Fimela.com, Jakarta Issey Miyake memang dikenal sebagai desainer dengan minimali dan unik. Pemikiran uniknya ini juga tertuang pada koleksi parfum. 30 tahun yang lalu, sang desainer menggambarkan aroma parfum dengan cara yang unik lewat koleksi L'Eau d'Issey: the aquatic.
Aroma The Aquatic menghadirkan aroma feminin dari bahan Calone yang segar. Bercampur bunga pada 1992. Tiga tahun kemudian, Issey Miyake menghadirkan parfum khusus pria dengan aroma rempah berkayu.
Di selebrasi 30 tahunnya, Issey Miyake kembali mengedepankan dua aroma andalannya dengan elemen yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan konsep vegan, Eauc d'Issey diciptakan dari bahan-bahan yang terbaik dari alam. Dikemas dalam botol kaca yang dibuat kontras dengan tutup botol yang terbut dari kayu.
Advertisement
Issey Miyake menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dari kemasan botol parfumnya. Botol parfum Issey Miyake terbuat dari 20% kaca daur ulang untuk melindungi formula yang telah terbentuk. Dengan kaca memiliki lapisan pelindung yang lebih ekologis terhadap sinar UV.
Advertisement
Dua parfum vegan
Sementara itu, parfum dari Issey Miyake memiliki sertifikat Biorius atau vegan. Memiliki presentase baha alami sebesar 85% pada Eau&Magnolia dan 91% pada Eau&Cedre. Mayoritas bahan baku juga diproduksi dengan sumber yang bertanggung jawab. Beberapa bahan baku seperti kayu cedar, kapulaga, dan cemara pada Eau&Cedre dan Aquozone di Eau&Magnolia merupakan daur ulang.
Kedua kreasi parfum ini menggambarkan pertemuan antara air dan kayu pada aroma parfum yang terdapat pada parfum Issey Miyake. Penasaran seperti apa aroma dari kedua parfum vegan dari Issey Miyake?
1. L'Eau d'Issey Eau&Magnolia
Dirancang untuk kaum perempuan yang segar dan nyaman, parfum ini menghadirkan aroma magnolia yang ringan dari bunga yang lembut feminin. Menghubungkan antara dua elemen, yakni air dan udara dari kelopak magnolia sehingga terhirup aroma mirip embun.
Diformulasi sebagai Eau de Toilette Intense, L'Eau d'Issey Eau&Magnolia memancarkan aroma magnolia yang sensual dan diikuti dengan aroma mawar beraksen feminin. Sebagai base note, parfum yang satu ini menghadirkan aroma sandalwood yang adiktif di kulit.
2. L'Eau d'Issey pour Homme Eau&Cedre
Memadukan antara elemen air dan kayu yang bertemu menjadi aroma maskulin yang halus. Menghadirkan aroma yang lembap, tenang, dan kontras dengan kayu cedar. Marie Salamagne yang merupakan bintang dari Firmenich fragrance house melakukan eksplorasi terhadap elemen kayu dan air.
Hasilnya, aroma kayu yang megah dan menenangkan seperti pencampuran air dengan Calone. Menjadikan aroma dari cedarwood menjadi lebih ringan dan transparan. Kayu lain yang melengkapi wanginya adalah vetiver dan patchouli yang anggun dan lembut. Menggambarkan maskulinitas yang menawan dan simple.