Fimela.com, Jakarta Memiliki bekas luka yang tidak dapat hilang dapat mengganggu penampilan seseorang bahkan menurunkan tingkat kepercayaan diri. Tentu hadirnya luka pada bagian tubuh seseorang dapat terjadi karena hal-hal kecil yang tidak disengaja seperti kecerobohan dan hal-hal besar seperti kecelakaan. Namun, yang pasti setiap orang tidak ingin memiliki bekas luka sehingga mereka akan mencari cara untuk menghilangkannya.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bekas luka baik menggunakan produk obat-obatan tertentu maupun menggunakan bahan alami, salah satunya bio oil. Dilansir dari bio-oilprofessional.co.uk, bio oil dibuat dengan perpaduan kandungan antara minyak tumbuhan esensial dan vitamin yang terkenal akan manfaatnya bagi kesehatan dan penampilan kulit.
Bio oil ini juga memiliki kandungan bahan unik atau disebut PurCellin Oil yang dapat menurunkan kekentalan formulasi sehingga dapat dengan mudah terserap ke dalam kulit daripada bekerja secara dangkal di permukaan. Selain itu, bio oil juga memiliki beberapa kandungan lainnya seperti:
Advertisement
- Vitamin A yang dapat meningkatkan elastisitas, tekstur, dan warna kulit.
- Vitamin E berguna untuk meningkatkan kadar air epidermins sehingga membuat kulit menjadi lebih lembut, halus, dan kenyal.
- Calendula oil, antioksidan alami yang dapat mencerahkan dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru.
- Lavender oil yang dapat memberikan manfaat menenangkan dan menyejukkan.
- Minyak rosemary yang dapat menyegarkan dan memiliki kemampuan antiseptik ringan sehingga mengurangi pembengkakan pada kulit.
- Chamomile oil yang menenangkan dan bermanfaat bagi kulit sensitif.
Advertisement
Cara Mengobati Bekas Luka dengan Bio Oil
Memiliki banyak kandungan yang bermanfaat membuat bio oil juga dapat digunakan untuk mengobati bekas luka. Dilansir dari chemistdirect.co.uk, berikut cara mengobati bekas luka dengan bio oil.
Pada bekas luka lama. Kamu dapat pijat bio oil dengan gerakan memutar pada bekas luka dan area kulit di sekitarnya sebanyak dua kali dalam sehari dan minimal pemakaian selama 3 bulan.
Pada bekas luka yang lebih muda. Bio oil harus dioleskan hanya setelah luka sembuh dan tidak boleh digunakan pada kulit yang rusak. Bekas luka yang lebih muda akan dapat lebih cepat sembuh dalam waktu yang lebih singkat, daripada luka yang lebih tua, tetapi tetap akan mendapatkan manfaat dari penggunaan bio oil secara teratur.
Bekas luka yang mengalami banyak perubahan saat berkembang, tetapi bersifat permanen membutuhkan bio oil yang secara khusus diformulasikan untuk memperbaiki tampilan bekas luka, tetapi tidak akan pernah menghilangkannya.
Efek Samping Bio Oil Pada Wajah
Sama halnya dengan penggunaan makeup atau skincare yang dapat menimbulkan beberapa efek samping, bio oil juga memiliki beberapa efek samping jika digunakan pada wajah. Berikut efek samping dari penggunaan bio oil pada wajah, dilansir dari stylecraze.com.
- Mengoleskan bio oil pada luka di wajah dapat memberikan rasa sensasi terbakar dan bahkan dapat memperparah luka
- .Sebagian besar bahan yang digunakan dalam bio oil tidak dapat dimakan dan dapat meracuni jika dikonsumsi.
- Bio oil mengandung bahan alami linalool yang memberikan aroma yang berbeda dan dikenal sebagai alergen sehingga dapat memicu reaksi alergi pada orang tertentu.
- Bio oil mengandung beberapa minyak esensial, salah satunya minyak atsiri yang memang tidak berbahaya, tetapi dapat memicu reaksi yang merugikan bagi kamu yang memiliki kulit sensitif sehingga sebelum menggunakannya, sebaiknya melakukan uji tempel terlebih dahulu.
- Selama kehamilan, kamu harus menghindari penggunaan bio oil karena memiliki varian retinoid yang ringan.
*Penulis: Fani Varensia