis treatment yang efektif mengatasi masalah hiperpigmentasi. Misalnya saja perawatan laser yang menjadi salah satu metode efektif untuk mengatasi hiperpigmenetasi. Cara kerjanya adalah dengan menargetkan pigmen melanin di kulit, memecahnya, dan mendorong regenerasi kulit baru. Ada berbagai jenis perawatan laser yang tersedia, seperti laser fraksional dan laser Q-switched, yang dapat disesuaikan dengan kondisi kulit.

Klinik kecantikan dengan teknologi canggih biasanya menawarkan jenis treatment yang lebih beragam untuk mengatasi hiperpigmentasi. Kamu bisa melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter kulit di sana untuk mendapatkan rekomendasi treatment yang tepat dan sesuai kebutuhan.

Hiperpigmentasi kulit wajah adalah masalah kulit yang nggak bisa hilang dengan sendirinya. Jadi, perawatan wajah yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah kondisinya semakin parah. Yuk, saatnya kenali kondisi hiperpigmentasi yang kamu alami dan temukan jenis treatment yang sesuai kebutuhanmu, Sahabat Fimela!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading