Fimela.com, Jakarta Selama lebih dari 20 tahun, Dior Prestige bekerja sama dengan para ilmuwan di seluruh dunia untuk meneliti mekanisme penuaan dan menciptakan keajaiban. Di tahun ini, Dior Science menemukan penemuan eksklusif yang bertujuan untuk mencegah seluruh sinyal penuaan langsung pada sumbernya. Bagaikan memutar waktu, Dior berusaha mengembalikan kecantikan kulit secara menyeluruh.
Diperkuat dengan penelitian The House, pionir dalam bidang Reverse Aging untuk pertama kalinya mengidentifikasi sumber penuaan. Age-signal diaggap sebagai akar utama proses penuaan antar sel yang sebenarnya. Dior menemukan bahwa faktor stres pada ekosistem kulit adalah asal mula mekanisme penuaan utama yang diakibatkan oleh sel tua atau senescent cell yang terus membawa sinyal negatif ke sekitarnya.
Senescent cell semakin lama akan kehilangan kapasitasnya untuk berfungsi secara optimal. Seiring bertambahnya usia, sel-sel tua akan menumpuk di kulit dan menghambat fungsinya. Jaringan yang terdiri dari 152 molekul berbahaya tersebut terus menyebarkan pesan penuaan ke sel-sel yang ada di sekitar dan membuat proses penuaan terus berlanjut. Proses ini akan merusak tiga dimensi kulit yakni struktur, tekstur, dan warna kulit sehingga kulit terlihat kendur, kehilangan volume, munculnya kerutan dan garis halus, serta tampilan warna kulit yang tidak merata.
Advertisement
Advertisement
Awal kehidupan Rose de Granville
Berkomitmen untuk menciptakan keajaiban, Dior Science terus berusaha mencari solusi dari segala permasalahan penuaan. Selama berpuluh-puluh tahun Dior mempelajari potensi tunas pertama bunga Rose de Granville yang terkenal akan ketahanannya yang luar biasa dan mampu bertahan hidup dalam lingkungan yang ekstrim.
Rose de Granville saat ini dibudidayakan di taman mawar khusus milik Dior. Terletak di Normandia, beberapa kilometer dari rumah masa kecil Christian Dior. Tunas pertama bunga Rose de Granville merupakan sumber dari segalanya. Kandungan dua kali lebih terkonsentrasi untuk proses regenerasi kulit.
Mendapatkan tunas pertama bunga Rose de Granville tidak lah mudah, Dior harus berpacu dengan waktu, dilakukan dengan sangat hati-hati dan presisi guna memberikan kualitas terbaik. Bunga ini hanya tumbuh sebanyak dua kali dalam satu tahun dengan kemunculan pertama di musim semi. Setelah proses panen, bunga harus segera ditempatkan pada suhu rendah agar kekayaan molekulnya tetap terjaga.
Le Nectar Premier
Setelah penelitian yang cukup panjang, Dior Science berhasil mengembangkan Rosepeptide Premier, ektrak ekslusif tunas Rose de Granville. Ekstrak ini kaya akan 99 molekul dari bunga Rose de Granville. Dibuat khusus untuk menggabungkan Rosepeptide murni dengan ekstrak rose bud cryo. Menggabungkan berbagai bahan aktif untuk mengatasi masalah penuaan, membantu menghalangi age-signal yang memberi dampak negatif pada kulit.
Diperkaya dengan Rosepeptide Premier, Le Nectar mampu mengembalikan 3 dimensi kulit yang rusak, meregenarasi dan memperbaiki kulit dalam 3 tingkatan: lapisan pelindung kulit, epidermis, dan dermis. Le Nectar Premier mampu membuat struktur kulit terlihat lebih padat dan kencang, tekstur kulit menjadi lebih halus, warna kulit semakin merata dan kulit tampak bercahaya.
Dengan teknologi berkualitas tinggi, kandungan alami, dan inovasi terbaru, komposisi Le Nectar Premier didesain untuk dapat menyerap dengan sempurna ke dalam kulit. Formula bio-mimetic yang terdiri dari 97 persen bahan alami, menggabungkan afinitas kulit untuk penyerapan yang 3 kali lebih cepat. Kandungan bio-lipid yang memperkuat barrier kulit dikombinasikan dengan hyaluronic acid bermolekul tinggi, membuat produk ini berdifusi dengan optimal dan terasa nyaman.
Â
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesOktober