Fimela.com, Jakarta Sejatinya definisi cantik memang bersifat subjektif. Namun, sering kali kita temui bahwa ada beberapa wajah yang dianggap cantik oleh sebagian besar orang. Para peneliti pun tertarik untuk mempelajari hal tersebut. Sejak zaman Renaisans Eropa, para seniman dan arsitek ternama menggunakan persamaan rumus yang dikenal dengan “golden ratio” untuk memetakan karyanya.
Ribuan tahun kemudian, para ilmuwan mengadopsi rumus matematis tersebut guna membantu menjelaskan mengapa sebagian orang dianggap cantik dan sebagian yang lain tidak. Dari sana, muncul lah istilah golden face ratio bagi seseorang yang dianggap rupawan oleh mayoritas orang.
Dilansir dari centreforsurgery.com, golden ratio atau rasio emas merupakan prinsip matematis yang menggambarkan proporsi ideal. Ketika hal tersebut diterapkan pada estetika wajah berarti menawarkan pedoman untuk mencapai keseimbangan dan simetri wajah. Fitur wajah yang secara proporsi ideal menurut rasio ini, sering kali dianggap lebih menarik dari yang lain.
Advertisement
Advertisement
Menghitung Golden Face Ratio
Meskipun definisi kecantikan bisa sangat bervariasi antar budaya dan waktu, ada pola dan proporsi tertentu yang dianggap menarik secara universal oleh kebanyakan orang, di antaranya golden face ratio. Golden face ratio merupakan konsep yang merujuk pada proporsi estetis tertentu yang dianggap ideal dalam membentuk kecantikan wajah manusia.
Golden face ratio pada dasarnya adalah prinsip matematis yang melibatkan perbandingan harmonis antara berbagai bagian wajah, seperti rasio antara lebar dahi, panjang hidung, dan lebar mulut. Wajah yang mendekati rasio emas ini sering dianggap lebih atraktif oleh berbagai masyarakat. Dalam dunia kedokteran, golden face ratio pun dipakai dalam bidang estetika.
Dilansir dari oprah.com, terdapat tiga tahap perhitungannya, yaitu:
- Ahli mengukur panjang dan lebar wajah. Wajah yang ideal memiliki rasio sekitar 1,618 atau berukuran 1½ kali lebih panjang daripada lebarnya.
- Ahli mengukur tiga segmen wajah, mulai dari garis rambut dahi ke titik di antara mata, mata hingga bagian bawah hidung, dan bagian bawah hidung ke baian bawah dagu. Jika perbandingannya hampir sama, seseorang dianggap lebih cantik.
- Ahli mengukur fitur wajah lainnya untuk menentukan simetri dan proporsi. Pada wajah yang “sempurna”, panjang telinga sama dengan panjang hidung, dan lebar mata sama dengan jarak antar mata.
Bukan Aturan Baku Standar Kecantikan
Meskipun golden face ratio menawarkan lensa matematis untuk melihat proporsi ideal wajah, kecantikan tetap merupakan konsep yang memiliki banyak segi, lebih dari sekedar ukuran dan rasio. Standar kecantikan pun berkembang, dibentuk oleh pengaruh budaya, pribadi, dan sosial. Oleh karena itu, walau golde face ratio berfungsi sebagai panduan menarik, penting untuk memahami bahwa esensi kecantikan yang sebenarnya terletak pada beragam aspek dan fitur unik setiap individu.
Golden face ratio hanyalah sebuah alat dalam rangkaian standar kecantikan yang luas dan bukan sebagai aturan baku. Jadi, ketika mempertimbangkan estetika wajah, enting untuk menjadikan golden ratio sebagai salah satu pertimbangan. Definisi yang paling harmonis merupakan hasil dari perpaduan pedoman matematis ini dengan pemahaman yang berbeda tentang keinginan individu dan nilai budaya yang lebih luas.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesJanuari