Fimela.com, Jakarta Jerawat menjadi salah satu masalah kulit wajah yang hampir dialami oleh setiap wanita. Penyebabnya pun bermacam-macam. Salah satunya karena pola makan yang tidak sehat. Tidak jarang, gara-gara salah makan makanan pemicu jerawat, masalah satu ini jadi kian parah.
Itulah pentingnya menghindari makanan pemicu jerawat, agar salah satu masalah di kulit wajah ini cepat teratasi. Dengan begitu, wajah bisa kembali bersih, cantik dan berseri-seri. Lantas, makanan pemicu jerawat apa saja yang harus dihindari ini? Serta, makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi untuk menghilangkan jerawat? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Jerawat dan Beberapa Penyebabnya
Apa itu Jerawat?
Sebelum membahas tentang makanan pemicu jerawat yang harus dihindari, ketahui dulu pengertian dan beberapa penyebab jerawat. Secara umum jerawat adalah suatu kondisi kulit yang terjadi ketika pori-pori kulit, terutama folikel rambut, tersumbat oleh kotoran, minyak, sel kulit mati, atau bakteri. Hal ini menyebabkan peradangan pada pori-pori tersebut dan dapat menghasilkan jerawat. Jerawat sering muncul di area wajah, leher, punggung, atau dada.
Beberapa Penyebab Jerawat
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan jerawat. Mulai produksi minyak berlebih oleh kelenjar minyak pada kulit, sehingga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu timbulnya jerawat. Kemudian, sumbatan pada pori-pori oleh campuran sel kulit mati dan minyak atau sebum juga dapat menyebabkan jerawat.
Jerawat juga bisa disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Bakteri ini dapat berkembang di dalam folikel rambut yang tersumbat dan menyebabkan peradangan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat. Selain itu, perubahan hormon, terutama selama masa pubertas, juga dapat mempengaruhi produksi minyak pada kulit dan menyebabkan jerawat.
Penyebab jerawat lainnya adalah faktor genetik. Pasalnya, faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam kecenderungan seseorang untuk mengalami jerawat. Di samping itu, penggunaan produk kosmetik yang tidak cocok dengan jenis kulit seseorang, juga bisa menyebabkan iritasi dan jerawat.
Bukan itu saja, stres juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan memicu munculnya jerawat. Penyebab lainnya adalah makanan pemicu jerawat. Makanan yang tinggi gula, karbohidrat olahan, dan makanan berminyak juga dapat berkontribusi pada munculnya jerawat.
Makanan Pemicu Jerawat yang Harus Dihindari
1. Produk Olahan Susu
Produk olahan susu, seperti susu, keju, dan es krim, dapat mengandung hormon alami yang ada dalam susu sapi. Hormon ini dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan memicu produksi minyak berlebih pada kulit, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Kemudian, beberapa produk olahan susu mengandung tambahan gula, seperti es krim dan yogurt yang diberi pemanis. Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang dapat memicu peradangan dan produksi minyak berlebih pada kulit, yang pada akhirnya dapat menyebabkan jerawat.
Selain itu, produk olahan susu juga mengandung asam amino tertentu yang dapat merangsang kelenjar minyak pada kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak. Produksi minyak berlebih ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu timbulnya jerawat.
2. Asupan Tinggi Gula
Konsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan produksi minyak berlebih pada kulit. Produksi minyak yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Selain itu, gula dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk pada kulit. Peradangan ini dapat memperburuk kondisi jerawat dan menyebabkan munculnya jerawat yang meradang.
Lebih lanjut, konsumsi gula yang tinggi juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, terutama hormon insulin. Peningkatan insulin dapat merangsang produksi hormon lain, seperti hormon androgen. Hormon tersebut dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit dan memicu jerawat.
Di samping itu, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Resistensi insulin dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan memicu peradangan, sehingga dapat berkontribusi pada munculnya jerawat.
3. Makanan Tinggi Karbohidrat
Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh. Hal ini dapat memicu peradangan dan merangsang kelenjar minyak pada kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak. Produksi minyak berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan timbulnya jerawat.
Beberapa jenis makanan tinggi karbohidrat yang dikaitkan dengan jerawat antara lain keripik kentang, roti putih, makanan olahan susu, dan makanan cepat saji. Keripik kentang mengandung karbohidrat tinggi yang dapat meningkatkan insulin dan glukosa dalam tubuh.
Makanan olahan susu seperti susu, keju, dan es krim juga dapat memicu produksi hormon insulin dan IGF-1 yang berperan dalam timbulnya jerawat. Makanan cepat saji umumnya mengandung gula, garam, dan olahan susu, sehingga dapat memperburuk kondisi jerawat.
4. Makanan Berminyak
Konsumsi makanan yang digoreng atau berminyak juga dapat membuat kulit wajah menjadi berminyak, sehingga bisa menyebabkan jerawat. Meskipun makanan berminyak tidak secara langsung menyebabkan jerawat, namun konsumsi makanan berminyak dapat mempengaruhi kondisi kulit dan memicu timbulnya jerawat.
Makanan berminyak mengandung lemak trans, lemak jenuh, dan minyak yang dihidrogenasi. Lemak-lemak tersebut dapat menumpuk dalam sel tubuh dan menyumbat pori-pori kulit wajah, sehingga memicu komedo dan jerawat. Selain itu, makanan berminyak juga dapat meningkatkan produksi minyak berlebih pada kulit, sehingga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan timbulnya jerawat.
Advertisement
Makanan Pemicu Jerawat yang Harus Dihindari
5. Makanan yang Mengandung Omega-6
Ketidakseimbangan antara asam lemak omega-6 dan omega-3 dalam tubuh dapat mendorong terjadinya peradangan yang dapat memperburuk jerawat. Beberapa makanan yang mengandung omega-6, seperti kacang almond, kacang pinus, kacang brazil, minyak kedelai, mayones, dan minyak jagung, dapat memicu jerawat jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Namun, perlu diingat bahwa respons kulit terhadap makanan dapat bervariasi antara individu. Tidak semua orang akan mengalami jerawat setelah mengonsumsi makanan yang mengandung omega-6. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan asam lemak omega-6 dan omega-3 dalam tubuh. Konsumsi makanan yang kaya akan omega-3, seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian, dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan kulit.
6. Makanan Pedas
Ketika mengonsumsi makanan pedas, tubuh mengalami peningkatan suhu. Hal ini dapat memicu produksi keringat dan minyak berlebih di wajah. Hal tersebut dapat menyumbat pori-pori dan menjadi cikal bakal jerawat. Selain itu, makanan pedas juga mengandung zat capsaicin yang dapat mengganggu pH kulit dan membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat.
Walau begitu, respons kulit terhadap makanan pedas bisa bervariasi pada setiap orang. Pasalnya, tidak semua orang akan mengalami jerawat setelah mengonsumsi makanan pedas. Selain itu, faktor lain seperti kebersihan kulit, genetika, dan pola makan secara keseluruhan juga dapat mempengaruhi kondisi kulit dan timbulnya jerawat.
7. Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi
Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memicu jerawat karena dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Ketika seseorang mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti nasi putih, roti putih, dan makanan olahan yang mengandung karbohidrat sederhana, tubuh akan memproduksi lebih banyak insulin untuk mengatur kadar gula darah yang tinggi.
Peningkatan produksi insulin ini dapat memicu peradangan dan merangsang kelenjar minyak pada kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak. Produksi minyak berlebihan dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat.
Beberapa makanan dengan indeks glikemik tinggi yang dapat memicu jerawat antara lain nasi putih, roti putih, keripik kentang, dan makanan olahan yang mengandung gula tambahan. Konsumsi makanan ini dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko jerawat.
8. Makanan yang Mengandung Gluten
Beberapa orang beranggapan bahwa konsumsi makanan yang mengandung gluten secara berlebihan dapat memicu timbulnya jerawat. Namun, belum ada penelitian yang secara pasti menghubungkan gluten dengan jerawat.
Akan tetapi, makanan yang mengandung gluten seperti roti putih dan makanan olahan yang mengandung tepung terigu dapat memiliki indeks glikemik tinggi. Nah, konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh.
Akibatnya, hal tersebut dapat memicu peradangan dan merangsang kelenjar minyak pada kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak. Pada akhirnya, produksi minyak berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan timbulnya jerawat.
Makanan yang Baik untuk Menghilangkan Jerawat
Setelah mengetahui beberapa makanan pemicu jerawat yang harus dihindari, ketahui pula beberapa makanan yang baik untuk menghilangkan jerawat. Makanan-makanan ini termasuk makanan sehat, sehingga wajib dikonsumsi secara rutin. Lantas, apa saja makanan yang baik untuk menghilangkan jerawat ini?
1. Makanan Probiotik
Makanan probiotik dianggap baik untuk menghilangkan jerawat karena probiotik adalah bakteri yang dianggap memiliki efek menguntungkan pada usus dan sering disebut sebagai bakteri baik. Bakteri probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota dalam tubuh, termasuk pada kulit, dan mendukung kesehatan kulit.
Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik dapat membantu meredakan jerawat serta mengurangi peradangan pada kulit. Beberapa contoh makanan yang mengandung probiotik antara lain yoghurt, kefir, kimchi, tempe, dan natto. Mengonsumsi makanan tersebut dapat membantu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam saluran pencernaan dan berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan kulit, termasuk mengurangi jerawat.
2. Makanan Kaya Antioksidan
Selain itu, makanan kaya antioksidan juga dinilai baik untuk menghilangkan jerawat, karena antioksidan memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengatasi jerawat dan mengurangi peradangan pada kulit. Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel kulit dan menyebabkan peradangan. Selain itu, beberapa makanan kaya antioksidan juga mengandung nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin A, dan zinc, yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi risiko jerawat.
Beberapa contoh makanan kaya antioksidan yang baik untuk menghilangkan jerawat antara lain buah-buahan seperti lemon, pepaya, dan buah beri, sayuran seperti bayam dan wortel, serta makanan seperti yoghurt yang mengandung probiotik. Makanan-makanan tersebut dapat membantu meredakan peradangan pada kulit dan memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh kulit.
3. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan juga dianggap baik untuk menghilangkan jerawat, karena mengandung asam lemak omega-3 dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit. Beberapa jenis kacang-kacangan, seperti kacang almond dan kacang mete, juga mengandung asam oksalat yang baik untuk merawat kulit dan mencegah jerawat. Kacang kedelai juga kaya akan asam lemak omega-3 yang baik untuk kecantikan kulit.
Meskipun kacang-kacangan mengandung lemak, namun tidak cukup banyak untuk menyebabkan penumpukan lemak pada pori-pori kulit yang dapat menyebabkan jerawat. Oleh karena itu, makan kacang-kacangan tidak akan secara langsung menyebabkan jerawat.
Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki respons kulit yang berbeda terhadap makanan tertentu. Beberapa orang mungkin merasa bahwa mengonsumsi kacang-kacangan mempengaruhi kondisi kulit mereka, sementara yang lain mungkin tidak mengalami perubahan. Jadi, penting untuk mencoba dan memperhatikan bagaimana reaksi kulit terhadap makanan tertentu.
3. Ikan dengan Lemak Sehat
Lebih lanjut, ikan dengan lemak sehat juga dianggap baik untuk menghilangkan jerawat karena mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit. Lemak sehat yang terdapat dalam ikan, seperti salmon, sarden, dan tuna, mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Selain itu, asam lemak omega-3 memiliki kemampuan untuk mengurangi produksi sebum berlebih dan peradangan pada kulit, sehingga dapat membantu mengurangi risiko timbulnya jerawat. Tak sampai di situ, asam lemak omega-3 juga dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan meningkatkan elastisitas kulit.
4. Ubi
Ubi juga dianggap baik untuk menghilangkan jerawat karena mengandung vitamin A yang dapat membantu mengatasi masalah jerawat. Vitamin A memiliki peran penting dalam memperbaiki lapisan terluar kulit atau skin barrier, meredakan peradangan, meratakan warna kulit, serta membersihkan pori-pori kulit agar jerawat tidak muncul.
Selain itu, ubi jalar juga mengandung beta-karoten, yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Beta-karoten memberikan ubi jalar warna jingga yang khas. Vitamin A dan beta-karoten memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dan meredakan peradangan pada kulit
5. Quinoa
Last but not least, ada Quinoa yang juga dianggap baik untuk menghilangkan jerawat karena memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan kulit. Quinoa memiliki sifat menenangkan dan membersihkan kulit, serta membantu menyembuhkan peradangan yang terkait dengan jerawat. Quinoa juga mengandung nutrisi penting seperti vitamin A dan serat tinggi, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi risiko jerawat.
Vitamin A yang terkandung dalam quinoa memiliki peran penting dalam memperbaiki lapisan terluar kulit, meredakan peradangan, dan membersihkan pori-pori kulit agar jerawat tidak muncul. Selain itu, serat tinggi dalam quinoa juga dapat membantu melancarkan pencernaan, sehingga berpotensi memberikan dampak yang positif pada kesehatan kulit.
Meskipun makanan-makanan tersebut memiliki manfaat untuk kesehatan kulit, perlu diingat jika makanan saja tidak dapat sepenuhnya menghilangkan jerawat. Perawatan kulit yang baik dan menjaga kebersihan kulit juga penting dalam mengatasi jerawat. Jika jerawat makin parah atau tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk penanganan yang lebih tepat.