Fimela.com, Jakarta Perawatan wajah adalah hal yang cukup umum bagi perempuan. Tidak hanya untuk membuat wajah terlihat makin cantik dan menarik, namun perawatan wajah dilakukan agar kulit semakin sehat dan terhindar dari berbagai permasalahan seperti jerawat atau noda hitam.
Kebanyakan perempuan biasanya menggunakan berbagai macam produk yang dijual oleh berbagai merk, baik itu merk lokal maupun internasional. Namun ada juga yang lebih memilih menggunakan bahan alami karena dipercaya lebih manjur. Ada juga yang percaya kalau kulit wajah sebaiknya dirawat menggunakan bahan alami saja karena bahan alami lebih baik daripada bahan kimia yang terkandung dalam berbagai produk perawatan wajah yang dijual.
Namun sayangnya, tak semua bahan alami baik untuk wajah. Ada beberapa bahan alami yang justru dapat mengiritasi wajah. Berikut 5 bahan alami yang sebaiknya kamu hindari dan tidak boleh digunakan untuk perawatan wajah.
Advertisement
Advertisement
1. Cuka Apel
Mungkin kamu sering mendengar kalau cuka apel atau mungkin lebih dikenal dengan Apple Cider Vinegar adalah bahan yang paling sering digunakan untuk merawat wajah. Cuka apel disebut-sebut bisa membantu mengatasi masalah jerawat, memudarkan bekas luka, dan memudarkan bintik-bintik penuaan.Â
Sayangnya yang terjadi adalah kebalikannya. Cuka apel memiliki efek harmful untuk kulit seperti berpotensi menyebabkan iritasi, luka bakar kimiawi superfisial, dan depigmentasi sebagai akibat dari iritasi awal.Â
Selain itu, penggunaan cuka apel dalam jangka panjang, terlebih yang tidak diencerkan, dapat merusak kulit wajah karena tingkat keasamannya yang tinggi. Bahkan jika terkena mata, cuka apel bisa menyebabkan peradangan atau bahkan luka bakar kornea.
2. Kayu Manis
Penggunaan kayu manis pada wajah bisa menyebabkan kemerahan dan tingling sensation. Bahkan, bisa menyebabkan iritasi, sensasi terbakar, dan luka bakar. Meskipun kayu manis memiliki manfaat antimikroba yang baik, tetapi bahan ini tidak dianjurkan untuk diaplikasikan pada wajah.Â
Advertisement
3. Lemon
Lemon merupakan buah yang mengandung vitamin C yang tinggi. Alasan inilah yang membuat beberapa orang percaya lemon atau air perasan lemon memiliki kemampuan untuk mencerahkan kulit wajah, mengatasi hiperpigmentasi dan mencegah kerusakan kulit akibat paparan radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit.
Sayangnya fakta tak demikian. Dikutip dari laman Women Health, menurut Mona Gohara, seorang dokter kulit di Danbury dan anggota fakultas klinis di Rumah Sakit Yale New Haven mengatakan bahwa, lemon bersifat asam dan dapat mengubah pH kulit, menghancurkan skin barrier, membuat kulit jadi mudah mengalami peradangan dan iritasi.Â
Selain itu, kandungan psoralen dalam lemon dapat menyebabkan reaksi fototoksik pada kulit saat terkena sinar UV. Dengan kata lain, kandungan ini bisa membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari dan membuat kulitmu jadi lebih mudah terbakar.
4. Baking Soda
Kamu mungkin pernah mendengar kalau baking soda bisa digunakan untuk membasmi jerawat. Namun anggapan ini tidak benar. Baking soda bersifat basa yang dapat mengubah pH kulit dan bisa merusak lapisan atas kulit. Hal ini bisa membuat bakteri masuk ke dalam kulit dengan mudah. Selain itu, mengaplikasikan baking soda pada kulit wajah juga bisa menyebabkan kemerahan pada kulit dan menimbulkan sensasi terbakar pada kulit.Â
Advertisement
5. Telur Mentah
Beberapa sumber di internet menyarankan untuk membuat masker dari putih telur untuk mengecilkan pori-pori besar. Namun telur mentah justru bisa merusak kulit wajahmu.
Telur mentah bisa mengandung bakteri salmonella yang bisa membuatmu terkena infeksi kulit. Bahkan kamu juga bisa keracunan kalau kamu tak sengaja menelannya saat mengaplikasikan putih telur sebagai masker.Â
Itulah 5 bahan alami yang tidak boleh digunakan untuk perawatan wajah karena bisa membahayakan kulit wajahmu. Bukan berarti kamu tidak boleh menggunakan bahan alami, namun berhati-hatilah ketika ingin menggunakan bahan alami. Pastikan bahwa bahan alami tersebut tidak membahayakan kulitmu. Memakai produk perawatan kulit yang dijual bebas pun sebenarnya lebih aman karena sudah melalui tahapan quality control yang cukup ketat.Â